Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Setelah Merasa Tertipu dan Ungkap Penderitaan, Ajudan Bos OPM Akhirnya Kembali ke NKRI

Setelah merasa tertipu dan menderita, ajudan bos OPM akhirnya nyatakan kembali ke NKRI. Dia juga menyerahkan senjata rampasan dan amunisi.

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM/HO PENDAM XVII CENDERAWASIH
Telangga Gire menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser kepada Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo diDistrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Sabtu (8/6/2019). 

Prestasi yang ditorehkan sepuluh prajurit tersebut adalah mereka berhasil mengajak delapan orang anggota Organisasi Papua Merdeka ( OPM) kembali ke NKRI.

Selain itu, mereka juga berhasil membujuk kedelapan orang tersebut untuk menyerahkan senjata organik jenis M16 dan tujuh butir amunisi kaliber 5,56 mm, pada 25 Januari 2019 lalu di Skouw, perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Kenaikan pangkat luar biasa tersebut diberikan langsung oleh Panglima Kodam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, di Aula Tonny A Rompis, Kota Jayapura, Papua, Senin (20/05/2019).

"Mereka berhasil mengajak petinggi OPM. Dia kepala Logistik yang dulunya di PNG kemudian kembali ke NKRI dan membawa senjata M16," ujarnya.

Langkah-langkah persuasif, kata Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, selalu dikedepankan aparat saat menjalankan misi Sepuluh prajurit yang di antaranya 8 orang dari Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif Para Raider 328/Dirgahayu dan dua orang Prajurit Korem 172/PVY, berhasil menunjukan jika tanpa ada kontak senjata, TNI dapat merebut simpati dari lawannya.

Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring, sedang memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa kepada sepuluh prajurit yang bertugas di wilayah perbatasan Skouw, Kota Jayapura, Papua, Senin (20/05/2019).
Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring, sedang memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa kepada sepuluh prajurit yang bertugas di wilayah perbatasan Skouw, Kota Jayapura, Papua, Senin (20/05/2019). (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

"Ini adalah bentuk prestasi, dan kepiawaian unsur pimpinan dan anggotanya untuk melakukan pendekatan humanis, teritorial sehingga membuat lawan bisa menjadi kawan," tuturnya.

Sertu Muhammad Bakti Yulada, salah satu prajurit yang menerima kenaikan pangkat luar biasa mengatakan dia melakukan pendekatan selama dua bulan untuk dapat mebujuk kedelapan anggota OPM tersebut kembali ke NKRI.

Ia mengakui, dari sisi ekonomi, 8 anggota OPM anak buah Mathias Wenda, Panglima Tentara Revolusi West Papua (TRWP) tersebut berada dalam kondisi kekurangan.

"Pendekatannya kita datang ke sana bawa bahan makanan dan mereka terima," ucapnya.

Dengan prestasi tersebut, Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring meminta para prajurit yang bertugas diperbatasan tidak berpuas diri karena wilayah yang mereka jaga merupakan lokasi vital.

"Utamanya yang di perbatasan ini, harus lebih bagus lagi jaga teritorial dengan baik. Bina masyarakat sekitar dan perketat peredaran barang ilegal, semisal ganja dan lainnya. Termasuk jaga patok batas. Jangan sampai ada yang kasih geser -geser. Entek nanti," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ajudan Petinggi OPM Nyatakan Diri Kembali ke NKRI" dan "Ajak Petinggi OPM Kembali Ke NKRI, 10 Prajurit Naik Pangkat". 

Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi

Editor: Robertus Belarminus dan Rachmawati

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved