Kementan Bangun Grand Design Hortikultura 2020-2024 Berbasis Korporasi
Indonesia sangat berpotensi menghasilkan produk-produk hortikultura yang berdaya saing mengisi pasar ekspor dunia.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Munawwarah Ahmad
Tentu program ini perlu sinergitas antar Direktorat lingkup Ditjen Hortikultura.
Contohnya untuk program pengembangan kawasan manggis berdaya saing, Direktorat Buah menentukan kabupaten mana yang lahan dan agroklimatnya sesuai.
Direktorat Perbenihan fokus menyediakan benih unggul bermutu.
Direktorat Perlindungan mendukung dari aspek pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman-red), serta Direktorat pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura terus memperluas pemasaran dan ekspornya.
"Nah, apabila semua pihak mengeroyok, pasti komoditas hortikultura Indonesia akan berkembang di satu kawasan, dan dengan sendirinya pasti korporasi pertanian akan terbentuk" pungkas Anton.
Dihubungi terpisah, Guru Besar pada Pusat Kajian Holtikultura Tropika IPB, Prof. Sobir, mendukung upaya Kementerian Pertanian menata desain pengembangan hortikultura.
“Tantangan hortikultura ke depan semakin kompleks. Pemerintah pusat, daerah serta stakeholder terkait harus bersama-sama membenahi kembali kawasan hortikultura, baik buah-buahan, sayuran, florikultura maupun tanaman obat agar mampu menjawab tantangan kompetisi global. Pendekatan korporasi menurut saya oke dilakukan, selama diikuti konsistensi kebijakan dan pengawalannya di lapangan. Tanggalkan ego wilayah atau ego-ego sektoral ketika mengelola dan mengembangkan hortikultura nasional," paparnya.