HUT Ke-50 DKM Bakal Dirayakan, Ini Agenda dan Daftar Acaranya
Perayaan sederhana berlangsung di Sekretriat atau sanggar DKM di Kompleks Benteng Rotterdam Makassar.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Dewan Kesenian Makassar (DKM) merayaan HUT Ke-50, Kamis (25/7/2019).
Perayaan sederhana berlangsung di Sekretriat atau sanggar DKM di Komplek Benteng Rotterdam Makassar.
Rencananya beberapa rangkaian kegiatan akan di gelar nantinya.
Selain napak tilas atau ziarah ke makam para pendiri DKM, HUT ke-50 yang disebut sebagai perayaan usia keemasan ini bakal digelar berbagai kegiatan lainnya.
Sidang Putusan Pelanggaran Pemilu, Tujuh Terdakwa Kena Pidana Bersyarat
Siapa Pengganti Marc Klok? Simak Penjelasan Darije Kalezic
Foto-foto Romantis Siti Badriah & Sang Suami Krisjiana Baharudin Sebelum Sah Jadi Suami Istri
Seperti misalnya lomba pembacaan puisi (SMP, SMA, Mahasiswa) yang pendaftarannya dibuka 22 Juni hingga 12 September 2019.
Kemudian sayembara pembuatan skenario Film Poppo' yang dibuka secara umum hingga tanggal 15 September.
Lomba pembuatan video ucapan HUT ke-50 DKM serta perayaan puncak, 22 September mendatang.
Untuk perayaan puncak bakal disuguhkan sejumlah gelaran seni dimana DKM dan sejumlah sanggar maupun komunitas di Makassar bakal dilibatkan.
"Selain semua bentuk lomba dan pertunjukan ini, sehari sebelum hari puncak acara akan digelar Konfrensi pemilihan ketua DKM yang baru," ucap Ketua Panitia, Budi Santoso.
Sidang Putusan Pelanggaran Pemilu, Tujuh Terdakwa Kena Pidana Bersyarat
Siapa Pengganti Marc Klok? Simak Penjelasan Darije Kalezic
Foto-foto Romantis Siti Badriah & Sang Suami Krisjiana Baharudin Sebelum Sah Jadi Suami Istri
Ziara Ke Makam Pendiri
Seniman Makassar yang lahir dan kini tergabung di Dewan Kesenian Makassar (DKM) berziarah ke makam para pendiri DKM maupun seniman-seniman besar Makassar, Kamis (25/7/2019).
Ada 10 makam yang didatangi, lima diantaranya merupakan para petinggi DKM.
Tak hanya sekedar berziarah memanjatkan doa untuk para almarhum.
Sebagai bentuk penghargaan tertinggi, para seniman DKM ini membacakan puisi ciptaan beberapa tokoh seniman yang didatangi.
Seperti misalnya di makam Hoesni Djamaluddin di Pemakaman PWI Sudiang.
Hoesni dikenal sebagai salah satu pendiri DKM dan juga dikenal merupakan Panglima Puisi Sulawesi Selatan.
Di samping pusaran seniman kelahiran 1934 itu para penerusnya yang kini membesarkan DKM membacakan puisi ciptaannya berjudul, 'Indonesia, masihkah engkau tanah airku'.
Selain ke makam Hoesni Djamaluddin, ziarah yang dilangsungkan sebagai rangkaian napak tilas Ulang Tahun DKM ke-50 juga mendatangi sembilan makam seniman dan pendiri DKM lainnya.
Seperti makam Prof Mattulada (Pendiri DKM), Udhin Palisuri (jendral puisi), Rahman Arge (pendiri DKM), AM Mochtar, dan Yakob Marala.
Serta Andi Ummu (pencipta Tari Pakarena), Ani Sapada, Ali Walangadi (pencipta logo Sulsel/pendiri DKM) dan Prof Arsal Alhabsyi di Pekuburan Arab Bontoala (pendiri DKM).
Setelah ziarah kubur, pengurus maupun seniman DKM kembali ke Sekretariat/sanggar yang terletak di kompleks benteng Rotterdam.
Di lokasi ini para seniman senior maupun yang muda-muda merayakan HUT ke-50 DKM secara sederhana.
Salah satu seniman senior yang juga Stering Commite (SC) HUT ke-50 DKM, Mardi, mengatakan ziarah yang dilakukan sebagai pengingat agar para seniman Makassar saat ini terus membawa semangat yang sudah dihadirkan para pendiri.
"Ziarah ke makam para pendiri BKM dan pionir Kesenian Makassar karena merekalah DKM bisa eksis," katanya.
"Kenapa? karena merekalah yang mewariskan semangat kepada kita, meskipun kita terus dirundung berbagai rintangan tapi kita tetap bisa menepuk dada," tambahnya.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Follow akun instagram Tribun Timur: