KABAR BAHAGIA untuk Baiq Nuril, DPR RI Akhirnya Setujui Permohonan Amnestinya ke Presiden Jokowi
Dalam Rapat Paripurna DPR RI mengatakan setuju terhadap amnesti dari presiden ke Baiq Nuril
TRIBUN-TIMUR.COM-KABAR BAHAGIA untuk Baiq Nuril, guru Honorer yang Jadi Korban Pelecehan Seksual Malah Jadi Tersangka
Mantan Guru Honorer, Baiq Nuril tak kuasa menahan tangis saat mendengar seluruh anggota dewan yang hadir dalam Rapat Paripurna DPR RI mengatakan setuju terhadap amnesti dari presiden kepadanya, Kamis, (25/7/2019).
Baiq Nuril yang mengenakan baju berwarna merah muda dengan warna kerudung senada berdiri dari kursi balkon ruang sidang paripurna.
Baca: Kabar Baik untuk Baiq Nuril, Selangkah Lagi Terima Amnesti dari Presiden Jokowi
Baca: Kronologi Kasus Baiq Nuril Berjuang Peroleh Keadilan dari Presiden Jokowi, Suratnya Haru dan Viral

Setelah menutup muka dengan kedua telapak tangannya, Baiq Nuril kemudian memeluk anaknya Rafi (7) yang berada disebelahnya.
Keluar ruang sidang, Nuril kembali tak kuasa menahan haru.
Ia berulang kali menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Presiden Jokowi, anggota DPR, kuasa hukum, serta pendampingnya Rieke Diah Pitaloka.
"Terima kasih kepada semua rekan media sampai saat ini terus mendukung, saya tidak bisa membalas kebaikan mereka semua, mudah mudahan Allah yang bisa membalas semua, terima kasih, terima kasih, terima kasih," katanya.
Air matanya kembali keluar saat mengatakan dirinya ingin segera pulang ke Nusa Tenggara Barat (NTB).
Untuk diketahui setelah Mahkamah Agung Menolak Peninjauan Kembali yang diajukan kuasa hukumnya, Baiq Nuril menetap di Jakarta dengan meminta ampunan kepada presiden Jokowi.
"Pengen cepet-cepet pulang. Pengen cepet cepet pulang," katanya.
Baiq Nuril berharap kedepannya tidak ada lagi kasus seperti dirinya.
Selain melelahkan kasus pelecehan seksual yang berujung pemenjaraan tersebut sangat menyakitkan.
"Saya berharap begitu, jangan sampai mulai detik ini jangan sampai ada lagi yang seperti saya karena itu menyakitkan sekali. Jangan sampai ada. Saya berharap jangan sampai ada," katanya.
Baiq Nuril lalu menyeka wajahnya yang basah karena air mata, satu tangannya mengusap kepala anaknya yang berdiri di samping.
Baiq Nuril mengatakan setiap perempuan yang mengalami nasib seperti dirinya harus memiki keberanian dalam memperjuangkan keadilan.