Kisah Soekarno Pernah jadi Target Penembakan Saat Salat Idul Adha, Pelakunya Kenal Baik
Kisah Soekarno yang Pernah jadi Target Penembakan Saat Salat Idul Adha, Pelakunya Kenal Baik
Kisah Soekarno yang Pernah jadi Target Penembakan Saat Salat Idul Adha, Pelakunya Kenal Baik
TRIBUN-TIMUR.COM,- Presiden ke-1 Republik Indonesia, Ir. Soekarno, pernah menjadi target penembakan saat melaksanakan salat Idul Adha.
Dikisahkan dalam buku 'Soekarno Poenja Tjerita' terbitan Bentang tahun 2016 disebutkan bahwa kejadian itu terjadi pada 14 Mei 1962.
Baca: Pengakuan Mengejutkan Abidzar Anak Uje Soal Kabar Ibunya Umi Pipik Nikah dengan Sunu Vokalis Band
Baca: Lamaran Ditolak Ayu Ting Ting? Ivan Gunawan Marah di Instagram, Seret Media & Tutup Kolom Komentar
Baca: Yel-yel Ini Buat Ratu Tisha & PSSI Tinggalkan Kursi VIP Stadion Mattoanging, Dikawal Polisi Segala
Baca: RAMALAN ZODIAK Kamis 8 Agustus 2019: Aries Sibuk, Aquarius Berkelana & Gemini Butuh Hiburan
Baca: Ivan Gunawan di Ranjang Mesra Sampai Peluk Ayu Ting Ting, Ibu Bilqis Nyender Ruben Jadi Obat Nyamuk
Baca: Ngakunya Tak Punya Hubungan, Mantan Istri Enji Sering Telepon & Chat Ivan Gunawan Kalau Susah Tidur
Ketika itu Sanusi yang menjadi suruhan dari anak buah Kartosoewiryo, Mardjuk, diperintah untuk membunuh Soekarno.
Kartosoewiryo sendiri merupakan pimpinan Negara Islam Indonesia ( NII).
Selain itu, Kartosoewiryo sebenarnya juga salah satu teman Soekarno saat masih kos milik HOS Cokroaminoto, di Gang Peneleh, Surabaya.
Mendapatkan perintah itu, Sanusi berusaha menjalankannya.
Ia pun menunggu momentum saat Soekarno salat Idul Adha di Istana.
Sanusi lantas menembakkan pistol miliknya ke arah Soekarno, tepatnya ketika sang presiden sedang salat.
Beruntung, peluru tersebut gagal meluncur ke arah Soekarno.
Kendati demikian, sejumlah jamaah salat Idul Adha mengalami luka akibat tertembak di bahu dan punggung.
"Penembakan yang dilakukan dari jarak sekitar 7 meter (penembak berada di saf ketujuh), meleset," begitu penjelasan dalam buku itu.
Hal ini terlihat mustahil lantaran Sanusi merupakan penembak jitu alias sniper andalan DI/NII.
"Jalan kematian memang bukan kuasa manusia," tulis buku itu.
Namun, berdasarkan pengakuan Sanusi, pandangannya mendadak kabur saat akan menembak.