Pecahkan Rekor Muri Tarian Kolosal, Rutan Majene Gunakan Topi Daun Kelapa
Tarian kolosal ini merupakan agenda Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kemenkumham RI.
Penulis: abdul humul faaiz | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE -- Rutan Kelas II B Majene, ikut memecahkan rekor muri tari kolosal Indonesia.
Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 74 RI.
Tarian kolosal ini merupakan agenda Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kemenkumham RI.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemasyarakatan seluruh Indonesia dilibatkan dalam tarian tersebut.
Tercatat sebanyak 200 ribu orang terdiri dari warga binaan, petugas pemasyarakatan, dan masyarakat umum, mengikuti tarian pemecahan rekor muri ini.
DPRD Wacanakan Hak Angket 1.073 Pejabat Makassar
Kejari Parepare Tahan Mantan Direktur RSUD Andi Makkasau
Detik-detik Siswa SMA Banting Helm & Tantang Polisi karena Menolak Ditilang, Cek Video Viralnya
Tak Ada Anggaran, Pansus Hak Angket DPRD Sulsel Meminta Anggota Lakukan ini
Rutan Majene juga berpartisipasi dalam pemecahan rekor. Rutan yang dipimpin I Wayan Nurasta Wibawa, melibatkan 114 warga binaan, 47 pegawai, dan sembilan pelajar magang. Mereka menari bersama di lapangan Rutan Majene.
I Wayan Nurasta menjelaskan, tarian kolosal ini merupakan ide dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Tarian dan lagunya pun diciptakan oleh Ditjen Pemasyarakatan.
"Ini akan mendapatkan rekor muri, bahkan kita dengar sendiri itu rekor dunia, bukan cuma Indonesia," jelas I Wayan Nurasta, Kamis (15/8/2019).
Selain pemecahan rekor, lanjut I Wayan, tarian kolosal ini juga untuk menumbuhkan semangat persatuan bangsa. Termasuk warga yang kini menjalani masa hukuman di pemasyarakatan.
"Mereka juga warga negara yang sedang menjalankan hukuman, namun demikian bukan berarti mereka tidak berkreasi, mereka juga bekerja, dibina, belajar dan sebagainya," ujarnya.
Namun ada yang menarik saat penampilan tarian kolosal di Rutan Majene.
Seluruh peserta menggunakan topi caping atau topi camplung yang terbuat dari daun kelapa.
I Wayan mengatakan, topi itu kreasi khusus untuk tarian kolosal rekor muri. Ia sengaja meminta petugas untuk mencari daun kelapa dan menganyamnya menjadi topi.
Pada topi camplung tersebut ditempelkan atribut Bendera Merah Putih.
"Ide ini kita bisa sosialisasikan pada masyarakat. Bagus dipakai nelayan dan petani. Tinggal ambil di kebun, potong, anyam, pakai," pungkasnya. (Tribun Majene.com)