Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Muslim di Nanggala Toraja Utara 50 Tahun Tak Nikmati Daging Kurban

Menuju pemukiman warga ini melalui medan berat dan cukup melelahkan bagi tim ACT Sulsel dan ACT Korda Toraja Utara.

Penulis: Risnawati M | Editor: Imam Wahyudi
ACT
Tim implementasi qurban Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan memberi keberkahan daging kepada masyarakat Muslim di pelosok Kecamatan Nanggala, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel, Rabu (14/7/2019) lalu. 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Tim implementasi qurban Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan dan ACT Korda Toraja Utara memberi keberkahan daging kepada masyarakat Muslim di Kecamatan Nanggala, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel, Rabu (14/7/2019) lalu.

Salah satu relawan MRI Korda Toraja Utara, Andi Rahmat mengatakan, puluhan kepala keluarga menyambut kehadiran hewan qurban dengan penuh suka cita.

"Alhamdulillah, ini adalah qurban kedua dari global qurban ACT, kalau bukan dari ACT, mungkin masyarakat Muslim disini tidak akan menikmati daging qurban lagi," ungkapnya dalam rilis, Jumat (16/8/2019).

Dikatakannya, selama 50 tahun lamanya masyarakat setempat tidak menerima hewan qurban lagi.

Lanjut Rahmat, antusias masyarakat secara swadaya turut membantu proses penyembelihan, pencacahan hingga membagikan daging qurban kepada saudara-saudaranya.

Sebelum penyembelihan hewan qurban di Nanggala, beberapa jam sebelumnya tim global qurban ACT mendistribusikan daging qurban ke pelosok Dusun Sangbua Lembang (Desa) Kaduaja, Kecamatan Gandangbatu Sillanan (Gandasil), Kabupatena Tana Toraja.

Sebanyak 78 kepala keluarga (KK) di Sangbua menerima daging qurban, amanah dari para qurban lewat program global qurban ACT.

Koordinator Implementator Program ACT Sulsel, Nur Ali Akbar menjelaskan, global qurban ACT fokus pada distribusi qurban di wilayah terpencil, pelosok, perkampungan mualaf hingga daerah yang pernah terpapar bencana alam.

Ali mengatakan, wilayah tersebut menjadi skala prioritas mengingat warganya jarang tersentuh atau menikmati daging qurban.

"Di Nanggala misalnya, perkampungan mualaf ini baru kali kedua menikmati daging qurban, padahal mereka sudah bermukim setidaknya 50 tahun di daerah tersebut," ucapnya.

Kata Ali, amanah qurban tersebut diupayakan semaksimal mungkin tepat sasaran dan merata dibeberapa daerah.

"Kami memilih menyusuri pegunungan dan jalan terjal untuk mengantarkan kebahagiaan dan berkahnya daging qurban, ini juga tentu menegaskan qurban dititipkan lewat global qurban ACT tepat sasaran dan sesuai peruntukannya," tambah Ali.

"Alhamdulillah, kami menutup hari tasyrik terakhir di pelosok ini, nikmat rasanya berbagi dengan sesama, memuliakan dan menyapa mereka dalam balutan Idul Adha penuh sukacita," tutupnya.

Ali berharap, semua mendapatkan keberkahan ibadah qurban khususnya kepada para pequrban di seluruh Indonesia.

Laporan Wartawan TribunToraja.com, @cinnank17

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved