Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

UMI Makassar Segera Rekognisi Internasional Program Studi, Jadi PTIS Pertama Diluar Pulau Jawa

UMI Makassar Segera Rekognisi Internasional Program Studi, Jadi PTIS Pertama Diluar Pulau Jawa

Penulis: Alfian | Editor: Munawwarah Ahmad
Humas UMI
Mantan Rektor UII Prof Dr Edy Suandi Hamid, M Ec saat menjadi narasumber di Program Pascasarjana UMI Makassar. 

UMI Makassar Segera Rekognisi Internasional Program Studi, Jadi PTIS Pertama Diluar Pulau Jawa

TRIBUN-TIMUR.COM,- Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar terus memperbaiki kualitasnya.

Setelah berhasil menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pertama di luar pulau Jawa yang berhasil meraih Akreditasi A, kini UMI sedang fokus rekognisi internasionalisasi program studi.

Baca: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kerja Sama dengan FTI UMI dan Pelajari Manajemen S2 Teknik Kimia

Baca: Tahun Ini Universitas Muslim Indonesia Terima 4.500 Mahasiswa Baru, Ini Jadwal Pendaftarannya

Bahkan UMI Makassar penjadi pelopor pertama PTIS diluar pulau Jawa.

Hal ini disapmaikan Mantan Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec saat menjadi narasumber di Program Pascasarjana UMI Makassar.

Prof Edy membawakan kuliah umum dengan tema Internationalisasi Perguruan Tinggi Islam Swasta Indonesia (PTIS) : Kebutuhan dan Urgensi

Diawal kuliah umumnya, Prof Edy menyampaikan bahwa target setiap perguruan tinggi memiliki akreditasi PT Unggul.

Dan UMI kata dia telah meraih prestasi tersebut.

"UMI berhasil sebagai PTS diluar Jawa Pertama yang memperoleh Akreditasi A,"puji Prof Edy. 

Prof Edy juga mengatakan, keberhasilan UMI ini melalui proses yang berjalan panjang dimana setiap pimpinannya memiliki komitmen.

"Kepemimpinan yang kompeten dan berkomitmen di PTIS, penumbuhan budaya akademik, prioritas pada penguatan SDM yang terus menerus, mampu mandiri atau endowment Funds melahirkan Internationalisation go i'nall world class university," tambah Guru besar Ekonomi ini.

Prof Edy juga mengingatkan bahwa kedepan dan saat ini, perguruan tinggi yang paling adalah yang kompetitif, dapat diserap oleh pasar kerja, populer dan prestisius, ada pengakuan atau recognition.

"Salah satunya yang paling gapang mengukurnya adalah Akreditasi A,"kata Prof Edy.

Prof Edy juga berharap kerjasama internasional terus ditingkatkan sebagai satu syarat meraih akreditasi unggul.

"Tak mungkin akreditasi unggul tanpa aktivitas/kegiatan kerjasama internasional,"ujar Prof Edi

Selain itu, hal lain yang perlu dipahami bahwa akreditasi unggul bisa diraih jika Akreditasi international, prodi terakreditasi minimal 5 persen.

Sementara syarat kerjasama internasionalisasi pendidikan yakni rasio progran DD internasional dan program pertukaran dosen dan mahasiswa melalui program alih kredit dan lainnya relevan.

"Saat ini di Sulawesi Selatan belum ada satupun universitas yang prodinya rekognisi internasional. Bukan tidak mampu tetapi belum memulai, dan UMI saya rasa mampu untuk mencapai ini,"harap Prof Edy. 

Diakhir kuliah umumnya, Prof Edy memuji lulusan UMI.

Salah satunya lewat Prof. Dr. Abdul Rahman Rahim SE MSi yang kini menjabat sebagai rektor Unimuh Makassar.

"Ini juga merupakan keberhasilan UMI dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang bermutu dan unggul,"kata Prof Edy.

Prof Dr. Abdul Rahman Rahim alumni S1 dan S3 Universitas Muslim Indonesia. 

Turut hadir dalam Kuliah Umum, Ketua Yayasan Wakaf UMI, H. Mokhtar Noer Jaya, Rektor UMI, Prof. Dr. Basri Modding SE MSi, Direktur PPs UMI, Prof. Dr. Baharuddin Semmaila SE.,MSi, Rektor UMI tahun 2010-2018, Prof. Dr. Masrurah Mukhtar MA, Wakil Rektor V, Prof. Dr. Hatta Fattah, Ketua LPM UMI, Prof. Dr. Makhsud DEA, Pejabat dan Dosen PPs UMI Serta mahasiswa PPs UMI.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved