Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sejarah Bank Mandiri, Berdiri Sejak 1998 dan Merupakan Penggabungan Empat Bank

Sejarah Bank Mandiri, Berdiri Sejak 1998 dan Merupakan Penggabungan Empat Bank

TRIBUN TIMUR/AMIRUDDIN
Sejumlah nasabah Bank Mandiri mendatangi ATM yang letaknya di Jl Jenderal Sudirman, Maros, Sabtu (20/7/2019). 

Sejarah Bank Mandiri, Berdiri Sejak 1998 dan Merupakan Penggabungan Empat Bank

TRIBUN-TIMUR.COM,- Bank Mandiri tiba-tiba error.

Masyarakat pengguna Bank Mandiri atau nasabah pun panik.

Baca: Bank Mandiri Pastikan Saldo Nasabah Tetap Aman dan Tidak Hilang

Baca: Khawatir Tabungannya Berkurang, Nasabah Bank Mandiri Maros Ramai-ramai ke ATM

Baca: CEK Rekening Bank Mandiri Sekarang! Jika Saldomu Berkurang, Datang ke 2 Tempat Pengaduan Ini

Baca: 5 Fakta Jelang Final Leg I Piala Indonesia Persija vs PSM, Ulangi Persaingan 18 Tahun Silam

Kepanikan terjadi karena nasabah ada yang saldonya berkurang bahkan nol dan ada juga yang justru bertambah. 

 Dikutip dari Tribunnews.com, Bank Mandiri saat ini tengah melakukan pemeliharaan/ maintenance sistem teknologi informasi untuk meningkatkan layanan transaksi keuangan nasabah.

Menurut  Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas, dalam proses pemeliharaan dan peningkatan kualitas sistem IT tersebut, berdampak pada berubahnya nilai saldo sebagian nasabah.

Bank Mandiri saat ini sedang melakukan normalisasi saldo rekening yang terdampak pemeliharaan sistem IT tersebut.

“Kami memohon maaf atas kejadian ini. Saat ini kami sedang melakukan normalisasi saldo nasabah dan kami juga memastikan bahwa dana nasabah tetap aman serta tidak hilang,” kata Rohan Hafas, Sabtu (20/7/2019).

Bank Mandiri mempersilahkan Nasabah yang ingin melakukan pengecekan rekening tabungannya ke kantor cabang Bank Mandiri.

Rohan meminta nasabah untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Kami pastikan rekening nasabah, aman," tegas Rohan.

SEJARAH BANK MANDIRI

DIkutip dari website Bank mandiri https://www.bankmandiri.co.id/profil-perusahaan, Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998.

Sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.

Saat ini bank Mandiri memiliki 80 juta lebih nasabah

Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia.

Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui iklan dan promosi.

Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh platform teknologi. Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat legacy banks. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun, di mana program pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen retail banking.

Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri sudah mampu melakukan pengembangan e-channel & produk retail dengan Time to Market yang lebih baik.

Di WIkipedia, dalam proses penggabungan dan pengorganisasian ulang tersebut, jumlah cabang Bank Mandiri dikurangi sebanyak 194 buah dan karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620.

Direktur Utama Bank Mandiri yang pertama adalah Muljohardjoko (Dirut Taspen sejak Februari 1996).

Alumnus Fakultas Ekonomi UI ini pernah juga berdinas di PT Telkom, terakhir ia menjabat sebagai direktur keuangan).

Muljohardjoko menjadi Dirut Bank Mandiri selama 35 hari ketika awal-awal menjadi Dirut Taspen.

Kepemimpinan Muljohardjoko di Taspen sendiri berjalan sejak Februari 1996 sampai tahun 1999.

Direktur Utama Bank Mandiri yang kedua adalah Robby Djohan. Kemudian pada Mei 2000, posisi Djohan digantikan ECW Neloe.

Neloe menjabat selama lima tahun, sebelum digantikan Agus Martowardojosebagai Direktur Utama sejak Mei 2005.

Neloe menghadapi dugaan keterlibatan pada kasus korupsi di bank tersebut.

Agus kemudian digantikan oleh Zulkifli Zaini dan saat ini Kartika Wirjoatmodjo menjabat menjadi Dirut Bank Mandiri.

Pada Maret 2005, Bank Mandiri mempunyai 829 cabang yang tersebar di sepanjang Indonesia dan enam cabang di luar negeri.

Selain itu, Bank Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.

Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari berbagai segmen merupakan penggerak utama perekonomian Indonesia.

Berdasarkan sektor usaha, nasabah Bank Mandiri bergerak dibidang usaha yang sangat beragam.

Sebagai bagian dari upaya penerapan prudential banking & best-practices risk management, Bank Mandiri telah melakukan berbagai perubahan.

Salah satunya, persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan four-eye principle, di mana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit.

Sebagai bagian diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan nasabah ritel.

Pada akhir 1999, porsi kredit kepada nasabah corporate masih sebesar 87% dari total kredit, sementara pada 31 Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai 42,22% dan porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar 13,92%, sedangkan porsi kredit kepada nasabah corporate mencakup 43,86% dari total kredit.

Sesudah menyelesaikan program transformasi semenjak 2005 sampai dengan tahun 2009, Bank Mandiri sedang bersiap melaksanakan transformasi tahap berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi untuk menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif.

Pada Juni 2013, Bank Mandiri sudah mempunyai 1.811 cabang dan sekitar 11.812 ATM yang tersebar merata di 34 provinsi di Indonesia tanpa terkecuali, semakin menegaskan Bank Mandiri sebagai salah satu dari jajaran bank terbesar di Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved