Lafadz Niat Puasa Arafah Sabtu 10 Agustus 2019, Hukumnya Sunnah Sebelum Idul Adha, Keutamaannya
Lafadz Niat Puasa Arafah Sabtu 10 Agustus 2019, Hukumnya Sunnah Sebelum Idul Adha, Keutamaannya
TRIBUN-TIMUR.COM-- Puasa Arafah adalah salah satu puasa yang disunahkan sebelum Hari Raya Idul Adha 1440 H
Untuk tahun 2019 ini, puasa sunah Arafah bertepatan dengan Sabtu (10/8/2019).
Salah satu tujuannya agar umat Muslim dapat turut merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para Jamaah Haji yang sedang berada di Arafah
Namun, bagi jamaah haji yang tidak mampu puasa dengan sendirinya haram hukumnya untuk berpuasa di hari Arafah 9 Dzulhijjah.
Namun sunat bagi yang mampu.
Baca: Ini Keutamaan Puasa 10 Hari Sebelum Idul Adha 1440 H, Kapan Puasa Tarwiyah dan Arafah? Ini Jadwalnya
Baca: Idul Adha 2019: Tata Cara Menyembeli Hewan Kurban Sapi & Kambing Lengkap dengan Doa & Terjemahannya
Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2019, Bisa Dikirim ke Medsos atau Status di WhatsApp
Di Arafah umat Muslim memperbanyak zikir dan shalawat, salat dan mengaji di hari yang mulia tersebut. Pahalanya amat besar 700 kali lipat dibandingkan dengan hari lain di bulan lain.
Adapun yang dimaksud dengan puasa Arafah adalah (Mengetahui) puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah yaitu hari pada saat jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah.
Adapun keutamaan puasa sunah Arafah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji berdasarkan beberapa hadist Nabi Muhammad SAW adalah:
1. Barang siapa yang menjalankan Puasa Tarwiyah akan dihapus dosa satu tahun yang lalu yang telah terlewati.
2. Sedangkan yang berpuasa di hari Arofah akan dihapus dosa dua tahun (1 tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang)
3. Dan yang melaksanakan dua puasa ini akan dianugrahi oleh Allah SWT dengan 10 macam kemuliaan, yaitu:
1. Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.
2. Allah akan menambah harta.
3. Allah akan menjamin kehidupan rumah tangganya.
4. Allah akan membersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.
5. Allah akan melipat gandakan amal dan ibadahnya.
6. Allah akan memudahkan kematiannya.
7. Allah akan menerangi kuburnya selama di alam Barzah.
8. Allah akan memberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.
9. Allah akan menyelamatkannya dari kejatuhan kedudukan di dunia ini.
10.Allah akan menaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.
Alangkah banyak keberkahan dan kebahagiaan yang Allah berikan bagi orang yang menjalankan puasa Tarwiyah dan Arofah. Semoga kita termasuk di dalamnya.
Baca: Ini Keutamaan Puasa 10 Hari Sebelum Idul Adha 1440 H, Kapan Puasa Tarwiyah dan Arafah? Ini Jadwalnya
Baca: Idul Adha 2019: Tata Cara Menyembeli Hewan Kurban Sapi & Kambing Lengkap dengan Doa & Terjemahannya
Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2019, Bisa Dikirim ke Medsos atau Status di WhatsApp
Lafal Niat
ﻧﻮﻳﺖ ﺻﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ ﺳﻨﺔ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ.
NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA’ALAH
“ Saya niat puasa Arofah , sunnah karena Allah ta’ala.”
Puasa sunah Arafah tahun 2018 bertepatan Selasa (21 Agustus 2018).
Lafadz Doa Buka Puasa
Berikut doa buka puasa.
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'
Terjemahannya, "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."
5 Amalan Sunnah
Pada saat hari raya Idul Adha, umat muslim juga melaksanakan salat sunnah dua rakaat.
Salat yang hanya bisa dilakukan setahun sekali ini tentu tak boleh ditinggalkan.
Tak cuma salat Id, ada beberapa amalan sunah yang bisa dikerjakan untuk menambah pahala pada Idul Adha.
Seperti yang dilansir Tribunnews.com dari nu.or.id, berikut enam amalan sunah yang bisa dilakukan saat Idul Adha.
1. Bertakbir Selama 5 Hari
Disunahkan bertakbir pada malam hari raya Idul Adha (9 Zulhijah) hingga hari tasyrik terakhir (13 Zulhijah), baik di masjid, musala atau rumah.
Anjuran amalan ini terdapat dalam Kitab Raudlatut Thalibin:
فَيُسْتَحَبُّ التَّكْبِيرُ الْمُرْسَلُ بِغُرُوبِ الشَّمْسِ فِي الْعِيدَيْنِ جَمِيعًا، وَيُسْتَحَبُّ اسْتِحْبَابًا مُتَأَكَّدًا، إِحْيَاءُ لَيْلَتَيِ الْعِيدِ بِالْعِبَادَةِ
"Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah."
Yang dimaksud dengan ibadah di malam hari raya, bisa dengan salat maghrib dan isya’ berjama’ah, sampai melaksanakan salat subuh berjama’ah.
2. Mandi Sebelum Salat Id
Bagi umat Islam laki-laki dan perempuan dianjurkan untuk mandi sebelum salat Id.
Hal ini juga dianjurkan untuk perempuan yang sedang berhalangan untuk salat.
Adapun pelaksanaannya bisa pertengahan malam ataupun sebelum waktu subuh.
Tapi waktu yang lebih diutamakan adalah setelah waktu subuh.
Sebab tujuan mandi supaya badan terasa segar dan bersih saat salat Idul Adha.
3. Memakai Wangi-wangian, Memotong Rambut dan Kuku
Memakai wangi-wangian layaknya saat melakukan salat jumat juga termasuk keutamaan hari raya Idul Adha.
Sedangkan memotong kuku dan rambut dianjurkan dilakukan setelah menyembelih hewan.
Dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab terdapat keterangan mengenai amalan sunnah ini:
والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب
"Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengn memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jum’at, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian."
4. Berangkat Lebih Awal dan Berjalan Kaki
Disunahkan untuk berjalan kaki menuju ke masjid ataupun tempat salat Id.
Selama berjalan kaki bisa bertegur sapa, mengucapkan salam dan juga bisa bersalam-salaman sesama kaum muslimin.
Dianjurkan pula untuk berangkat ke tempat salat Id lebih awal agar mendapatkan shaf barisan depan.
Imam Nawawi dalam Kitabnya Raudlatut Thalibin menerangkan anjuran tersebut,
السُّنَّةُ لِقَاصِدِ الْعِيدِ الْمَشْيُ. فَإِنْ ضَعُفَ لِكِبَرٍ، أَوْ مَرَضٍ، فَلَهُ الرُّكُوبُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْقَوْمِ أَنْ يُبَكِّرُوا إِلَى صَلَاةِ الْعِيدِ إِذَا صَلَّوُا الصُّبْحَ، لِيَأْخُذُوا مَجَالِسَهُمْ وَيَنْتَظِرُوا الصَّلَاة
"Bagi yang hendak melaksanakan salat Id disunahkan berangkat dengan berjalan kaki, sedangkan untuk orang yang telah lanjut usia atau tidak mampu berjalan maka boleh ia menggunakan kendaraan. Disunnahkan juga berangkat lebih awal untuk salat Id setelah selesai mengerjakan shalat subuh, untuk mendapatkan shaf atau barisan depan sembari menunggu dilaksanakannya shalat."
Sembari menunggu salat dilaksanakan, hendaknya bersama-sama mengucapkan takbir.
Baca: Ini Keutamaan Puasa 10 Hari Sebelum Idul Adha 1440 H, Kapan Puasa Tarwiyah dan Arafah? Ini Jadwalnya
Baca: Idul Adha 2019: Tata Cara Menyembeli Hewan Kurban Sapi & Kambing Lengkap dengan Doa & Terjemahannya
Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2019, Bisa Dikirim ke Medsos atau Status di WhatsApp
Follow akun instagram Tribun Timur:
6. Makan Selesai Salat Idul Adha
Berbeda dengan Idul Fitri, pada hari raya Idul Adha disunahkan untuk makan selesai salat Id.
Ini sesuai riwayat berikut:
عن بريدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يخرج يوم الفطر حتى يطعم ويوم النحر لا يأكل حتي يرجع
"Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, bahwa Nabi SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya Idul Adha sehingga beliau kembali ke rumah."
Diriwayatkan juga dari Sahabat Anas RA,
نَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَخْرُجُ يوم الفطر حتى يأكل تمرات ويأكلهن وترا
"Rasulullah SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma yang jumlahnya ganjil."
Demikianlah beberapa amalan yang dianjurkan saat hari raya Idul Adha.