Setelah Gempa Banten, Ada Isu Gempa Susulan 9.0 SR, BMKG: Jangan Termakan Isu! Dikoreksi 6.9 SR
Terkait isu yang beredar, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menanggapi berita yang viral di media sosial itu.
"Siapkan jalur evakuasi yang aman di lingkungan tempat tinggal anda, selanjutnya agar terus berlatih untuk evakuasi mandiri," ujarnya.
"Dan terus monitor infobmkg baik melalui sosial media, mobile Apps, website, ataupun kanal-kanal resmi BMKG," katanya.
Lakukan Koreksi Magnitudo
Sementara itu Gempabumi Banten dan Jakarta ternyata bukan 7.4 SR. Pihak BMKG melakukan revisi informasi, peringatan tsunami dicabut.
Terjadi kekeliruan informasi soal kekuatan gempabumi di Banten, Jakarta yang terjadi Jumat (2/8/2019) malam.
BMKG merevisi sejumlah keterangan mengenai gempabumi berkekuatan cukup signifikan yang mengguncang bagian wilayah Banten.
Baca: Jadwal Liga 1 2019 Hari Ini - Live Indosiar Persija vs Arema FC, Berharap Serius! Persela Lawan Ini?
Baca: 30 Tahun DPK di UMI Makassar, Niniek F Lantara Jadi Profesor Baru di Lingkup LLDikti IX Sulawesi
Dalam narasi pertama yang dikeluarkan BMKG, Gempa Bumi pukul 19.03 WIB berkekuatan 7.4 SR dengan pusat di 147 km arah barat daya Sumur, Banten.
Narasi yang dikeluarkan tersebut juga menuliskan bahwa kedalaman Gempa Bumi 10 km dengan potensi tsunami.
Namun, setelah dilakukan sejumlah pemutakhiran, terdapat sejumlah revisi mengenai keterangan Gempa Bumi tersebut.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki magnitudo awal 7.4 selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 6.9," kata Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Tak hanya kekuatannya yang berbeda, Daryono juga menyebut kedalaman gempa yang berbeda dari hasil analisis awal.
Dalam analisisnya, Daryono mengatakan kedalaman gempa 48 km.
"Episenter lindu tersebut terletak pada koordinat 7,32 LS dan 104,75 BT, atau tepatnya, berlokasi di laut pada jarak 164 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, pada kedalaman 48 km," ujarnya.
Seperti yang diketahui, sebelumnya, dalam narasi yang beredar, Gempa Bumi pada pukul 19.23 WIB kemarin berada pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia," kata Daryono.