Wawancara Eksklusif
Blak-blakan Kadir Halid soal Isu Uang Besar Hingga Tuduhan Balas Dendam Politik di Balik Hak Angket
Wawancara jurnalis Tribun Timur Abdul Azis Alimuddin dan Hasan Basri menemui Kadir Halid di Hotel Myko, Makassar.
Sama sekali tidak benar. Kalau mau gagalkan hak angket mudah sekali. Jangan dibuat kourum.
Kurang dari 64 anggota DPRD sudah selesai, sudah tidak kourum.
Tapi karena kebersamaan di DPRD yang mau melihat ada masalah di provinsi ini sehingga mereka mau hadir di paripurna lalu, sehingga paripurna kourum.
Ada isu, katanya Anda ingin menjatuhkan Gubernur Sulsel?
Tidak ada yang ingin menjatuhkan gubernur. Itu tidak ada. Awalnya kita kan ini melihat ada dualisme kepemimpinan.
Kemudian ada ketidakharmonisan dengan gubernur dan wakilnya, termasuk DPRD. Selama ini kita panggil gubernur dia tidak mau hadir.
Padahal ini paripurna. Cuma diwakili oleh wakilnya terus, oleh sekdanya terus dan segala macam.
Ini karena tak ada komunikasi. Jadi tidak benar itu.
Ada tokoh besar di balik hak angket. Apa benar begitu?
Tidak benar itu juga ada tokoh yang menunggangi ini hak angket. Proses hak angket ini murni niat kita adalah mau melihat Sulawesi Selatan tetap maju.
Jangan seperti sekarang OPD merasa tidak nyaman kerja karena setiap saat diancam untuk dicopot dan segala macamnya.
Setiap OPD harus lapor ke TGUPP dan sebagainya. Ini mekanisme perpanjangan yang merusak.
Selama proses hak angket bergulir, apakah Anda pernah diteror dan merasa was-was karena khawatir ada oknum ingin mencelakai Anda?
Sama sekali tidak pernah diteror. Ada beberapa teman-teman saya di pansus hak angket ditelepon.
Kalau saya sendiri tidak pernah ada yang menghubungi, menelpon dan lain-lain. Saya tidak perlu sebut namanya.