Tak Pikir Kerugian Hingga Miliaran, Panpel PSM: Ini Harga Diri, Siri' Bos!
Di depan VIP Utama Stadion Gelora Andi Mattalatta Makassar, ia berdiri sembari berbincang dengan aparat kemanan yang berjaga.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Koordinator tiket PSM Makassar Azis Djarre tidak bisa menutupi kekecewaannya.
Di depan VIP Utama Stadion Gelora Andi Mattalatta Makassar, ia berdiri sembari berbincang dengan aparat kemanan yang berjaga.
Seakan tak percaya, PSSI menunda laga final leg kedua Piala Indonesia, gegara tudingan keamanan stadion yang tidak tidak kondusif.
Padahal personel kemanan sudah digerakkan sebanyak 4.000 orang untuk menggaransi keamanan.
Bayangkan, Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Adnes, Kaplorestabes Makassar Kombes Irwan Anwar, Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, hingga ketua suporter PSM sudah turun semua.
Usai Ketua Local Officer Committe (LOC) Ali Gauli Arief mengumumkan penundaan di tengah lapangan, Dg Djarre begitu ia disapa sudah geleng-geleng kepala.
Ditanya soal kerugian, ia merespon dengan dahi berkerut dan sedikit bernada tinggi.
"Bos kalau uang bisa dicari. Kami tak pikir rugi. Tapi ini soal harga diri bos, siri orang Makassar. Kenapa kita diperlakukan seperti ini," kata Dg Djarre.
Menurutnya, ini pukulan berat bagi panpel yang dituding tidak bisa memberi rasa aman. Padahal seluruh perangkat pertandingan sudah bekerja keras.
Terkait kerugian, mulai dari persiapan tim hingga hari H pertandingan, pengeluaran klub terbilang besar.
"Ini miliaran bos. Pengeluaran terbesar di pengamanan. Bayangkan 4.000 personel diturunkan," katanya.
Namun ia tidak merinci pengeluaran yang dikeluarkan panpel.
Efek Penundaan Laga Final
- Panpel PSM rugi miliaran rupiah
- Pengeluaran terbesar untuk keamanan
- Panpel dan Kota Makassar secara umum malu, dianggap tidak kondusif menggelar laga.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad