Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tata Cara, Niat Sholat Ied / Idul Fitri, Serta Jumlah Takbir Rakaat I dan II

Jangan lupa tata cara, niat Sholat Ied / Idul Fitri, serta jumlah takbir rakaat I dan II. Beberapa jam lagi Sholat Ied / Idul Fitri 1440 H

Editor: Edi Sumardi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah umat muslim menunaikan Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1436 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (17/7/2015). Sholat Idul Fitri dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan diperkirakan diikuti oleh 150 ribu jamaah yang dipimpin oleh Imam Hasanudin Sinaga. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Jangan lupa tata cara, niat Sholat Ied / Idul Fitri, serta jumlah takbir rakaat I dan II.

Beberapa jam lagi Sholat Ied / Idul Fitri 1440 H / 2019 digelar, di masjid atau di lapangan.

Umat Islam pun bakal berbondong-bondong pergi menunaikannya.

Perayaan Idul Fitri jatuh pada Rabu (5/6/2019) atau 1 Syawal 1440 H.

Sholat Ied / Idul Fitri hanya ditunaikan pada tanggal 1 Syawal.

Masih ingat tata cara, niat Sholat Ied / Idul Fitri, serta jumlah takbir rakaat I dan II?

Berikut ini panduan lengkapnya.

Sholat Idul Fitri dilaksanakan dua rakaat, tanpa azan dan iqamat, serta bacaan ash-shalatul jami’ah (الصلاة الجامعة).

Juga tanpa disertai Sholat sunnah, baik sebelum maupun sesudahnya, sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Namun, selebihnya, secara garis besar, syarat dan rukun Sholat Idul Fitri tidak terlalu berbeda dengan Sholat 5 waktu.

Termasuk dalam hal yang membatalkan.

Hanya saja, ada beberapa gerakan dan bacaan yang berbeda di sana.

Berikut Niat dan Tata Cara Sholat Idul Fitri

1. Niat Sholat Ied

Sholat Ied didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî rak‘ataini sunnata li ‘îdil fithri” kalau dilaksanakan sendirian.

Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum.

أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى

Ushalli sunnatan ‘iidil fithri rak’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa

Terjemahannya, “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

Hukum pelafalan niat Sholat Ied adalah sunnah.

Yang wajib, ada maksud secara sadar dan sengaja dalam batin, seseorang akan menunaikan Sholat sunnah Idul Fitri.

2. Takbiratul ihram

Kedua, takbiratul ihram sebagaimana Sholat biasa.

Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi.

Takbir dalam Sholat Idul Fitri dan Idul Adha pada rakaat pertama sesudah takbiratul-ihram tujuh kali.

Sementara pada rakaat kedua sesudah takbiratul-qiyam (intiqal), lima kali.

3. Membaca surah Al-Fatihah

Ketiga, membaca surah Al-Fatihah.

Sesudah takbir tujuh kali pada rakaat pertama, membaca surat al-Fatihah yang diikuti dengan surat al-A‘laa (surat nomor 87), atau surat Qaaf (surat nomor 50).

Pada rakaat kedua sesudah takbir lima kali, selain dari takbiratul-intiqal (qiyam) membaca surat al-Fatihah, diikuti dengan surat al-Ghaasyiyah (surat nomor 88) atau surat al-Qamar/Iqtarabatis-Saa‘ah (surat nomor 54).

Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca surah al-Ghâsyiyah.

Berlanjut ke rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti Sholat biasa.

4. Mendengarkan khutbah

Selesai melaksanakan Sholat Ied dua rakaat, imam langsung berkutbah sebanyak satu kali, yaitu tidak diselingi dengan duduk antara dua kutbah.

Amalan

Berikut ini daftar amalan yang diperbanyak saat Idul Fitri tiba.

1. Memperbanyak takbir

Menyambut Hari Raya Idul Fitri, umat Islam dianjurkan memperbanyak takbir pada malam Idul Fitri.

Yaitu sejak terbenamnya matahari hingga pagi hari ketika Sholat Idul Fitri segera dimulai.

Ucapan takbir itu adalah:

اَللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ.

Allaahu akbar Allaahu akbar, Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.

Terjemahannya, "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha besar, Allah Maha besar dan segala puji bagi Allah."

2. Berhias dengan memakai pakaian bagus dan wangi-wangian

Orang yang menghadiri Sholat Idul Fitri dianjurkan berpenampilan rapi, yaitu berhias, memakai pakaian bagus, dan wangi-wangian.

Namun, yang perlu diperhatikan, anjuran mengenakan pakaian bagus bukan berarti harus serba mahal dan baru.

Yang paling penting adalah rapi dan bersih sehingga enak dipandang mata.

3. Makan sebelum berangkat Sholat Idul Fitri

Berbeda dengan Idul Adha, orang yang hendak berangkat ke lapangan tempat Sholat Idul Fitri dianjurkan makan terlebih dahulu.

4. Berangkat dengan berjalan kaki dan pulang melalui jalan lain

Orang yang pergi ke lokasi Sholat Idul Fitri, sebaiknya datang dengan berjalan kaki sambil bertakbir.

Sementara itu, pulang dari Sholat Idul Fitri melewati jalan lain dari yang dilaluinya saat berangkat.

5. Sholat dihadiri oleh semua umat Islam

Idul Fitri merupakan satu peristiwa penting sekaligus hari besar Islam yang penuh berkah dan kegembiraan.

Oleh karena itu, pelaksanaan Sholat Idul Fitri dihadiri semua umat Muslim.

Baik tua, muda, dewasa, anak-anak, laki-laki, maupun perempuan.

Bahkan mereka yang saat itu terhalang untuk mengerjakan Sholat, seperti perempuan yang sedang haid, juga diperintahkan Nabi SAW untuk hadir.

Hanya saja, mereka tidak ikut Sholat dan tidak masuk ke dalam shaf Sholat.

Mereka hanya ikut mendengarkan pesan-pesan Idul Fitri yang disampaikan oleh khatib.(*)

Artikel di atas dirangkum Tribunnews.com dari laman Tarjih.or.id, situs resmi Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved