Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Soal Penataan Kota Mamuju, Ini Kata Anggota DPRD Mamuju Ado Mas'ud dan Ramliati

Anggota DPRD Mamuju Ado Masud dari partai PDIP, infrastruktur dalam kota Mamuju sebagai ibukota Provinsi masih sangat jauh dari harapan masyarakat.

Penulis: Nurhadi | Editor: Suryana Anas
nurhadi/tribunmamuju.com
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mamuju Ado Mas'ud 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Penataan kota Mamuju sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Barat, masih menjadi permasalah krusial saat ini.

Menurut anggota DPRD Mamuju Ado Masud dari partai PDIP, infrastruktur dalam kota Mamuju sebagai ibukota Provinsi masih sangat jauh dari harapan masyarakat.

"Kalau dalam kota ini kita masih sangat membutuhkan perbaikan. Salah satunya pada sistem drainase karena kita lihat Mamuju ini intensitas hujannya cukup tinggi, hujan berapa menit saja bisa kita liat genangan air di mana-mana," kata Ado kepada Tribun-Timur.com, ditemui di gedung DPRD Mamuju, Selasa (18/6/2019) kemarin.

Baca: Ramliati Ungkap Perilaku Pemilih Pada Pemilu 2019 di Mamuju, Ada Apa?

Baca: TRIBUNWIKI: Terpilih Periode Kedua, Berikut Profil Ketua DPC PDIP Mamuju

Baca: Lemhanas RI Gelar Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan di Mamuju, Ini Tujuannya

Ado mengungkapkan, beberapa kawasan atau kompleks perumahan di dalam kota jika hujan sangat kentara bahwa sistem drainase sudah sangat kritis dan butuh pembenahan secara total.

"Intinya wajah Mamuju sebagai ibukota ini masih sangat perlu dipoles. Sangat dibutuhkan sentuhan tangan dingin oleh pengambil kebijakan,"ujarnya.

Kata dia, Mamuju sebagai ibukota provinsi harus siap masuknya semua orang. Apakah dia pelaku ekonomo, aparat sipil negara, yang bertugas di Sulbar maupun karyawan swasta.

"Dan sekarang ini sudah mulai. Sehingga mau tidak mau orang akan bertambah banyak sehingga dari awal kota ini harus dibenahi. Potensi-potensi masalah yang kemungkinan akan muncul nantinya harus diurai dari sekarang,"kata dia.

"Belum lagi di Mamuju ini kawasan perumahan berkembang pesat. Itu mesti ada penataan dari awal utamanya sistem drainasenya,"Ado menambahkan.

Senada dengan Anggota DPRD Mamuju Frakai Demokrat, Ir Ramliati S Mallio, Ia yang paling mendesak dan paling rumit di Mamuju adalah penataan kota dan pemukiman.

Anggota DPRD Mamuju Periode 2014-2019 Ir Ramliati S Mallio
Anggota DPRD Mamuju Periode 2014-2019 Ir Ramliati S Mallio (nurhadi/tribunsulbar.com)

"Karena Mamuju ini sudah terlanjur terbangun secara sporadik, tampa penataan. Sementara interpensi pemerintah dalam hal penetiban di awal-awal kurang sehingga muncullah keadaan yang seperti sekarang,"ujar Ramliati ditemui di gedung DPRD Mamuju, kemarin.

Untuk menggiring ke penataan kota yang bagus, kata Ramliati, sangat susah, karena jika ingin tegas pasti berhadapan dengan masyarakat yang notabene memiliki hak milik tanah dalam kota.

"Jadi kita liatmi toh, bagaimana kondisi Mamuju sekarang, bayangkan kalau 20 tahun ke depan, hal yang paling rumit adalah untuk menciptakan Mamuju seperti yang ada dipikiran saya, adalah suatu pemukiman yang tertata rapi dan indah itu sangat sulit,"tuturnya. (tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420

Langganan Berita Pilihan 
tribun-timur.com di Whatsapp
Via Tautan Ini http://bit.ly/watribuntimur

Dapatkan news video terbaru di kanal YouTube Tribun Timur:

Follow juga akun Instagram tribun-timur.com:

B

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved