Pemuda 24 Tahun Asal Gowa Ini Pilih Surah Ar Rahman Sebagai Mahar untuk Menikahi Pujaan Hatinya
Pemuda 24 Tahun Asal Gowa Ini Pilih Surah Ar Rahman Sebagai Mahar untuk Menikahi Pujaan Hatinya
Penulis: Waode Nurmin | Editor: Waode Nurmin
Pemuda 24 Tahun Asal Gowa Ini Pilih Surah Ar Rahman Sebagai Mahar untuk Menikahi Pujaan Hatinya
TRIBUN-TIMUR.COM - Mahar tentunya menjadi syarat dalam sebuah Pernikahan.
Biasanya Mahar yang diberikan mempelai laki-laki yakni sebuah barang sebagai hartanya kepada mempelai perempuan.
Seperti yang baru-baru viral beberapa saat lalu. Seorang pria yang berprofesi sebagai penjual bakso memberikan mahar kepada calon istrinya sebuah mobil Fortuner.
Meski pada akhirnya diketahui jika mobil tersebut adalah mobil curian.
Tapi kali ini seorang pemuda di Kabupaten Gowa, Sulsel, tidak hanya memberikan mahar dalam bentuk barang, tetapi juga ayat suci Al Quran
Yakni Surah Ar Rahman kepada calon istrinya.
Baca: VIRAL Notaris Irmayasari Barung Dilamar Cek Rp 500 Juta, Bandingkan Panai (Mahar) Bripda Iin Ariska
Baca: Ini Pekerjaan Orang Tua Muh Irsam di Jeneponto, Lamar Polwan Cantik Bantaeng Mahar 300 Juta & Tanah
Baca: Selalu Menyangkal, Akhirnya Hilda Vitria Akui Pernah Dinikahi Artis Kriss Hatta Ada Mahar & Cincin
Dialah Muhammad Huud Wima S.Pdi
Lelaki berusia 24 tahun itu menikahi pujaan hatinya Amaliah Aulia Binti Munir Basir (23) dengan mahar surah Ar Rahman dan Perhiasan emas seberat 5 gram .
Pernikahan itu berlangsung di Masjid Nurul Jihad Manggarupi, Kelurahan Bonto-bontoa, Kamis, 20 Juni 2019.
Juga dihadiri langsung oleh Ketua Komisi D DPRD Sulsel Ir. Darmawangysah Muin,M.Si yang juga bertindak sebagai saksi nikah dan Komunitas Persaudaraan Cere'Buttaya Gowa.
Huud merupakan Hafidz Al Quran yang saat ini sedang menempuh kuliah pendidikan di Universitas Qassim Arab Saudi.
Dan hingga kini sudah menghafal 30 juz.
Sedangkan mempelai wanita juga merupakan Hafidzah Al Quran yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Islam Madinah Cabang Jakarta.
Huud adalah anak dari pasangan Muhammad Alwi Mas'ud dan Nursidah Dg Bollo berdomisili di Jl Nuri Bonto - Bontoa Gowa.
Dia alumni Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta Jawa Tengah dan menjadi hafidz Al Quran sejak usia 15 Tahun.
Ir. Darmawangysah Muin membenarkan telah menjadi saksi nikah sepasang hafisz dan Hafidzah tersebut, mengaku bangga dengan semakin banyaknya putra putri Gowa yang menghafal Al Quran.
"semoga semakin banyak lagi putra putri Gowa yang mencetak prestasi dibidang Agama serta bidang lainnya utamanya menjadi Hafidz dan Hafidzah Al Qur'an," katanya
Sementara itu Muh. Alwi Mas'ud ayah Huud mengatakan bangga anaknya bisa menikah dengan sesama hafidz Al Quran. (Tribun Timur/ Wa Ode Nurmin)

Baca: VIRAL Notaris Irmayasari Barung Dilamar Cek Rp 500 Juta, Bandingkan Panai (Mahar) Bripda Iin Ariska
Baca: Ini Pekerjaan Orang Tua Muh Irsam di Jeneponto, Lamar Polwan Cantik Bantaeng Mahar 300 Juta & Tanah
Baca: Selalu Menyangkal, Akhirnya Hilda Vitria Akui Pernah Dinikahi Artis Kriss Hatta Ada Mahar & Cincin
Pria Ini Lamar Wanita Gowa dengan Mahar Surah Ar Rahman
Sebuah pernikahan kembali menyita perhatian khalayak dan menjadi viral di media sosial.
Tapi kali ini bukan karena uang panaik (mahanya) yang tinggi.
Melainkan karena kesederhanaannya.
Pernikahan tersebut berlangsung di wilayah Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Kamis (13/6/2019) kemarin.
Tak ada uang panai jutaan rupiah yang dipersembahkan sang mempelai laki-laki, Salahuddin.
Mempelai pria mempersembahkan hafalan Al-Qur'an sebagai mahar kepada gadis pujaan hatinya, Nur Awaliyah.
Surah yang dipersembahan yakni Ar-Rahman disertai dengan cincin emas.
Surah tersebut ia lafazkan di hadapan para tamu dan keluarga yang hadir dalam resepsi sakral tersebut.
"Ini wujud untuk mengharapkan keberkahan Al-Quran melalui mahar surah ini, apalagi keluarga besar kami memiliki latar belakang agama yang kuat," kata Salahuddin ketika dihubungi Tribun, Jumat (14/6/2019).
Salahuddin menyampaikan, orangtua perempuan juga menyambut baik langkahnya mempersembahan Surah Ar-Rahman sebagai mahar.
Menurutnya, orangtua perempuan atau pun orang tuanya sendiri menyambut baik meski budaya Bugis-Makassar biasanya ditandai uang panaik yang mahal.
"Orang tua perempuan menyambut baik, bahkan mereka sendiri yang meminta untuk melafalkan Surah Ar-Rahman," imbuh Salahuddin.
Sejatinya, kata Salahuddin, persembahan hafalan Al-Quran adalah hal lumlah sejak zaman nabi.
Akan tetapi, lanjutnya, budaya Bugis Makassar telah membangun paradigma soal uang panai kdengan nilai jutaan rupiah.
"Jadi sejatinya bukan berapa nilai uang panainya, tapi bagaimana kita mengharapkan keberkahan untuk pernikahan. Oleh karena itu kami memilih Al-Quran," katanya.
Baca: VIRAL Notaris Irmayasari Barung Dilamar Cek Rp 500 Juta, Bandingkan Panai (Mahar) Bripda Iin Ariska
Baca: Ini Pekerjaan Orang Tua Muh Irsam di Jeneponto, Lamar Polwan Cantik Bantaeng Mahar 300 Juta & Tanah
Baca: Selalu Menyangkal, Akhirnya Hilda Vitria Akui Pernah Dinikahi Artis Kriss Hatta Ada Mahar & Cincin
Salahuddin juga berpesan kepada para pemuda agar tak patah arang dalam memperjuangkan cinta kepada gadis pujaan hati.
Menurutnya, budaya uang panai yang tinggi tidak selalu dijadikan kewajiban untuk membangun rumah tangga.
"Itu bergantung persepsi masing-masing. Jadi untuk pemuda terus semangat," tandasnya semberi tertawa.
Salahuddin tercatat memiliki profesi sebagai pengajar Al-Quran di MTsTQ Azhar Center, Antang, Kota Makassar.
Laporan Wartawan Tribun Gowa @bungari95
Subscribe YouTube Tribun Timur
Juga Follow IG resmi Tribun Timur