UPDATE Kasus Pembatalan Status CPNS Dokter Romi karena Difabel, BKN Gelar Rakor hingga Respon Istana
UPDATE Kasus Pembatalan Status CPNS Dokter Romi karena Difabel, BKN Gelar Rakor hingga Respon Istana
Sementara riwayat hidup akan ada setelah proses pemberkasan, yakni setelah tahapan pengumuman kelulusan.
"Saat pemberkasan Dokter Romi, ada surat dari rumah sakit umum setempat bahwa ini bisa tapi harus dikonsultasikan kepada ahli terapi okupasi dan spesialis yang dimaksud ada fleet with limitation,
kata Ridwan
Selanjutnya, Panselda telah melakukan konsultasi kepada Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial dan Pemberdayaan, dan BKN.
Sementara itu Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB, Mudzakir mengaku belum menerima pemberitahuan resmi dan Pemkab Solok Selatan dan hanya mengetahui dari media.
"Secara prinsip tidak ada diskirimasi terhadap difabel. Namun, demikian ketika seseorang dengan kondisi tertentu melamar untuk CPNS tentu harus memenuhi segala ketentuan dan peraturannya. Artinya, kalau memang formasi umum yang dipilih tentu harus memenuhi persyaratan atau misalnya memilih persyaratan khusus juga harus memenuhi persyaratan.
Sebelumnya, Dokter Romi mengikuti tes CPNS 2018 dengan mengambil jalur umum karena tak ada formasi untuk disabilitas.
"Pada 2018, saya mengikuti tes CPNS jalur umum, karena jalur disabilitas saat itu tidak dibuka dan saya berhasil berkompetisi dan saya lulus setelah melalui seluruh tahapan seleksi dan sudah melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberkasan dan diserahkan ke BKPSDM Solok Selatan,"katanya.
(Tribun Timur/Kompas.com)
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istana Siap Bantu Kasus Dokter Romi yang Dibatalkan sebagai CPNS karena Difabel", https://regional.kompas.com/read/2019/07/30/11065891/istana-siap-bantu-kasus-dokter-romi-yang-dibatalkan-sebagai-cpns-karena.
Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra
Editor : Robertus Belarminus