Demi Lolos Pendaftaran Polisi di Akpol, Saiful Bayar Rp 600 Juta, tapi Akhirnya Malah Tragis
Demi lolos pendaftaran polisi di Akpol, Saiful bayar Rp 600 juta, tapi akhirnya malah tragis. Waspada praktik percaloan dalam
TRIBUN-TIMUR.COM - Demi lolos pendaftaran polisi di Akpol, Saiful bayar Rp 600 juta, tapi akhirnya malah tragis.
Waspada praktik percaloan dalam pendaftaran calon anggota Polri.
Jangan mudah termakan bujuk rayu, apalagi ada yang meminta bayaran.
Pendaftaran polisi itu selalu gratis!
Agus Paidi (61) memiliki cara tersendiri untuk melakukan penipuan.
Dia mengaku bekerja di Mahkamah Agung (MA) sebagai anggota Badan Investigasi, dan bisa meloloskan orang dalam seleksi Akademi Kepolisian ( Akpol ).
Saiful Rohman (18) adalah korbannya.
Lulusan SMA yang masih keponakan dari teman pelaku itu bahkan sudah memberikan uang senilai ratusan juta rupiah kepada pelaku agar bisa diterima menjadi polisi dari jalur Akpol.
"Pelaku meminta uang kepada korbannya Rp 600 juta yang dikirim melalui beberapa kali transfer rekening," kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Bima Sakti, dikonfirmasi Senin (5/8/2019) malam.
Pelaku cukup meyakinkan dalam beraksi.
Selain berpakaian rapi, pelaku juga memiliki tanda pengenal, kartu nama, hingga surat tugas.
"Kepada korbannya, dia mengaku bertugas di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Madura, dan Bali," ujar Bima.
Agar dipercayai, warga Jalan Dupak Bangunrejo, Surabaya, itu bahkan sempat memberikan pelatihan fisik kepada korbannya agar lebih siap masuk ke Akpol.
Dia juga meminta sejumlah berkas sebagai syarat administrasi.
Namun tiba-tiba, pelaku mendadak menghilang dan nomor ponselnya tidak dapat dihubungi.