Jenderal Polisi & Mantan Kapolri Ini Ungkap Isi Buku Khusus Presiden Soeharto, Ada Daftar Urutnya
Jenderal Polisi & Mantan Kapolri Ini Ungkap Isi Buku Khusus Presiden Soeharto, Ada Daftar Urutnya
"Bahkan Pak Harto memberi daftar urut dan memisahkan bagian per bagian berdasarkan siapa menterinya atau apa topik permasalahannya," kata Sutanto.
Baca: Tinjau Operasi Ketupat, Kapolres dan Pjs Dandim 1425 Jeneponto Bagi Bingkisan ke Petugas Jaga
Baca: Satu-satunya Perempuan yang Lolos di Dapil III Wajo, Ini Kiat Andi Muliana Sam Gaet Suara Rakyat
Baca: 12 Kata Mutiara Ucapan Idul Fitri Bahasa Inggris, Indonesia, Bugis Cocok Dishare di WhatsApp, FB, IG
Sehingga, atas bantuan catatan dalam bukunya itulah Soeharto mampu melihat sejumlah persoalan.
"Dibantu dari buku itulah, Pak Harto sebagai presiden dan kepala negara bisa melihat kemajuan atau progres berbagai masalah yang tengah dihadapi oleh pemerintah," lanjut Sutanto.
Sutanto pun menyebut Soeharto sebagai seorang administrator yang baik dan teliti.

Kisah Soeharto Kunjungi Bosnia
Selama memimpin Indonesia, Soeharto banyak mengunjungi negara lain.
Satu di antaranya adalah kunjungannya ke Sarajevo, Bosnia.
Mantan Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden, Sjafrie Sjamsoeddin, dalam buku Pak Harto, The Untold Stories mengatakan, kunjungan itu dilakukan Soeharto pada tahun 1995.
Kunjungan ke Sarajevo itu dilakukan Soeharto usai mengunjungi Kroasia.
Sjafrie mengatakan, dia mendapatkan kabar saat itu baru saja ada pesawat yang ditembaki di sekitar tempat itu.
Baca: TRIBUNWIKI: Lagu Kembali Ciptaan SBY Jadi Viral, Ini Profil Penyanyinya
Pesawat tersebut mengangkut utusan khusus PBB, Yasushi Akashi, saat hendak ke Bosnia.
Beruntung insiden itu tidak memakan korban.
Dalam penerbangan dari Zagreb-Sarajevo, Soeharto sama sekali tidak mengenakan rompi pengaman dan helm.
Padahal, menurut Sjafrie saat itu semua penumpang pesawat sudah mengenakannya.
Namun, Soeharto tiba-tiba saja menanyakan sebuah hal kepada Sjafrie.