Wabup Mamasa Janji Anggarkan Kultur Jaringan Bagi Komunitas Anggrek di Tondokbakaru
Hal itu diungkapkan Marthinus Tiranda saat meresmikan Desa Tondokbakru sebagai desa sadar wisata, Senin (26/8/2019) pagi tadi.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Ansar
TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Wakil Bupati Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Marthinus Tiranda berjanji akan menganggarkan kultur jaringan bagi komunitas anggrek di Desa Tondokbakaru.
Hal itu diungkapkan Marthinus Tiranda saat meresmikan Desa Tondokbakru sebagai desa sadar wisata, Senin (26/8/2019) pagi tadi.
Ia menjelaskan, agar spesies anggrek tidak punah di Mamasa, dan masyarakat tidak menanggung resiko dari dinas kehutanan, maka sangat dibutuhkan adanya alat pengembangan tanaman anggrek.
Hal itu dilakukan mengingat bahwa salah satu ikon yang dijual Desa Tondokbakaru, yakni wisata anggrek.
Belum Lama Diangkat Jadi Anak, Betrand Peto Sudah Dapat Jatah Warisan dari Ruben Onsu?
Satpol PP Luwu Timur Segel 12 THM di Tomoni dan Mangkutana
DPRD Sulsel Kebut Pembahasan APBDP
Menurutnya, penting dilakukan kursus kultur jaringan untuk pengembangan spesies anggrek, sebagai upaya pelestarian.
Dengan begitu, ia mengaku telah memerintahkan kepala dinas pertanian agar hal itu diprogramkan untuk tahun anggaran 2020.
"Kalau tidak ada uangnya daerah, saya yang kasih uang," tegas Marthinus.
Namun lanjut dia, ada dua opsi yang ditawarkan, yakni apakah pelaku budidaya anggrek yang mendatangi pelatih, atau pelatih yang didatangkan.
Senada itu, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Mambu mengungkapkan, pihaknya bersyukur, sebab cukup banyak potensi alam yang mulai digali oleh masyarakat.
Salah satunya yaitu budidaya tumbuhan anggrek, yang beberapa spesies hanya tumbuh di Mamasa.
Sebelumnya kata dia, masyarakat tidak pernah berpikir bahwa anggrek akan menjadi sumber pendapatan.
Namun karena inisiasi dari masyarakat, maka sudah ada akses untuk pengembangan tumbuhan anggrek.
Hanya saja yang dikhawatirkan jika masyarakat terus berburu anggrek di hutan, maka suatu saat akan punah.
Dengan begitu, ia berupaya untuk mengembangkan tumbuhan anggrek dengan tidak menyebabkan kepunahan.
Belum Lama Diangkat Jadi Anak, Betrand Peto Sudah Dapat Jatah Warisan dari Ruben Onsu?
Satpol PP Luwu Timur Segel 12 THM di Tomoni dan Mangkutana
DPRD Sulsel Kebut Pembahasan APBDP
Karena itu lanjut dia, pihaknya akan melakukan pengembangan anggrek melalui kultur jaringan.
"Tahun 2020 kita programkan agar komunitas anggrek ini belajar mengembangkan anggrek melalui kultur jaringan," terang Mambu.
"Kalau perlu kita bawa mereka ke Jawa belajar atau kita datangkan ahlinya ke sini," tambahnya.
Dengan cara ini kata dia, pemerintah bisa mengurangi resiko kepunahan anggrek di Mamasa.
Sekadar diketehui, kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi cara mengambil sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dalam kondisi aseptik.
Sehingga, melalui metode ini, bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.
Laporan wartawan @sammy_rexta
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: