Citizen Reporter
PSBM Bukan Kelompok Arisan, Dana Abadi KKSS Semakin Terkuras, Ngeri!
Ketua Umum BPP KKSS, Sattar nyaris tidak punya waktu memikirkan PSBM itu, karena memikirkan kemajuan KKSS pun nyaris tidak.
Para staf sibuk bekerja mengumpulkan, menyambungkan, mensinerjikan dan membatu perantau-perantau Minangkabau yang menemui masalah, dari seluruh wilayah Indonesia.
“Kami memiliki 33 sekretariat Gebu Minang yang permanen di seluruh Indonesia, terbanyak di Jakarta dan Surabaya.
Suasananya, sama seperti ini. Karena setiap hari terjadi komunikasi tukar menukar info dan data. Coba saja Bang Mul mampir di sekretariat Gebu Minang Jakarta Timur,” ungkap Hairil menceritakan.
Hairil kemudian, menjelaskan, sekretariat-sekretariat atau kantor Gebu Minang itu, adalah aset tak bergerak organisasi Gebu Minang yang nilainya mencapai ratusan Miliar rupiah.
Tetapi penulis tak bermaksud menceritakan aset dan isi kas atau jumlah uang yang dikelola Gebu Minang dari A sampai Z di tulisan pendek ini.
Apalagi penulis juga tidak ingin menulis hasil perbincangan penulis dengan Oesman Sapta Oddang Ketua Umum Gebu Minang yg sangat membagakan hasil kerja organisasi yang dipimpinnya itu. Karena hampir seluruh peserta PSBM ke 19 ini, mengenal dengan baik Oesman Sapta Oddan yang juga Ketua MPR itu.
Dari cerita singkat sekretariat Gebu Minang itu, penulis yang mengikuti berita PSBM setiap tahunnya, hanya ingin sedikit bertanya kepada BPP-KKSS selaku penyelenggara PSBM, mengapa PSBM tidak dibuat, dirancang, diorganisasikan atau dikelola seperti masyarakat Minangkabau perantau mengelola Gebu Minang itu.
Dengan mengelola atau mewujudkan PSBM dengan nyata di masyarakat Bugis-Makassar di perantauan, seperti pengelolaan Gebu Minang, maka PSBM dipastikan bermanfaat dan berdaya guna untuk masyarakat Bugis Makassar di tanah rantau.
Setidaknya BPP-KKSS dengan para saudagar Bugis-Makassar, bisa seperti Gebu Minang yang setiap tahunnya mencetak 100 sampe 150 UKM di seluruh Indonesia, berhasil menyalurkan dan mengelolah dana miliaran rupiah untuk modal usaha ke UKM ciptaan dan binaannya Gebu Minang.
Gebu Minang mampu mengorganisir pergerakan usaha dan ekonomi orang Minangkabau perantauan, untuk menstimulus ekonomi Sumatera Barat daerah asal mereka, dengan menyumbangkan sedikitnya 10 sampai 15 persen belanja modal dan belanja rumah tangga pada pertumbuhan ekonomi Sumbar setiap tahunnya sejak tahun 2013.
Pertanyaan penulis, mengapa BPP-KKSS tidak menjadikan PSBM seperti Gebu Minang, semata pula karena mengingat apa kata Jusuf Kalla yang juga masih keluarga Minang.
Jusuf Kalla Tokoh panutan dan teladan saudagar Bugis-Makassar penggagas PSBM, beberapa kali di momentum PSBM mencontohkan bagaimana bermanfaatnya Gebu Minang itu bagi rakyat Minang di tanah rantau dan di daerah asal mereka , Sumatera Barat.
Mengapa BPP-KKSS yang penanggungjawab PSBM dan para saudagar Bugis-Makassar yang berkumpuL sekali setahun itu, tidak membaca dan menangkap contoh Gebu Minang dari Jusuf Kalla itu, sebagai ajakan atau perintah dari Jusu Kalla untuk menjadikan PSBM sebagai gerakan bersama rakyat Sulsel di perantauan.
Gerakan menghimpun dan mendayagunakan potensi besar saudagar Bugis Makassar di perantauan untuk digunakan sebesar-sebesarnya bagi kemajuan rakyat Sulawesi Selatan.
Tetapi memang, sepertinya BPP KKSS dibawah kepemimpinan Sattar Taba selama 5 tahun terakhir ini, semakin nyata tidak mampu membacanya ajakan Jusuf Kalla itu. Akibatnya PSBM ke 19 ini, tetap menjadikan PSBM sama dan serupa dengan kelompok arisan.