5 Fakta Pasangan Sehidup Semati Kakek Nenek di Makassar, Suami Nyusul Selang 12 Jam Istri Meninggal
5 Fakta Pasangan Sehidup Semati Kakek Nenek di Makassar, Suami Meninggal Selang 12 Jam Setelah Istri
5 Fakta Pasangan Sehidup Semati Kakek Nenek di Makassar, Suami Meninggal Dunia Selang 12 Jam Setelah Istri
TRIBUN-TIMUR.COM - Pasangan Kakek Nenek di Makassar ini bisa dibilang pasangan Sehidup Semati.
Pasalnya keduanya Hj Maimunnah dan suaminya, H Batry Selkam ditakdirkan meninggal dunia hanya selisih 12 jam.
Keduanya pun disemayamkan secara berdampingan, Senin (5/8/2019).
Baca: Tikam Temannya Hingga Tewas di Jl Toddopuli, Bagong Preman Insyaf Bikin Sadar Banyak Anak Nakal
Baca: Viral Video Polisi Medan Sumpalkan Surat Tilang ke Mulut Pengendara Wanita, ini 5 Faktanya!
Berikut fakta-faktanya:
1. Suami menyusul istri
Hj. Maimunnah dan suaminya, H. Batry Selkam merupakan warga asal Jl Cakalang 2, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar.
Almarhumah Hj. Maimunnah meninggal dunia, Minggu (4/8) pukul 13.30 Wita.
Sementara itu, suaminya H. Baltry Selkam meninggal dunia, Senin (5/8) pukul 01.40 Wita.
"Iye, keduanya meninggal berbeda 12 jam saja," kata salah satu mantan murid Hj. alamarhumah Maimunnah, Suriani (39).
2. Guru Madrasah
Suriani adalah murid Hj. Maimunnah tahun 1997.
Almarhumah mengajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Model sebagai guru Bahasa Arab.
3. Sakit
Belum diketahui, suami istri ini meninggal karena apa. Tapi menurut para tetangga dan keluarga, keduanya meninggal karena sakit keras.
"Iye, ibu meninggal duluan, setelah itu baru bapak," ungkap Nurhaeda, istri dari putra almarhum, Dr. Hariadi di rumah duka.
Menurut Nurhaeda, almarhum dan almarhumah meninggal dunia karena sakit yang diderita keduanya dalam dua tahun.
"Meninggal karena sakit dek, mohon maaf kami belum bisa menjelaskan ini, karena kan rekam medis dokter itu," jelasnya.
4. Agamawan
Kedua pasangan ini dikenal taat beragama.
Hal itu diungkapkan salah seorang pelayat Jamil Misbach, murid Haja Maimunnah di waktu SD.
Menurut Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Makassar itu, dirinya mendapat kabar Minggu kemarin terkait kabar meninggalnya sang guru agama Hj Maimunnah.
"Kemarin saya dapat telepon bilang ibu Haji (Hj Maimunna) meninggal. Jadi saya bilang besok (hari ini) saya malayat," ujar Jamil Misbach.
"Tidak lama malamnya dapatma lagi telepon bilang meninggal juga Haji Batry," lanjut dia.
Dimata Jamil Misbach, Hj Maimunnah dan suaminya H Batry Selkam merupakan tokoh pendidik yang diteladani.
"Ini ibu haji yang ajarka waktu SD. Saya pindahan dari SD Pangkep ke SD 5 Tabaringan, termasuk beliau yang urus perpindahan saya," katanya.
"Keduanya (Hj Maimunnah dan H Batry Selkam) orangnya sangat santun dan pendidik sekaligus motivator keagamaan saya," ujar Jamil Misbach.
Selain Jamil Misbach sejumlah kepala sekolah, PNS yang merupakan murid Hj Maimunna datang melayat ke rumah duka.
Jenazah keduanya disalati bersamaan di masjid yang tidak jauh dari rumah duka, Jl Cakalang, utara Kota Makassar.
5. Dimakamkan ditempat yang sama
Rencananya, sepasang suami istri ini akan dimakamkan di Pekuburan Islam di Desa Talaka, Kecamatan Ma'rang, Pangkep. (*)
Dampak Sindrom Patah Hati
Di zaman modern ini banyak pasangan suami istri dijumpai meninggal dunia bersama.
Entah itu hanya berbeda beberapa jam saja.
Tapi tahukah kamu jika ada kasus itu terjadi ada yang pengaruhi, yaitu sindrom patah hati.
Namun, cerita antara pasutri asal Virginia, Amerika Serikat, Herbert DeLaigle (94) dan Marilyn Frances DeLaigle (88) ini mungkin bisa disebut dengan kisah cinta sehidup semati .
Dikutip dari CNN Indonesia, Pasangan suami istri tersebut meninggal hanya dengan perbedaan waktu 12 jam pada Jumat (12/7) setelah 71 tahun hidup bersama dalam ikatan pernikahan.
Prosesi pemakaman keduanya dilakukan pada Senin (15/7) kemarin.
Kisah cinta pasangan DeLaigles ini dimulai sekitar 72 tahun lalu ketika keduanya bertemu di sebuah kafe.
"Frances bekerja di sebuah kafe kecil yang kami miliki di Waynesboro bernama White Way Cafe," kata Herbert DeLaigle dalam sebuah wawancara dengan WRDW/WAGT pada 2018 lalu.
"Saya terus melihat dia (Frances) masuk dan keluar, dan mata saya tertuju padanya. Dan saya akhirnya memiliki keberanian untuk bertanya kepadanya apakah kapan-kapan dia mau pergi bersamaku," ucap Herbert DeLaigle.
Dilansir dari CNN, kedua pasutri itu menghabiskan kencan pertamanya dengan menonton film bersama. Hingga satu tahun berlalu, Herbert DeLaigle melamar Marilyn Frances DeLaigle menjadi istrinya.
Menurut informasi tentang riwayat hidupnya, Marilyn DeLaigle menghabiskan enam tahun di Jerman bersama sang suami yang kala itu bertugas militer selama Perang Dunia II.
Herbert DeLaigle juga pernah bertugas di Korea dan Vietnam hingga akhirnya pensiun dari pekerjaan militernya setelah 22 tahun melayani negara.
Herbert dan Marilyn DeLaigle dikaruniai enam orang anak, 16 cucu, 25 cicit, serta tiga orang piut.
Kisah cinta sejoli ini juga dikaitkan dengan sindrom patah hati.
Ketika ada seseorang yang ditinggal meninggal lalu dia juga menyusul setelahnya, hal itu kerap dikaitkan dengan patah hati.
"Sindrom patah hati yang merupakan hal nyata, adalah (kondisi) ketika seseorang menerima kabar mengejutkan, biasanya kabar menyedihkan, dan ada pelepasan hormon stres besar-besaran yang dilepaskan ke aliran darah, dan jantung kemudian dihujani dengan hormon stres ini," kata Dr Matthew Lorber, seorang psikiater di Rumah Sakit Lenox Hill di New York.
Gejolak emosional yang parah diketahui dapat mengakibatkan melemahnya jantung secara tiba-tiba, yang menyerupai serangan jantung