Mengenali Jenis & Penularan Wabah Penyakit Hepatitis A,B, C, D, E, Termasuk Cara Menghindari
Mengenali Jenis dan Penularan Wabah Penyakit Hepatitis A,B, C, D, E, Termasuk Cara Menghindari
Mengenali Jenis dan Penularan Wabah Penyakit Hepatitis A,B, C, D, E, Termasuk Cara Menghindari
TRIBUN-TIMUR.COM,- Wabah penyakit hepatitis menjadi trending pencarian di google Rabu 3 Juli 2019 hari ini.
Bagaimana tidak, hampir seribu warga Jawa Timur terjangkit penyakit hepatitis a.
Baca: Daftar Lagu Rita Sugiarto yang Populer hingga Sekarang, Termasuk Zaenal Favorit Almarhum Olga
Baca: Aksi Rocky Gerung di ILC Tadi Malam, Interogasi Karni Ilyas hingga Sindir Kubu 01 soal Rekonsiliasi
Dikutip Kompas.com, wabah hepatitis di Jawa Timur khusunya Pacitan masuk kategori kejadian Laur Biasa (KLB).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan penyebab merebaknya penularan penyakit Hepatitis A hingga menjadi kejadian luar biasa ( KLB) di Pacitan, Jawa Timur.
Jumlah penderita Hepatitis A mencapai 975 orang. Angka tersebut merupakan akumulasi jumlah warga yang terserang Hepatitis A sejak kasus pertama kali menjangkiti warga Pacitan.
Menurut Khofifah, penularan Hepatitis A itu kini sudah menurun.
Ia mengungkapkan jika penyebab penularan hepatitis A, problemnya dimulai dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat. "Penularannya sudah menipis sebetulnya.
Tapi dari awal problemnya karena PHBS ini, terutama berkaitan dengan air bersih. Kita akan suplai air bersih yang dibutuhkan masyatakat," kata Khofifah, Selasa (2/7/2019).
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, ujar Khofifah, sudah melakukan berbagai cara untuk menghentikan penyebaran wabah Hepatitis A di Pacitan.
Ia meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Kohar Hari Santoso untuk memeriksa kebutuhan dan kadar kebersihan air di kabupaten tersebut.
"Saya mengomunikasikan dengan Kadis Kesehatan supaya bisa diperiksa kecukupan air bersihnya, karena tadinya sempat meluas di delapan kecamatan," ujar Khofifah.
Saat ini, imbuh Khofifah, penyebaran wabah Hepatitis A di Pacitan sudah mulai berkurang. Karena itu, ia meminta Pemerintah Kabupaten Pacitan untuk memaksimalkan layanan-layanan di Puskesmas.
Hampir 1.000 warga terjangkit Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sudah mengirim bantuan tim untuk melakukan pengawasan.
Salah satunya, mengirim tim teknik lingkungan, bahan kimiawi berupa kaporit dan lisol, serta melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
Upaya penanggulangan yang dilakukan Dinkes Jatim meliputi tiga prinsip, yakni tata laksana pasien, melakukan pengawasan secara intens, dan pencegahan risiko penularan.
Data resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Minggu, (30 juni 2019) penderita Hepatitis A di Pacitan tersebar di sembilan kecamatan.
Lalu bagaimana penularan dan cara menghindarinya?
Dilansir Halodoc.com, Hepatitis adalah sebuah penyakit yang menyebabkan peradangan pada hati.
Hepatitis dapat terbagi menjadi dua kategori, yaitu hepatitis akut dan hepatitis kronis.
Hepatitis yang terjadi kurang dari 6 bulan dapat disebut sebagai hepatitis akut.
Sedangkan, hepatitis yang lebih dari 6 bulan disebut dengan hepatitis kronis.
Peradangan hati karena hepatitis memiliki kemungkinan menjadi fibrosis atau jaringan parut, sirosis, hingga kanker hati.
Penyebab paling umum yang menyebabkan hepatitis yaitu virus. Namun, infeksi hati atau liver juga dapat terjadi karena zat beracun dan juga penyakit autoimun.
Penyebab hepatitis lainnya yaitu mononukleosis infeksiosa, demam kuning, dan infeksi sitomegalovirus.
Virus yang menyebabkan hepatitis terbagi menjadi lima, yaitu A, B, C, D, dan E.
Kelimanya harus mendapat perhatian khusus, karena beban penyakit yang dibawanya dan potensi yang menyebabkan wabah dan epidemi serta dapat menyebabkan kematian.
Selain itu, hepatitis jenis B dan C dapat menyebabkan penyakit kronis kepada jutaan orang dan yang menjadi penyebab umum sirosis atau pengerasan dan kanker hati.
Infeksi dari virus hepatitis mungkin saja tidak menunjukkan gejala dan gejala yang sering terjadi yaitu penyakit kuning, urine berwarna hitam, cepat lelah, mual, muntah, dan sakit perut. Selain itu, hepatitis B juga dibarengi dengan sakit di persendian.
Penjelasan virus hepatitis berdasarkan jenisnya, yaitu:
Virus Hepatitis A (HAV)
Hepatitis A dapat menjangkiti seseorang melalui makanan yang terkontaminasi oleh tinja pengidap hepatitis A. Hepatitis A masuk ke dalam hepatitis akut, karena sebagian besar pengidap hepatitis A akan sembuh dengan sendirinya dan tidak akan berkembang menjadi hepatitis yang kronis.
Selain itu, hubungan intim juga dapat menjadi salah satu hal yang dapat menyebarkan HAV. Jika seseorang telah mengidap hepatitis A, pengidapnya dapat pulih dan kebal dari virus ini. Saat ini, sudah terdapat vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah terjadinya hepatitis A.
Virus Hepatitis B (HBV)
Hepatitis jenis ini ditularkan melalui kontak darah oleh seseorang yang telah terinfeksi. Biasanya, infeksi ini terjadi melalui transfusi atau produk darah yang telah terkena virus, alat medis, jarum suntik, air mani, dan cairan tubuh lainnya. HBV juga dapat menular pada bayi oleh ibu yang mengidap hepatitis B ketika persalinan.
Hepatitis B termasuk dalam jenis yang berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian. Diperkirakan ada jutaan orang di dunia yang mengidap penyakit hepatitis B. HBV dapat dicegah melalui vaksin yang aman dan juga efektif.
Virus Hepatitis C (HCV)
Hepatitis ini sebagian besar ditularkan melalui perpindahan darah seperti pada hepatitis B. Selain itu, hubungan intim juga dapat menyebabkan hepatitis C walaupun terbilang jarang. Hepatitis C awalnya terlihat ringan, tetapi lama-kelamaan akan berubah menjadi kronis. Sejauh ini, belum ada vaksin yang dapat mencegah HCV dan masih dalam tahap penelitian.
Virus Hepatitis D (HDV)
Virus hepatitis D yang menyebabkan infeksi hanya terjadi pada seseorang yang juga mengidap HBV. Infeksi ganda pada HDV dan HBV dapat mengakibatkan penyakit yang lebih serius dibanding satu hepatitis. Namun, pemberian vaksin hepatitis B, secara otomatis dapat memberikan perlindungan dari HDV.
Virus Hepatitis E (HEV)
HEV umumnya disebarkan melalui konsumsi air atau makanan yang telah terkontaminasi. HEV adalah penyebab umum dari wabah hepatitis yang terjadi di kebanyakan negara berkembang. Vaksin untuk penyakit ini sedang dikembangkan tetapi persediaannya masih sedikit.
Hepatitis yang Paling Berbahaya
Penyakit hepatitis yang paling berbahaya adalah hepatitis yang tidak diobati dan dikontrol dengan baik, sehingga berkembang menjadi hepatitis kronis. Penyakit hepatitis yang paling sering berkembang menjadi kronis adalah hepatitis B dan C.
Karena ketika menjadi kronis, hepatitis tersebut dapat berakhir menjadi kanker hati atau sirosis hati. Jika merasakan gejala hepatitis, segeralah berdiskusi dengan dokter.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Khofifah Ungkap Penyebab KLB Hepatitis A di Pacitan yang Serang Hampir 1.000 Orang"