Jelang BWF World Tour Finals 2019 di Guangzhou , Peringkat Jonatan Christie Lampaui Anthony Ginting
Pencapaian ini pun membawa peringkat Jonatan Christie naik ke urutan kedua jelang BWF World Tour Finals Guangzhou, pada 11-15 Desember 2019 mendatang.
Kemampuan teknik permainan Anthony Sinisuka Ginting memang sudah tak diragukan lagi.
Pemain jebolan klub SGS PLN Bandung ini telah membuktikannya di sejumlah turnamen top level.
Akan tetapi, Anthony masih belum bisa tampil stabil sepanjang permainan dan membuat kesalahan sendiri.
Hal ini dipandang Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI, Hendry Saputra, sebagai salah satu hal yang mesti dibenahi dari Anthony.
Pemain rangking delapan dunia ini belum berhasil meraih gelar juara pada tahun ini.
Pada tahun lalu, Anthony merebut dua gelar gelar juara di Daihatsu Indonesia Masters 2018 Super 500 dan China Open 2018 Super 1000.
Ia juga meraih medali perunggu Asian Games 2018 di Jakarta.
"Saya suka bilang sama Anthony, standard dan kualitas dia bagus banget. Jangan lihat dia kalah menangnya sekarang, waktu di China Open 2018, banyak yang bilang dia tampil perfect, pemain masa depan, sekarang dia kalah jadi jelek? Tidak, dia bagus kok, tapi ada kelemahannya, mati sendirinya masih banyak," ujar Hendry dilansir dari laman Badmintonindonesia.org.
"Dia melakukan kesalahan yang tidak tepat waktunya, di angka-angka yang penting. Saya bilang, kamu harus lebih sabar, lebih ulet, lebih safe. Ini perlu, jadi kalau mengalami lagi, bisa digunakan senjatanya. Kalau sedang poin kritis, smash tipis-tipis, di-challenge hasilnya nol koma sekian mm ternyata out, itu sering terjadi," tambahnya.
Dituturkan Hendry, Anthony harus bisa memperbaiki kekurangannya tersebut karena ini merupakan persiapan awal untuk meningkatkan performanya.
Hendry juga telah menyiapkan latihan dan program khusus untuk melatih fokus dan konsentrasi agar Anthony bisa mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri saat bertanding.
"Ada latihannya kalau mau fokus dan ada faktor kecerdasan juga, ini sangat berpengaruh, saya nggak bilang nggak pintar, tapi kecerdasannya harus ditambah. Tidak boleh melakukan kesalahan, implementasinya harus dari latihan, feeling-nya dan cara-cara latihannya yang saya tidak bisa jabarkan di sini, latihan lebih safe," ujar Hendry.(*)
(Kompas.com/Badmintonindonesia.org)
Langganan Berita Pilihan
tribun-timur.com di Whatsapp