Upacara Pelimpahan Jasa Pattidana di Klenteng Kwan Kong
Tujuan upacara Pattidana ini untuk mengingat jasa-jasa kebajikan para leluhur yang telah meninggal.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Ansar
Namun sebenarnya upacara Pattidana dapat dilakukan kapan saja dengan mendedikasikan perbuatan baik kepada leluhur yang disertai dengan kebahagiaan.
Ketika kita melakukan hal yang baik dan berbahagia, bukan hanya bermanfaat kepada leluhur melainkan diri kita juga.
Perbuatan baik yang disertai dengan kebahagiaan bertujuan untuk mengondisikan batin leluhur agar ikut turut berbahagia.
Bagaikan seorang anak yang tinggal jauh dari orangtuanya ketika mendapatkan peringkat pertama dan mengabarkan kepada
orangtuanya sehingga orang tua mereka turut berbahagia.
Apabila tidak dikabarkan, maka orangtua mereka tidak tahu dan tidak sempat ikut berbahagia.
Bagaikan apa yang kita lakukan hari ini.
Ada lima jenis persembahan yang seharusnya dilakukan ketika seseorang masih hidup.
Yaitu : untuk keluarga, untuk tamu, untuk para leluhur seperti yang dilakukan pada hari ini, untuk para raja / penguasa seperti membayar pajak.
Itu sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih atas kenyamanan tinggal di negeri ini.
Dan untuk para dewa dimana mengakui bahwa ada alam-alam lain yang lebh tinggi sehingga kita juga termotivasi untuk bisa mencapainya.
Alangkah lebih baik apabila kita mempersembahkan dengan tujuan mengikis kekotoran batin.
“Dalam upacara Pattidana kita berbuat baik kepada leluhur dengan membacakan paritta dan menghaturkan persembahan sebagai bakti dan hormat,” kata Bhikkhu Silanando kepada seratus umat Buddha yang hadir.
Pada puncak upacara Pattidana, umat dengan penuh rasa bakti.
Secara bergiliran mempersembahkan empat kebutuhan pokok para bhikkhu kepada Bhikkhu Sangha yang hadir, atas nama para leluhur.
Dengan harapan para leluhur dapat turut berbahagia atas kebajikan yang telah dilakukan sanak keluarganya.