Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pendaftar UMI Makassar Naik, 10 Ribu Lebih Calon Mahasiswa Baru Tes Tulis & Wawancara Hari Ini

Pendaftar UMI Makassar Naik, 10 Ribu Lebih Calon Mahasiswa Baru Tes Tulis & Wawancara Hari Ini

Humas UMI
Suasana tes TPA camaba Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) 

Pendaftar UMI Makassar Naik, 10 Ribu Lebih Calon Mahasiswa Baru Tes Tulis & Wawancara Hari Ini

TRIBUN-TIMUR.COM,- Ribuan calon mahasiswa baru (camaba) memadati kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar hari ini, Senin (15/7/2019).

Hari ini, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, menggelar ujian tulis untuk pendaftar non UTBK.

Baca: Pimpinan UMI Zikir Bersama Sambut Akreditasi A

Termasuk tes wawancara untuk mereka yang mengambil jalur UTBK.

Jalur UTBK merupakan yang pertama kalinya UMI Makassar terapkan.

Dimana kelulusan mahasiswa baru ditentukan oleh nilai UTBK nya.

"Jadi kita liat nilai UTBK nya. Mereka akan otomatis dirangking,"kata Kepala Humas UMI, Nurjannah Abna.

Nurjannah juga menjelaskan, selain melalui perangkingan, camaba yang memilih jalur UTBK juga tidak akan lagi menjalani tes tulis.

"Mereka hanya wawancara"tambah Nurjannah.

Diketahui, untuk tahun akademik 2019 ini, jumlah pendaftar UMI Makassar mengalami peningkatan dari tahuns ebelumnya.

Tahun lalu di 2018, pendaftar UMI hampir mencapai 10 ribu pendaftar.

Dan tahun ini berdasarkan data yang disampaikan Humas UMI, terdapat 10.168 pendaftar.

Jumlah ini naik seiring akreditasi kampus yang sudah terakreditasi A.

Termasuk fasilitas kampus yang semakin memadai.

Untuk UTBK, camaba yang mendaftar sebanyak 216 orang.

Sementara jalur non-UTBK sebanyak 9.952 orang.

"hari ini kita laksanakan tes TPA untuk non UTBK dan tes wawancara untuk yang ambil UTBK"kata Nurjannah.

Nantinya, UMI hanya akan menerima lima ribuan mahasiswa baru.

"Kita tidak bisa menerima diluar yang telah ditentukan,"kata Nurjannah.

Nurjannah berharap semua berjalan lancar.

Tes dilaksanakan hampir di seluruh ruangan di kampus UMI.

Seribu lebih dosen ikut mengawasi.

Dan pimpinan dalam hal ini rektor dan jajarannya ikut memantau langsung jalannya tes.

Pimpinan UMI Zikir Bersama Sambut Akreditasi A

Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar bersuka cita menyambut kabar gembira UMI meraih akreditasi institusi A dari BAN PT.

Sebagai bentuk rasa sukurnya, pimpinanan UMI dalam hal ini jajaran Rektor dan para wakilnya hingga dekan se-UMI dan pengurus Yayasan, menggelar zikir bersama di mushollah lantai 10 menara UMI, Kamis (20/12/2018).

Usai zikir bersama, dilanjutkan dengan konferensi pers di ruang pertemuan rektor lantai 9 menara UMI. Hadir membuka Rektor UMI Prof Basri Modding. Hadir pula Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Prof Jasruddin, Ketua Yayasan Wakaf UMI Mokhtar Noer Jaya.

Rektor UMI Prof Basri Modding mengawali konferensi pers dengan menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi terhadap civitas akademika UMI yang telah bekerja keras untuk raihan akreditasi institusi A tersebut.

"Akreditasi A tidak lahir dari proses yang singkat tapi panjang. Kerja bareng seluruh komponen. Andaikan Umi kotor pasti ada nilainya yang tidak bagus. Ini berkat kita semua,"kata Prof Basri.

Hal senada disampaikan Prof Jasruddin yang mengatakan UMI menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) diluar pulau Jawa yang berhasil meraih akreditasi institusi A.

"UMI paling pertama pecahkan telur. Kenapa harus sangat berbahagia karena ini sebagai kepercayaan. Ini kategori unggul tidak mudah,"kata Prof Jasruddin.

Prof Jasruddin mengingatkan UMI agar menjaga amanah tersebut dan

"UMI akan berkah akreditasinya jika secara internal menambah keunggulan kedepan. Secara eksternal jadi motivasi bahkan untuk kampus negeri sekalipun,"tambah Prof Jasruddin.

Kabar bahagia UMI meraih akreditasi A kata Prof Jasruddin akan LLDikti sampaikan kepada khalayak ramai. Tak terkecuali kampus negeri yang kini juga berada dibawah naungan LLDikti.

"LLDikti juga ngurus Negeri. Kita akan sampaikan ke khalayak kalau UMI itu A. Ini bukti kalau swasta bisa A,"tutup Prof Jasruddin.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved