Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Coto dan Pallubasa Bisa Dinikmati JCH Asal Sulsel di Arab Saudi

Menu makanan itu, berupa makanan tradisional yang memungkinkan jemaah bisa menikmati makanan favorit selama berada di tanah suci.

Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Ansar
wahyu/tribun-timur.com
Sebanyak 450 JCH Embarkasi Makassar Kloter pertama, tiba di Asrama Haji Sudiang, dan diterima oleh Kepala Kantor Wilaya (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulsel, Anwar Abubakar, Sabtu (6/7/2019). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jamaah Calon Haji (JCH) asal Sulawesi Selatan (Sulsel) bisa bernafas lega.

Khususnya mengenai persoalan makanan selama berada di Tanah Suci.

Pasalnya, pemerintah Indonesia telah menyediakan menu makanan sesuai asal CJH.

Menu makanan itu, berupa makanan tradisional yang memungkinkan jemaah bisa menikmati makanan favorit selama berada di tanah suci.

Kepala Kantor Wilaya (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulsel, Anwar Abubakar mengatakan, khusus JCH asal Sulsel akan disiapkan menu tradisional.

Pengamat: Kebijakan Pangan Mentan Amran Selalu di Totok Nadi Masalah

PROFILE Pebasket Kawhi Leonard, Memilih Bela Clippers Setelah Antar Raptors Juara NBA 2019

Bahkan makanan tradisional tersebut disediakan berupa Coto Makassar hingga Pallu Basa.

"Jadi kalau daerah Sulawesi Selatan, dari Makassar, mungkin saja terbiasa dengan menu Coto Makassar, Pallu Basa atau jenis makanan dari Sulsel itu bisa disajikan kepada JCH kita," imbau Anwar Abubakar, Sabtu (6/7/2019).

Bukan hanya makanan Coto dan Pallu Basa saja yang disediakan, melainkan menu Pallu Mara.

Menu tersebut diakui Anwar akan disediakan ketering yang ditunjuk menangani makanan para JCH.

"Selama ada di Tanah Suci. Ini ada pengkategorian istilahnya mungkin seperti ini. Jadi hari ini dua biji telur, besok menunya lain. Jadi ini akan disediakan selama jemaah di sana," jelasnya.

Selain persoalan makanan, Anwar mengaku JCH tahun ini akan menikmati layanan dari pemerintah yang belum diterapkan pada tahun sebelumnya.

 Kalla Toyota Gelar Nonton Bareng Anak Muda Palsu

Gamis Glamour Mulai Rp 350 Ribu di MTC

Layanan tersebut adalah sistem zonasi yang merupaka penempatan JCH berdasarkan Embarkasi.

Misalnya, dalam satu lokasi CJH ditempatkan di satu tempat yang sama sesuai embarkasi.

Hal ini akan memberikan situasi nyaman di mana JCH bakal merasakan seperti berada di kampung sendiri.

"Jadi para jemaah tidak perlu lagi jauh berkunjung ketempat keluarganya. Karena nanti, CJH asal Sulsel akan ditempatkan di lokasi yang sesamanya dari Sulsel," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved