Mata Najwa
Ada Ketua KPK, Novel Baswedan Blak-blakan ke Najwa Shihab: Hasil TPF Seperti Mengolok-Olok Saya
Mata Najwa tadi malam, Ada Ketua KPK, Novel Baswedan Blak-blakan ke Najwa Shihab: Hasil TPF Seperti Mengolok-Olok Saya
TRIBUN-TIMUR.COM - Ada Ketua KPK, Novel Baswedan Blak-blakan ke Najwa Shihab: Hasil TPF Seperti Mengolok-Olok Saya
Program Talkshow di Trans 7 Mata Najwa tadi malam membahas kasus penyidik senior KPK Novel Baswedan yang tak kunjung tuntas.
Satu mata Novel Baswedan cacat karena disiram air keras oleh orang yang belum terendus.
Kepada Najwa Shihab pemandu acara Mata Najwa, Novel Baswedan blak-blakan.
Padahal Tim Pencari Fakta (TPF) sudah bekerja.
"Hasil TPF seperti mengolok-olok saya," kata Novel Baswedan kepada Najwa Shihab.
Diketahui dua tahun lalu Novel Baswedan disiram air keras oleh orang yang tak dikenal.
Hingga kini belum ada orang yang dinyatakan bertanggungjawab.
Ternyata Sudah Berhubungan Suami-Istri, Saat Diminta Lagi Siswi SMK Menolak Foto Syur Pun Disebar
Lowongan Kerja BUMN Terbaru untuk Lulusan S1, Cek Syarat, Batas Daftar Online 26 Juli
Daftar Daerah Lain Bepotensi Diguncang Gempa Dahsyat dan Tsunami Raksasa Selain Selatan Jawa
Dalam cuplikan Video penayangan, ada komentar Presiden Jokowi yang menegaskan kasus tersebut dipecahkan selama 3 bulan.
Di slide lain ada komentar pihak Kapolri yang mengaku sudah membentuk tim khusus untuk kasus ini.
Namun sayangnya, hasilnya belum terlihat.
"Lebih dari 2 tahun lalu, penyidik KPK Novel Baswedan diserang dengan siraman air keras ke wajahnya oleh orang tak dikenal. Hingga kini, siapa aktor di balik teror itu masih gelap. Sejauh mana upaya negara membela aparaturnya?
#MataNajwa, "Sebelah Mata Novel: Menagih Negara". Malam ini LIVE 20.00 WIB di @officialTRANS7.
#MataNajwaSebelahMataNovel #MataNajwadiTRANS7 #NarasiTV #MakanyaNgobrol,"
Di kesempatan tersebut, Novel Baswedan tampil blak-blakan mengenai kasus yang menimpa dirinya.
Novel Baswedan juga membahas isu-isu terkini di internal KPK.
Termasuk saat Najwa Shihab membahas isu-isu miring terkait Novel Baswedan.
"Anda menggunakan posisi Anda untuk bargaining politik," tanya Najwa Shihab.
Ternyata Sudah Berhubungan Suami-Istri, Saat Diminta Lagi Siswi SMK Menolak Foto Syur Pun Disebar
Lowongan Kerja BUMN Terbaru untuk Lulusan S1, Cek Syarat, Batas Daftar Online 26 Juli
Daftar Daerah Lain Bepotensi Diguncang Gempa Dahsyat dan Tsunami Raksasa Selain Selatan Jawa
Apa jawaban Novel Baswedan?
"Ketika membicarakan isu saya bingung. Ini apa yang saya lakukan. apa yang kemudian bisa dikaitkan hal demikian. Saya meyakini itu isu-isu yang tidak benar," kata Novel Baswedan.
"Saya juga mendengar ada isu di KPK itu ada penyidik ada Polisi India Polisi Taliban. Itu kan menurut saya menghina adik-adik kelas saya yang di KPK yang masih aktif di polri. Anda bisa bayangkan, Polisi India itu kan konotasinya lambat, korup, dan banyak hal. Saya kira saya juga tidak terima adik-adik saya dikatkan demikian. Jadi lebih kepada ada orang yang mengadu-ngadu sampai hari ini faktanya tidak ada," kata Novel Baswedan.
"Bahwa da tudingan Anda masuk kelompok Radikal, Bang Novel? tanya Najwa Shihab lagi.
"Sekarang begini, radikal ada konotasi positif. Ketika melihat korupsi di Indonesia seperti apa dampaknya sangat besar orang yang berjuang memberantas korupsi itu malah diserang dilawan," kata Novel Baswedan.
"Maka butuh orang-orang yang punya nasionalisme tinggi, jiwa patriotisme yang tinggi dan orang itu bisa jadi dikaitkan radikal. Tapi masalahnya radikal dimaksud apa," tanya Novel Baswedan ke Najwa Shihab.
"Kalau Anda radikal dalam hal seperti apa bang novel?" tanya Najwa Shihab.
"Saya meyakini saya radikal ketika melihat sesuatu yang tidak benar saya akan menyampaikan yang benar," kata Novel Baswedan dengan nada meyakinkan.
Tepuk tangan penonton di studio Mata Najwa bergemuruh. Ketua KPK Agus Rahardjo tampak serius menyimak prosesi wawancara Novel Baswedan dengan Najwa Shihab.
Simak video selengkapnya;
Reaksi Ketua KPK
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengaku kecewa lantaran Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), belum bisa mengungkap titik terang kasus penyiraman air keras terhadap mantan penyidik KPK Novel Baswedan.
Hal tersebut diungkapkan Agus Rahardjo dalam acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab yang tayang di TRANS7, Rabu (24/7/2019).
Najwa Shihab pun penasaran bagaimana bisa TGPF dinilai mengecewakan padahal di dalam tim tersebut juga ada anggota KPK sendiri.
Agus Rahardjo mengaku kecewa lantaran selama 6 bulan sejak 8 Januari 2019 hingga 7 Juli 2019, TGPF belum menemukan siapa pelaku dan motif penyiraman air kerasa terhadap Novel Baswedan.
"KPK kecewa dengan hasil temuan Tim Pencari Fakta, apa alasan utamanya Pak Agus?" tanya Najwa Shihab.
"Pertama, pasti semua orang KPK berharap dengan adanya tim itu kemudian masalahnya menjadi bisa diselesaikan dan masalahnya lebih terang benderang," jawab Agus Rahardjo.
Agus Rahardjo mengaku belum membaca keseluruhan temuan dari TGPF yang berjumlah ribuan halaman, namun sudah membaca press release.
"Kalau press release-nya kan kita melihat kemudian, pelaku yang kita harapkan bisa diungkap ternyata tidak terungkap," lanjut Agus Rahardjo.
Najwa Shihab kemudian menyinggung bagaimana bisa TGPF dinilai mengecewakan padahal di dalamnya juga terdiri dari orang-orang KPK.
"Pak Agus, tadi Anda katakan kecewa karena berharap bisa diungkap, tapi bukankah sesungguhnya di dalam tim itu ada orang KPK di dalamnya?" tanya Najwa Shihab.
Agus Rahardjo mengaku memang di dalam TGPF ada tim dari KPK, juga yang sudah ia kirim sejak lama untuk membantu menyelesaikan kasus Novel Baswedan.
"Ada orang KPK, orang KPK yang terlibat di dalam penyelidikan yang sudah lama, jadi ada tim yang kita pada waktu itu kita perbantukan kepada Tim Polri," jawab Agus Rahardjo.
Agus Rahardjo mengaku tidak tahu apakah tim KPK yang sudah ia kirim memiliki kinerja dan wewenang menyelidiki secara maksimal.
"Jadi saya tidak tahu seberapa intensifnya kemudian tim ini dipergunakan," kata Agus Rahardjo.
Agus Rahardjo pun belum menanyakan seberapa intensif tim kiriman dari KPK itu untuk menyelidiki kasus Novel Baswedan.
Ia malah mengkhawatirkan jangan-jangan tim yang sudah ia kirim malah tidak bisa bekerja maksimal, sehingga pengungkapan kasus Novel Baswedan tak kunjung menemukan titik terang.
"Saya terus terang belum menanyakan itu, dan mungkin nanti saya akan mengecek apakah memang mereka deal by deal kemudian bekerja dengan tim itu," kata Agus Rahardjo.
"Saya khawatir kemudian mereka tidak membantu secara intensif terhadap tim yang sedang bekerja ini," imbuhnya.
Diketahui TGPF Novel Baswedan dibentuk Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pada 8 Januari 2019 dan masa kerja tim berakhir pada 7 Juli 2019.
TGPF menyelidiki kasus penyiraman air keras pada Novel Baswedan yang terjadi di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017.
Tim tersebut terdiri dari pihak kepolisian, pakar, pegiat HAM, serta anggota KPK.
Simak video Novel Baswedan merasa diolok-olok TPF:
(Tribun-timur.com/TribunWow.com/Ifa Nabila)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul KPK Kecewa Kasus Novel Baswedan Belum Terungkap, Najwa Shihab: Bukannya di Dalam Tim Ada Orang KPK?,