Apa yang Harus Dilakukan Saat Melihat Gerhana? ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS)
Apa yang Harus Dilakukan Saat Melihat Gerhana? ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS)
Apa yang Harus Dilakukan Saat Melihat gerhana bulan? ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS)
TRIBUN-TIMUR.COM - Gerhana Bulan parsial terakhir di tahun 2019 akan terjadi Rabu 17 Juli 2019 di Indonesia dinihari.
Gerhana bulan parsial Rabu 17 Juli 2019 adalah peristiwa langit di mana sebagian wajah bulan masuk bayangan umbra atau bayangan gelap pada bumi.
Sekitar 65 persen wajah bulan akan berwarna merah.
Baca: Ini Hukumnya Makan Daging Ular Piton Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)
Sementara isinya akan terlihat putih seperti biasanya.
Gerhana bulan Rabu 17 Juli 2019 akan terjadi dini hari sekitar pukul 03.01 WIB sampai pukul 05.59 WIB.
Meski akan terlihat di seluruh wilayah Indonesia, gerhana bulan parsial ini paling baik diamati di wilayah Indonesia bagian barat.
Sementara untuk wilayah bagian tengah, puncak gerhana bulan akan terjadi sekitar pukul 05.30 WITA saat matahari terbit.
Sedangkan bagi wilayah Indonesia bagian timur, gerhana bulan terjadi pukul 06.30 WIT di saat matahari sudah terbit dan langit sudah terang.
Menariknya, gerhana bulan di Indonesia dapat diamati dengan mata telanjang.
Baca: Ini Hukumnya Makan Sayur Daun Ganja Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)
Kendati demikian, pengamatan dengan teleskop akan membuat gerhana bulan parsial terlihat lebih jelas.
Dikutip TribunStyle.com dari Time and Date, total durasi gerhana umumnya adalah 5 jam 34 menit.
Sementara itu, durasi gerhana bulan parsial terakhir di tahun 2019 ini akan terjadi selama 2 jam 58 menit.
Seperti diketahui, gerhana bulan parsial Rabu 17 Juli 2019 akan menjadi gerhana bulan penutup di tahun 2019.
Menurut Eclipsewise, gerhana bulan berikutnya baru akan terjadi pada awal Januari 2020, tepatnya pada tanggal 10 Januari 2019.
Dari sumber yang sama, gerhana bulan total berikutnya akan terjadi pada 26 Mei 2021 sedangkan gerhana bulan parsial berikutnya terjadi pada 19 November 2021.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sebelumnya juga menyampaikan waktu gerhana bulan setelah 2019 seperti dalam daftar berikut ini:
1. Gerhana bulan penumbra 11 Januari 2020
2. Gerhana bulan penumbra 6 Juni 2020
3. Gerhana bulan penumbra 30 November 2020
4. Gerhana bulan total 26 Mei 2021
5. Gerhana bulan penumbra 19 November 2021
6. Gerhana bulan total 8 November 2022
7. Gerhana bulan penumbra 5-6 Mei 2023
8. Gerhana bulan sebagian 29 Oktober 2023.
Terkait dengan fenomena alam Gerhana Bulan, Ustadz Abdul Somad sudah menyampaikan kepada umat muslim agar menyikapi gerhana dengan cara yang benar.
Menurut Ustadz Somad, peristiwa gerhana bulan bukan sesuatu yang baru.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Melihat Gerhana? ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS)Sejak berabad-abad tahun yang lalu, gerhana bulan mewarnai kehidupan manusia.
Bahkan pernah gerhana bulan terjadi bertepatan dengan anak Nabi Muhammad SAW bernama Ibrahim meninggal dunia.
Saat itu putra Nabi berusia 18 bulan. Lalu, orang-orang mengatakan bahwa kematian anak Nabi itu membuat bulan bersedih.
Nabi Muhammad kemudian menegaskan bahwa terjadinya gerhana bukan karena anaknya meninggal.
"Tetapi itu tanda-tanda kekuasan Allah SWT. Ini murni karena kudrot, irodat, karena kemauan Allah SWT," kata Ustadz Abdul Somad.
Jangan kaitkan gerhana dengan dewa, setan, jangan kaitkan dengan kematian.
"Jangan kaitkan karena ada musibah. Tidak ada hubung kait sama sekali," tegas UAS.
Lalu apa yang harus dilakukan saat melihat gerhana? Apa yang harus dilakukan?
Selain berdoa, laksanakan shalat gerhana bulan.
"Banyaklah berdoa kepada Allah SWT dan bertakbirlah," kata UAS.
Setelah itu, menurut Ustadz Abdul Somad adalah memperbanyak bersedekah.
(TribunStyle.com / Salma Fenty)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Gerhana Bulan Parsial Besok Rabu 17 Juli 2019, Catat Waktunya di Seluruh Wilayah Indonesia