Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gubernur Sulsel Sebut Jumras Beri Keterangan Bohong Saat Sidang Hak Angket

Ia menegaskan dirinya dan Andi Sudirman Sulaiman duduk sebagai pemenang pesta demokrasi Pilgub Sulsel 2018 lalu karena keinginan masyarakat.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Syamsul Bahri
Fahrizal/Tribun Timur
Panitia Khusus (pansus) Hak Angket DPRD Sulsel melaksanakan sidang hak angket terhadap mantan Pelaksana Tugas Kepala BKD, Lubis, di Tower DPRD Sulsel Lantai 8, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (8/7/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah menegaskan bahwa apa yang diungkapkan oleh mantan Kepala Biro Pembangunan Sulsel Jumras di sidang hak angket DPRD Sulsel itu pembohongan publik.

"Bohong itu, tidak ada itu bantuan, apalagi sama kontraktor sampai mereka berikan uang hingga miliaran," tegas Nurdin, Selasa (9/7/2019).

Kronologi Istri Perintahkan Pria Selingkuhan Bunuh Suami Usai Korban Ngaku Selingkuh, Cerita Lengkap

Uang Panaik Hanya Mampu Rp 10 Juta, Lamaran Pria Jeneponto Ini Ditolak, Si Wanita Pilih Bunuh Diri

Ia menegaskan dirinya dan Andi Sudirman Sulaiman duduk sebagai pemenang pesta demokrasi Pilgub Sulsel 2018 lalu karena keinginan masyarakat.

Masyarakat memilih Nurdin dan Sudirman (Prof Andalan) saat Pilgub lalu karena menginginkan perubahan, dan Nurdin pun mengaku komitmen dengan perubahan itu.

Sebelumnya, mantan Kepala Biro Pembangunan Sulsel Jumras ini menjadi terperiksa dalam sidang hak angket DPRD Sulsel.

Saat itu ia ditanya mengenai alasan dirinya dicopot dari jabatannya oleh Gubernur Sulsel.

Sekertaris daerah (sekda) provinsi Sulsel Abdul Hayat memberikan keterangan dalam sidang hak angket DPRD Sulsel, di Tower DPRD Sulsel Lantai 8, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (9/7/2019).
Sekertaris daerah (sekda) provinsi Sulsel Abdul Hayat memberikan keterangan dalam sidang hak angket DPRD Sulsel, di Tower DPRD Sulsel Lantai 8, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (9/7/2019). (abdiwan/tribuntimur.com)

Jumras mengaku, dirinya tidak mengetahui apa kesalahan yang telah dibuatnya hingga ia dicopot.

Namun sebelum pencopotannya, dirinya ditemui oleh dua orang pengusaha bernama Angguk dan Fery. Dua pengusaha itu meminta proyek kepada dirinya.

“Saat Angguk dan Fery datang minta proyek, saya tidak langsung berikan. Di situ Angguk bercerita, bahwa dirinya telah menyetorkan uang sebesar Rp 10 miliar untuk memenangkan Nurdin Abdullah dalam Pilkada Sulsel,” ungkap Jumras.

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp 
Klik Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved