Bisikan Quraish Shihab Usai Turun dari Motor Ojol, Buat Menteri Lukman Terharu & Nulis Begini
Bisikan Quraish Shihab Usai Turun dari Motor Ojek Online yang Buat Menteri Lukman Terharu dan Nulis Begini di Twitternya
Bisikan Quraish Shihab Usai Turun dari Motor Ojek Online yang Buat Menteri Lukman Terharu dan Nulis Begini di Twitternya
TRIBUN-TIMUR.COM,- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membagikan momen harunya saat menjemput Quraish Shihab.
Quraish Shihab diketahui berangkat ke kantor Kemenang di Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2019).
Baca: Liburan ke Luar Negeri, Ayu Ting Ting Tiru Gaya Nagita Slavina? Ini Foto-fotonya yang Jadi Sorotan
Baca: Setelah RM Padang, Setya Novanto Kedapatan Lagi di Toko Bangunan, Langsung Dipindahkan ke Lapas Ini
Baca: Kenapa Kubu Prabowo-Sandi Ubah Klaim Kemenangan 62 % Jadi 52 % Saat di MK? Jubir: Belum Rampung
Baca: VIDEO Pengakuan Istri, Hori Tak Hanya Gadaikan Istri Rp 250 Juta, Anak Juga Dijual Rp 500 Ribu
Quraish Shihab tiba di kantor Kemenag mengendarai ojek online yang diordernya untuk menghindari kemacetan dan keinginan tiba tepat waktu di kantor Kemenag.
Kehadirannya untuk mengisi tausiyah Kemenang.
Cendikiawan muslim Quraish Shihab rela naik ojek online (ojol) demi memberikan tausiyah di acara halal bi halal ASN Kementerian Agama di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
Dilansir TribunJakarta.com, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku sesaat setelah Quraish Shihab tiba dan turun dari ojek online, ayah Najwa Shihab itu membisikannya sebuah kalimat.
Kalimat tersebut sontak membuat Lukman Hakim Saifuddin sangat terharu.
Penelusuran TribunJakarta.com, Quraish Shihab terpaksa naik ojek online lantaran terjebak macet.
Hal tersebut disampaikan akun Twittwer @WSyadzili, salah seorang ASN di Kementerian Agama.
Letak Kemenag yang tak jauh dari gedung Mahkamah Konstitsi, membuat Quraish Shihab merasakan dampak kemacetan karena adanya demonstrasi yang dilakukan pendukung Prabowo-Sandiaga.
Sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilu Umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) diketahui dilaksanankan pada Jumat (14/6/2019).
"Penutupan jalan karena ada sidang di MK, membuat macet panjang. Beliau tembus dengan ojek karena khawatir terlambat. @OJOLinfo,"
Lukman Hakim Saifuddin menilai sikap Quraish Shihab saat itu menunjukan rasa cintanya kepada Kemenag.
"Demi hadiri acara Halal Bihalal Kemenag di kantor Thamrin siang tadi, Guru kita Pak @quraishihab rela naik ojek dari Masjid Istiqlal karena lalu lintas yang amat macet.
Cinta beliau pada @Kemenag_RI ditunjukkan dengan teladannya..," tulis Lukman Hakim Saifuddin dikutip TribunJakarta.com, pada Sabtu (15/6/2019).
Lukman Hakim Saifuddin kemudian mengaku tercengang saat menyaksikan langsung, Quraish Shihab berjuang turun dari sepeda motor ojek online.
Pasalnya badan motor ojek online tersebut terbilang besar, sehingga membuat pria 75 tahun itu kesulitan untuk turun.
"Beberapa saat saya tercengang menyaksikan beliau yang tak mudah turun dari goncengan motor," tulis Lukman Hakim Saifuddin.
Selang beberapa waktu kemudian, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Quraish Shihab membisikannya sebuah pengakuan.
Quraish Shihab mengaku kepada Lukman Hakim Saifuddin, momen tersebut adalah pengalaman pertamanya naik ojek online.
"Belakangan beliau berbisik ke saya: "Tadi itu pengalaman pertama saya naik ojek"," tulis Lukman Hakim Saifuddin.
Mendengar bisikan dari Quraish Shihab itu, Lukman Hakim Saifuddin mengaku sangat terharu.
"Amat terharu..," tulis Lukman Hakim Saifuddin.
Kicauan Politikus PKB itu sontak menjadi viral di media sosial, Twitter.
Pantauan TribunJakarta.com 2000 netizen telah menyukai kicauan tersebut.
Ia mengemukakan tiga syarat tersebut saat memberikan tausiyah pada halal bi halal ASN Kementerian Agama di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
Wasathiyah atau moderat menurutnya adalah salah satu ciri agama.
Dan orang yang beragama perlu bersikap moderat.
"Lalu bagaimana mewujudkan moderasi? Ada tiga syaratnya," ujar Quraish Shihab mengawali tausiyahnya, Jumat (14/06).
Pertama, untuk berada di tengah-tengah seseorang harus memiliki pengetahuan.
"Kalau saya ingin mengetahui siapa yang di tengah, saya harus tahu berapa orang yang di sini. Maka kemudian saya bisa menentukan org ke berapa yg ada di tengah. Tanpa pengetahuan, anda tidak bisa melaksanakan moderasi," ujarnya.
Kedua syaratnya, mengendalikan emosi. Itu sebabnya ayat yang paling berat.
"Untuk melakukan moderasi, syaratnya mampu mengendalikan emosi. Jangan melewati batas," imbuh Prof Qurais Shihab.
"Syarat ketiga, harus terus menerus berhati-hati," kata beliau.
Sementara Menag Lukman Saifuddin mengungkapkan, ia sengaja meminta Prof Quraish Shihab untuk dapat mengisi tausiyah tentang moderasi beragama dalam halal bi halal kali ini.
Ini untuk memberikan pengetahuan bagi para ASN tentang pentingnya moderasi beragama.
Menag menyampaikan moderasi beragama telah diusung oleh Kemenag dalam beberapa tahun terakhir.
Ia berharap ASN di bawah kepemimpinannya dpt memahami dgn baik apa moderasi beragama.
"Saat ini, moderasi beragama bukan saja relevan dlm konteks Indonesia, tetapi juga sangat signifikan dlm konteks global," ujar Menag saat memberikan sambutan pada acara yang bertema "Apa dan Mengapa Moderasi Beragama".
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Naik Ojol Demi Isi Tausiyah di Kemenag, Quraish Shihab Bisikan Ini & Buat Lukman Hakim Amat Terharu