Tribun Wiki
TRIBUNWIKI: Irjen Firli Bahuri Ikut Seleksi Calon Pimpinan KPK, Ini Profil dan Perjalanan Kariernya
Sepanjang jenjang karirnya ia telah mengungkap ratusan kasus korupsi baik kala di Jawa Tengah, Banten dan Jakarta.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Nama Inspektur Jenderal Firli menjadi salah satu diantara tiga orang yang mengikuti seleksi calon pimpinan KPK mendapat sorotan.
Sayangnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) melansir hasil penelusuran rekam jejak capim KPK, menunjukan ketiga jenderal Polri itu bermasalah.
Irjen Firli juga disebut sebagai salah satu yang bermasalah.
Ia tak tinggal diam, dan memanggapi hal tersebut.
Dilansir dari Tribunnews, ia menegaskan bahwa dirinya memilih diam daripada berbicara.
"Saya selalu diam, karena saya yakin bahwa Allah SWT yang Maha Mengetahui siapa yang terbaik. Saya hanya bicara di depan pimpinan KPK dan saat pisah sambut saya selaku Deputi (Penindakan) KPK tanggal 19 Juni 2019," ujar Firli ketika dikonfirmasi, Senin (29/7/2019).
Menurut Firli, justru ia dirinya mendapat apresiasi dan pengharagaan dari para pimpinan KPK selama bertugas 1 tahun 2 bulan 14 hari di lembaga antirasuah.
Tiga jenderal yang disebut bermasalah itu adalah bagian dari 11 jenderal yang dikirim Polri untuk mengikuti seleksi calon pimpinan KPK periode 2019-2023.
Polri pun angkat bicara atas tuduhan ketiga jenderal bermasalah.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mempersilakan setiap pihak untuk memberikan pendapat.
Namun, ia juga mengingatkan untuk tidak berasumsi dan menyebarkan fitnah tanpa disertai bukti data dan fakta.
Menurutnya, pihak yang menyebarkan fitnah dapat dilaporkan oleh pihak yang merasa dirugikan jika tuduhan itu tanpa didukung bukti.
"Kalau misalnya ternyata yang disampaikan tidak terbukti, secara personal yang bersangkutan juga memiliki hak konstitusional untuk melaporkan terhadap pihak yang merugikan, monggo. Itu hak konstitusional setiap orang," kata jenderal bintang satu itu.
Ia mengatakan para pati yang dikirim untuk mengikuti seleksi capim KPK adalah perwira tinggi terbaik. Dan mereka mengikuti setiap tahapan seleksi dengan baik.
"Artinya tahapan-tahapan seleksi itu tahapan yang sangat ketat. Ada 11 item tahapan seleksi yang sudah sesuai ketentuan yang dilaksanakan oleh Pansel KPK," ujar Dedi.
"Nanti ada tahapan uji publik. Masyarakat bisa memberikan masukan secara komprehensif, tentunya dengan menggunakan fakta dan data yang akurat kepada pansel terkait rekam jejak calon pimpinan," imbuhnya.
Menurut Dedi, nantinya ketiga jenderal itu tidak akan lolos dalam menjalani 11 tes jika benar rekam jejak mereka bermasalah.
"Sebelas tahapan itu harus dilalui, sebelas tahapan itu harus lulus semuanya. Baru nanti masuk mengerucut 10 nama yang akan dikirim kepada Presiden," tandasnya.
Sebelumnya, koalisi LSM bernama Koalisi Kawal Capim KPK melansir hasil temuan penelusuran rekam jejak capim KPK, setelah Pansel Capim KPK mengumumkan nama-nama calon yang lolos tes adminstrasi dan kompetensi.
Mereka menemukan ada tiga kandidat capim KPK dari Polri yang memiliki rekam jejak bermasalah.
Ketiganya adalah Kapolda Sumsel, Irjen Firli, Wakil Kepala Bareskrim Polri, Irjen Antam Novambar dan Wakil Kepala BSSN, Irjen Dharma Pongrekun.
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana, menyebut Firli saat menjabat Deputi Penindakan KPK tercatat pernah melakukan pertemuan dengan seorang kepala daerah yang tengah diperiksa KPK dalam sebuah kasus.
"Tentu hal ini melanggar poin integritas angka 2 Peraturan KPK Nomor 7 Tahun 2013," ujar Kurnia.
Siapa Irjen Firli?
Dilansir dari wikipedia, Irjen Pol Drs Firli Bahuri, MSi adalah tokoh polisi Indonesia.
Sebelumnya Irjen Pol Firli menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK
dipercaya Kapolri untuk menjadi Kapolda Sumsel.
Irjen Pol Firli yang merupakan Putra Prabumulih alias seorang putera daerah Sumatera selatan.
Irjen Pol Drs Firli Msi lahir di lontar pada tanggal 8 november 1963.
Seorang perwira tinggi Polri yang sejak 6 April 2018 mengemban amanat sebagai Deputi Penindakan KPK pengganti Irjen. Pol. Heru Winarko.
Firli, lulusan Akpol 1990 ini berpengalaman dalam bidang reserse.
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat.
Brigjen Pol Firli sebelumnya juga sempat menjabat sebagai Wakil Kapolda Jawa Tengah.
Saat pangkatnya masih AKBP, Firli pernah menjabat sebagai Kapolres Kebumen dan Ka - polres Brebes pada 2008.
Selanjutnya, Firli dipercaya menduduki jabatan Wakapolres Metro Jakarta Pusat dan Asisten Sespri Presiden.
Pada masa 2011-2012, Firli sempat menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah sebelum ditunjuk menjadi ajudan Wakil Presiden RI Boediono.
Firli kemudian menjadi Wakapolda Banten hingga mendapat promosi Brigjen Pol saat dimutasi jadi Karo Dalops Sops Polri.
Pada tahun 2001, Firli menjabat Kapolres Persiapan Lampung Timur.
Karirnya berlanjut dengan ditarik ke Polda Metro Jaya menjadi Kasat III Ditreskrimum pada 2005-2006.
Selanjutnya dua kali berturut turut menjadi Kapolres, yakni Kapolres Kebumen dan Kapolres Brebes.
Karirnya semakin moncer ketika ditarik ke ibukota menjadi Wakapolres Metro Jakarta Pusat tahun 2009 lalu.
Kepercayaan terus mengalir padanya ketika didapuk menjadi Asisten Sespri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2010.
Keluar dari istana, lantas memegang jabatan Direskrimsus Polda Jateng tahun 2011.
Firli kembali ke istana dan kali ini menjadi ajudan Wapres RI tahun 2012, saat itu Boediono.
Dengan pangkat komisaris besar, membawanya menjabat Wakapolda Banten tahun 2014.
Setelah itu bintang satu berada di pundaknya kala menjabat Wakapolda Jawa Tengah.
Rekam Jejak Pemberantasan Korupsi:
Penyidik terbaik Polri ini pernah mengungkapkan kasus mafia pajak dengan tersangka Gayus Tambunan.
Ketika itu Firli masih berpangkat AKBP yang merupakan mantan anggota tim independen Polri untuk mengungkap kasus mafia pajak tersebut.
Kala menjadi Kapolda NTB ini pun memimpin Polda NTB sedang menyelesaikan kasus dugaan korupsi perekrutan CPNS K2 Dompu dengan tersangka Bupati Dompu H Bambang Yasin (HBY).
Sepanjang jenjang karirnya ia telah mengungkap ratusan kasus korupsi baik kala di Jawa Tengah, Banten dan Jakarta.
Data diri:
Nama: Irjen Pol Drs Firli Bahuri, MSi
Lahir 8 November 1963
Tempat Lahir: Lontar, Muara Jaya, Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan
Alma mater:
Akademi Kepolisian (1990)
Riwayat Pendidikan:
- AKABRI (1990)
- PTIK (1997)
- SESPIM (2004)
- LEMHANNAS PPSA (2017)
Riwayat Jabatan
- Kapolres Persiapan Lampung Timur (2001)
- Wakapolres Lampung Tengah
- Kasat III/Umum Ditreskrimum Polda Metro Jaya (2005)
- Kapolres Kebumen (2006)
- Kapolres Brebes (2007)
- Wakapolres Metro Jakarta Pusat (2009)
- Asisten Sespri Presiden (2010)
- Dirreskrimsus Polda Jateng (2011)
- Ajudan Wapres RI (2012)
- Wakapolda Banten (2014)
- Karodalops Sops Polri (2016)
- Wakapolda Jawa Tengah (2016)
- Kapolda Nusa Tenggara Barat (2017)
- Deputi Penindakan KPK (2018)
- Kapolda Sumatra Selatan (2019)
Sumber berita: https://www.tribunnews.com/nasional/2019/07/30/dituding-sebagai-jenderal-bermasalah-irjen-pol-firli-saya-selalu-diam?page=all