Provinsi Ini Butuh 200 Guru SMA di Rekrutmen CPNS dan PPPK 2019,Kapan Dibuka? Jawaban Biro Humas BKN
Provinsi Ini Butuh 200 Guru SMA di Rekrutmen CPNS dan PPPK 2019,Kapan Dibuka? Jawaban Biro Humas BKN
TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah akan kembali mengadakan rekrutmen CPNS 2019 dan P3K/PPPK 2019 dalam waktu dekat ini.
Badan Kepegawaian Negara atau BKN menyampaikan bahwa total alokasi yang diterima dalam rekrutmen CPNS 2019 dan P3K/PPPK 2019 adalah sebanyak lebih dari 250 ribu formasi.
Rinciannya, alokasi dalam rekrutmen CPNS 2019 dan P3K/PPPK 2019, sebanyak lebih dari 46 ribu formasi untuk instansi pusat dan lebih 207 ribu untuk instansi pemerintah daerah.
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Muhammad Ridwan seperi dilansir Kompas.com mengatakan, terkait proses dan jadwal seleksi CPNS 2019 segera diumumkan ke publik.
Namun dirinya belum bisa memastikan kapan persisnya.
"Saya belum tahu detailnya, kapan, di mana, bagaimana. Tetapi, SOP pelaksanaanya sudah jelas," kata Ridwan kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (14/6/2019).
Baca: Sudah Lulus PPPK Tahap I 2019, Bisakah Daftar CPNS 2019 Lagi? Ini Jawaban KemenpanRB, Baca Aturannya
Baca: CPNS 2019 Segera Dibuka, Antisipasi 3 Masalah ini yang Kerap Dikeluhkan Pelamar saat Mendaftar
Baca: Info Pendaftaran CPNS: Selain Umum, Ini 5 Formasi Lain Bisa Dipakai Agar Anda Mudah Lolos, Catat!
Ridwan mengungkapkan, pada SOP itu telah diatur mekanisme awal hingga akhir pada seleksi CPNS tahun ini.
Seperti pengumuman selama 15 hari kerja, pendaftaran online, seleksi, dan lainnya.
"Itu semua akan kami sampaikan pada waktunya," tuturnya.
Dia mengungkapkan, untuk penerimaan tahap II ini, kemungkinan besar yang lebih dahulu dibuka dan diseleksi adalah untuk calon P3K/PPPK.
Hal ini juga sempat disinggung Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin beberapa waktu lalu.
"Yang duluan adalah P3K tahap II, tahap I sudah kemarin. Pak Menpan RB ada sebut bulan, yang duluan seleksi adalah seleksi P3K. Kapan (pelaksanaan) saya belum tahu," imbuhnya.
Guna memberikan informasi kepada masyarakan, BKN telah mem-posting informasi terkait penerimaan CPNS 2019 di media sosial, baik Instagram, Facebook, dan Twitter.
BKN ingin memberitahukan kepada masyarakat bahwa ada penerimaan CPNS 2019.
"Prosesnya belum bisa disampaikan karena memang belum ada detailnya. Masih banyak hal yang perlu dipersiapkan, selain menganalisis masukan dari daerah-daerah, kami juga akan melakukan evaluasi seleksi kompetensi bidang (SKB) yang dibilang terlalu sulit," tambahnya.
Diprediksi mencapai 6 juta orang
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Muhammad Ridwan, mengatakan para pelamar atau pendaftar diprediksi lebih banyak dibandingkan pada tahap I tahun lalu.
Meskipun sebelumnya jumlahnya mencapai sekitar lima orang.
"Kami juga memprediksi tahun ini antara 4 juta sampai 6 juta orang yang akan ikut.Semuanya ya baik PNS dan PPPK. Potensi pendaftar online," kata Ridwan dihubungi Kompas.com, Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Ridwan mengatakan, besaran jumlah PNS dan PPPK yang akan diterima tersebut sesuai masukan dan usulan dari Menkeu dan pertimbangan teknis BKN. Sehingga jumlah itu menjadi batas maksimal yang bisa diterima.
"Ada Kepmenpan 12 tahun 2019 tentang Penetapan Kebutuhan ASN Nasional. ASN sekarangterdiri dari PNS dan P3K, itu merupakann platform atau batas atas yang bisa diterima oleh pemerintah tahun ini, sejumlah 253.173 orang," tuturnya.
Dia menambahkan, penentuan jumlah besaran PNS dan P3K sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS.
Salah satu poinnya ialah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) wajib menetapkan kebutuhan nasional setelah mendengar masukan dari pihak terkait.
"Itu untuk melaksanakan PP Nomor 12 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS. Di sana, Menpan RB wajib menetapkan kebutuhan (ASN) nasional setelah mendengar masukan Menkeu dan pertimbangan teknis Kepala BKN," sebutnya.
"Menkeu dan Kepala BKN sudah memberikan pertimbangan teknis sehingga angkanya segitu. Tapi itu masih ancer-ancer (rancangan)," lanjut dia.
Baca: Sudah Lulus PPPK Tahap I 2019, Bisakah Daftar CPNS 2019 Lagi? Ini Jawaban KemenpanRB, Baca Aturannya
Baca: CPNS 2019 Segera Dibuka, Antisipasi 3 Masalah ini yang Kerap Dikeluhkan Pelamar saat Mendaftar
Baca: Info Pendaftaran CPNS: Selain Umum, Ini 5 Formasi Lain Bisa Dipakai Agar Anda Mudah Lolos, Catat!
Butuh 200 guru SMA
Pemprov Kepulauan Bangka Belitung mengusulkan untuk merekrut 200 guru pada penerimaan CPNS dan PPPK 2019 ini.
Pengadaan guru diprioritaskan karena pengadaan tahun sebelumnya kebutuhan guru belum memenuhi kuota.
Kasubid Perencanaan dan Pengadaan ASN Badan Kepegawaian dan SDM Bangka Belitung, M Erisco Nurrahman mengatakan, formasi guru mencapai 45 persen dari total pengusulan tahun ini.
"Guru sebanyak 200 orang untuk tingkat SMA/SMK termasuk juga SLB. Total yang diusulkan 444 formasi," kata Erisco kepada Kompas.com di ruang kerjanya, Kamis (20/6/2019).
Dia menuturkan, usulan formasi telah melewati verifikasi dan validasi kebutuhan dari setiap organisasi perangkat daerah.
Pengadaan dengan mempertimbangkan prioritas pelayanan dasar meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Pada 2018 lalu, Pemprov Bangka Belitung mengusulkan 304 formasi dan yang disetujui pusat 270 formasi.
Dari jumlah tersebut, hanya 250 yang terisi kebutuhannya.
"Tahun lalu banyak kosong dari dokter spesialis," ujar Erisco.
Baca: Sudah Lulus PPPK Tahap I 2019, Bisakah Daftar CPNS 2019 Lagi? Ini Jawaban KemenpanRB, Baca Aturannya
Baca: CPNS 2019 Segera Dibuka, Antisipasi 3 Masalah ini yang Kerap Dikeluhkan Pelamar saat Mendaftar
Baca: Info Pendaftaran CPNS: Selain Umum, Ini 5 Formasi Lain Bisa Dipakai Agar Anda Mudah Lolos, Catat!
Menurutnya masyarakat bisa memulai untuk mempersiapkan diri jika ingin menjadi abdi negara.
Untuk proses seleksi, ia memastikan jika sifatnya terbuka dan tidak dipungut biaya.
"Jangan sampai tertipu pihak yang menjanjikan kelulusan," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul CPNS 2019: Pemprov Ini Masih Butuh 200 Guru SMA, Rekrutmen Tahun 2018 Belum Bisa Penuhi Kuota