Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inilah Ucapan Soeharto yang Tak Digubris Soekarno dan Menjadi Kenyataan, Ini Terjadi Selanjutnya

Terungkap, ternyata sebelum kepemimpinan Soekarno sang proklamator tumbang, Soeharto pernah mengatakan sesuatu.

Editor: Rasni
Tribunnews.com
Inilah Ucapan Soeharto yang Tak Digubris Soekarno dan Menjadi Kenyataan, Ini Terjadi Selanjutnya 

Terkait hal itu, soerang pemain film yang juga pernah memerankan tokoh Soeharto dalam film "Pengkhiatan G30S/PKI", Amoroso Katamsi, mengungkapkan penyebab Soeharto tak pernah gunakan bahasa asing saat berpidato.

Dalam buku "Pak Harto, The Untold Stories", dia pernah menanyakan hal itu kepada orang dekat Soeharto, Gufron Dwipayana.

 

Baca: Jaga Kebugaran Personel, Dandim 1411 Bulukumba Ajak Anggotanya Sepeda Santai

Baca: 300 Peserta Jambore PSC 119 Berkumpul di Pinrang

Baca: BREAKING NEWS: Tolak Relokasi Pasar Tamanroya Jeneponto, Pria Ini Ngamuk Parangi Badan Sendiri

Menurutnya, terdapat dua alasan yang menyebabkan Soeharto selalu menggunakan bahasa Indonesia saat berpidato.

Alasan pertama karena Soeharto sangat menghargai bahasa Indonesia.

"Coba kamu lihat pemimpin-pemimpin dunia lainnya, misalnya dari Jepang atau China, mereka berpidato menggunakan bahasanya sendiri. Apalagi kalau berunding, kan mewakili bangsa, jangan sampai terjadi kesalahan karena akan berbahaya," katanya menirukan ucapan Soeharto.

Alasan lainnya, Soeharto khawatir penguasaan bahasa Inggrisnya kurang tepat untuk berunding.

"Jadi lebih baik orang lain yang ahli bahasa saja yang menerjemahkan omongan saya," lanjutnya menirukan Soeharto.

Alasan Soekarno Dimakamkan di Blitar

Tidak dapat dipungkiri, Soekarno memiliki jasa yang besar terhadap bangsa Indonesia.

Sebab, Soekarno lah yang memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia bersama Hatta, atau yang biasa disapa Bung Hatta.

Oleh karena itu, Soekarno pun digelari sebagai Pahlawan Proklamator.

 

Selain sebagai Proklamator, Soekarno juga dikenal sebagai presiden pertama Indonesia.

Era kepemimpinan Soekarno mengalami senjakala pada dekade 60-an.

Selang beberapa tahun kemudian, Soekarno pun wafat.

Oleh presiden yang memimpin saat itu, Soeharto, jenazah Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved