Pemerintah Gulirkan Wacara Seleksi PTN Digelar Sebelum Ujian Nasional, Siswa Ramai-ramai Buat Petisi
Pemerintah menggulirkan wacara akan menyelenggarakan seleksi masuk PTN atau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada 2020 lebih awal
Dan yang mengemuka, wacana memajukan UTBK 2020 tersebut cukup banyak mendapat penolakan.
Bahkan di www.change.org kini muncul sebuah petisi berjudul "Tolak Dimajukannya UTBK ke Semester 5".

Petisi ini dibuat oleh Devan Hadrian dan ditujukan kepada Kemenristekdikti RI.
Sejak dibuat sekitar 2 hari lalu, petisi ini sudah mendapat dukungan lebih dari 73 ribu tanda tangan.
Baca: RESMI! 545.910 Peserta Gagal di Jalur SBMPTN LTMPT 2019, Rerata Nilai UTBK Tertinggi Diraih ITB
Baca: Tak Lolos SBMPTN 2019, Cek Jadwal Pendaftaran Jalur Mandiri atau SMMPTN 10 PTN Paling Diminati
Berikut narasi dalam petisi berjudul "Tolak Dimajukannya UTBK ke Semester 5" tersebut:
Wacana pemerintah untuk memajukan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020 mendapat banyak protes.
Protes ini kebanyakan dilayangkan oleh siswa-siswi SMA kelas XII sendiri, terutama melalui media sosial seperti Twitter.
Awal dari banyakanya protes ini adalah pernyataan dari Menristekdikti Mohamad Nasir, sebagai berikut :
"Kita ambil sekitar November-Desember (2019), jadi Januari sudah ada kepastian diterima di perguruan tinggi.
Siswa tinggal mengejar Ujian Nasional (UN) mereka."
Menurut beliau, UTBK dimajukan agar siswa mempunyai waktu yang lebih panjang untuk mempersiapkan UN tanpa harus memikirkan UTBK yang telah dijalani pada semester lima.
Menurut saya, langkah Kemenristekdikti ini kurang dipertimbangkan secara matang.
Dimajukannya UTBK ke akhir semester 5 bukannya akan meningkatkan hasil UTBK dan UN, tetapi justru berpotensi menjatuhkan keduanya.
Beberapa alasan saya yaitu :
1. Kurangnya waktu persiapan untuk UTBK: