Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Selamat Jalan Punggawa

Mengenang Ichsan Yasin Limpo: Inovator Pemburu PAD Sulsel Itu Telah Pergi Selamanya

dari Armin Mustamin Toputiri Mengenang Ichsan Yasin Limpo: Inovator Pemburu PAD Itu Telah Pergi selamanya

Editor: Mansur AM
facebook
Ichsan Yasin Limpo dan Armin Mustamin Toputiri 

Armin Mustamin Toputiri

Anggota Fraksi Golkar DPRD Sulsel

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tulisan Anggota Fraksi DPRD SUlsel Armin Mustami Toputiri di Facebooknya menuai banyak komentar hingga Kamis (1/8/2019).

Puji-pujian atas prestasi dan ungkapan duka atas meninggalnya Ichsan Yasin Limpo (58).

Tulisan ini didedikasikan Armin untuk seniornya Ichsan Yasin Limpo yang wafat di Tokyo Jepang, Selasa (30/7/2019).

Berikut tulisan lengkapnya:

Pada suatu kesempatan, seorang Anggota DPR-RI asal Sulsel yang banyak dikenal cukup vokal, menanyakan pada saya, apa pola perkaderan internal dilakukan Partai Golkar, sehingga banyak kadernya lahir menjadi politisi berkualitas.

Spontan saya menjawab, karena Golkar partai politik yang sudah tua, otomatis memiliki banyak senior yang langsung atau tak langsung ikut mentransformasi secara dialektik pengetahuannya pada kader-kader yang lebih muda. Entah dengan cara formal atau informal.

Proses seperti itulah yang bergulir menjadi bagian dari proses perkaderan itu sendiri. Saya memahami seperti itu, setelah lebih 20 tahun terlibat menjadi Pengurus Partai Golkar di tingkat provinsi.

Dan salah satu senior di Partai Golkar yang sadar atau tak sadar, telah ikut andil banyak mentransformasi pembelajaran politik pada kami yang lebih muda, adalah Pak Ichsan Yasin Limpo.

Setidaknya, nilai pembelajaran pada pola laku dan praktek politik yang diterapkannya di depan mata.

Sebagai sesama pengurus Partai Golkar di Sulsel, mestinya cukup panjang waktu saya sebagai seorang junior untuk mememetik pembelajaran politik dari Pak Ichsan, tapi intensitas waktu untuk berinteraksi dengannya sangatlah sempit.

Paling sebatas rapat bersama, lalu mampir merokok dan berbincang singkat, setelah itu ia pergi menuntaskan tugas dan kesibukannya yang lain.

Terlebih lagi pasca Pemilu 1999 (berdasar nomor urut), saat ia mulai terpilih menjadi Anggota DPRD Sulsel, sementara saya tak terpilih.

Lalu saat saya mulai terpilih, justru ia sudah hengkang dari kursi DPRD Sulsel, berpindah ke Gowa untuk menakhodai pemerintahan di sana selama dua periode.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved