Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

VIDEO: Lihat Aktivitas Warga di Lokasi Banjir Jl Poros Sengkang - Bone

Ternayar, sehari sebelum lebaran Idulfitri 1440 H, bajir melanda Kabupaten Wajo, jalanan yang jadi langganan banjir tahunan tersebut pun tak luput.

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Sudirman

TRIBUN-WAJO.COM, PAMMANA - Sepanjang 2019 ini, Jl Poros Sengkang - Bone di KM 17 Cempa, Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo telah dua kali putus akibat banjir.

Ternayar, sehari sebelum lebaran Idulfitri 1440 H, bajir melanda Kabupaten Wajo, jalanan yang jadi langganan banjir tahunan tersebut pun tak luput.

Live Trans 7, Link Live Streaming MotoGP 2019 Catalunya Spanyol Jangan Biarkan Marquez Juara di Sana

Lebaran, Bupati Luwu Utara Silaturahmi ke Rumah Warga Barru yang Menolongnya Saat Kecelakaan

Sudah 6 hari jalan yang menghubungkan Kabupaten Wajo dan Kabupaten Bone tersebut putus dan tak bisa dilalui, Minggu (9/6/2019).

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo, Alamsyah, sudah 10 tahun jalanan tersebut selalu terendam banjir.

"Sudah sepuluh tahun itu selalu begitu. Pertama itu awal-awal 2009 mulai rusak dan amblas, selalu juga ditimbun kalau banjir," katanya kepada Tribun Timur, Minggu (9/6/2019).

Meski akses Jl Poros Sengkang - Bone di Cempa, Desa Pallawarukka, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo putus, bukan berarti tak ada cara untuk melintas.

Bagi pengendara motor, dengan adanya jembatan kayu yang dibuat masyarakat sekitar dengan swadaya serta rakit, jalanan yang menghubungkan dua kabupaten tersebut pun bisa dilalui.

Tentu saja, dengan membayar upah jerih payah para masyarakat yang telah membantu.

Bagi pengendara motor, mesti merogoh kocek Rp 15.000 sekali melintas. Bila takut, kebanyakan kaum perempuan takut melintasi jembatan kayu selebar 80 cm tersebut, bisa menggunakan jasa penyebrang.

"Lima belas ribu satu kali menyebrang kubayar, tapi biasa kukasi uang lebih untuk yang kasi nyebrang motorku," kata Halimah (34), warga Bone yang hendak ke Sengkang.

Salah satu masyarakat yang menyebrangkan motor para pengendara, Ilham (40) pun mengaku tak tahu persis berapa motor yang tiap hari melintas dan disebrangkannya.

"Tidak kuhitung, pokoknya banyak. Ini lima belas ribu satu kali dikasi menyebrang," katanya.

Menurutnya, cara kerja masyarakat tersebut telah diatur. Ada yang khusus untuk menyebrangkan pengendara motor dari arah Kabupaten Bone ke Kabupaten Wajo dan sebaliknya.

"Kalau kami dari Bone ke Sengkang, ada sekitar 20 orang," katanya.

Lain lagi jasa penyebrangan dan angkut barang. Bagi penumpang angkutan umum, dan memiliki barang dan hendak disebrangkan, ada jasa pengangkat barang: Rp 5.000 sekali angkut.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani dan keluarga silaturahmi ke rumah Hj Nurlina di Dusun Lipukasi, Bottoe, Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulsel, Sabtu (8/6/2019).
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani dan keluarga silaturahmi ke rumah Hj Nurlina di Dusun Lipukasi, Bottoe, Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulsel, Sabtu (8/6/2019). (chalik/tribunlutra.com)

Kondisi jalan poros tersebut sudah 6 hari putus dan tak bisa dilalui. Sudah 6 hari pula masyarakat melakukan pelayanan swadaya untuk membantu menyebrangkan pengendara motor. (TribunWajo.com)

Laporan wartawan Tribun Timur @dari_senja

Update info terbaru tentang Tribun Timur dengan Subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun Instagram kami: 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved