Gasak Rp 113 M, 5 Tersangka Penipu Online Sindikat Internasional Dibekuk Bareskrim
Kasubdit II Dirtippidsiber Bareskrim Polri, Kombes Pol Rickynaldo Chairul, mengatakan, lima tersangka yang berinisial KS, HB, IM, DN dan BY.
TRIBUN-TIMUR.COM - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dirtippidsiber) Bareskrim Polri menangkap lima orang tersangka pelaku sindikat internasional, penipuan online atau business email compromise.
Kasubdit II Dirtippidsiber Bareskrim Polri, Kombes Pol Rickynaldo Chairul, mengatakan, lima tersangka yang berinisial KS, HB, IM, DN dan BY.
Pelaku itu diketahui telah menggasak uang hingga 6,9 juta Euro atau setara Rp 113 miliar.
Awal mulanya kasus ini terkuak adalah saat perusahaan OPAP Investment Limited di Yunani melakukan audit keuangan terhadap bendahara perusahaan itu yang bernama Zisimos Papaioannou, tanggal 31 Mei 2019.
Baznas Barru Jadi Pusat Studi Pengelolaan Zakat dari Berbagai Daerah di Sulsel dan Indonesia
UPDATE WhatsApp -Tips Gampang Balas & Baca Chat via Google Asisstant, Nggak Perlu Mengetik Kok
Kaka Slank Hijrah? Ifan Seventeen Terkejut Melihat Penampilan Vokalis Slank itu saat Keluar Mushala
Rickynaldo mengatakan, pemeriksaan menyeluruh menunjukkan bahwa email Zisimos telah diretas.
Juga sempat terjadi transaksi sebesar 4,9 juta Euro tanggal 16 Mei 2019 dan 2 juta Euro lagi pada tanggal 23 Mei 2019.
Pihak perusahaan pun melaporkan kejadian itu kepada kepolisian siber Yunani dan Bareskrim Polri.
"Pelaku peretas diduga memerhatikan data-data yang disimpan di email Zisimos Papaioannou. Dan memalsukan form pembayaran ke PPF Banka yang berada di Ceko," ujar Rickynaldo, di Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (7/8/2019).
"Sehingga berhasil melakukan instruksi kepada PPF Banka untuk mentransfer uang sejumlah 6,9 juta Euro dan ditransfer ke rekening Bank di Indonesia atas nama CV Opap Investment Limited," lanjutnya.
Berkaca akan hal itu, tim Siber Bareskrim kemudian berkoordinasi dengan sejumlah kepolisian siber negara lain. Antara lain Ceko, Inggris, Yunani, US, Nigeria, dan Malaysia.
Rickynaldo menuturkan bahwa IP address peretas terlacak dan berlokasi di Nigeria, UEA (Dubai), Inggris, dan Norwegia.
Tim pun melakukan profiling hingga ditangkaplah para tersangka.
Baznas Barru Jadi Pusat Studi Pengelolaan Zakat dari Berbagai Daerah di Sulsel dan Indonesia
UPDATE WhatsApp -Tips Gampang Balas & Baca Chat via Google Asisstant, Nggak Perlu Mengetik Kok
Kaka Slank Hijrah? Ifan Seventeen Terkejut Melihat Penampilan Vokalis Slank itu saat Keluar Mushala
Baca: Belum Puncak Ibadah Haji, Fadli Minta Menteri Rini Tidak Diam Masalah Blackout
Lebih lanjut, ia mengungkap pula peran masing-masing tersangka. KS diketahui adalah penerima aliran dana hasil kejahatan untuk pembelian valuta asing.
Sementara keempat tersangka lainnya disebut berperan menyiapkan segala sesuatu berkaitan dengan penerimaan aliran dana hasil kejahatan.