Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Idul Fitri 5 Juni 2019 - Kumpulan Ucapan Selamat Lebaran & Permohonan Maaf, Bagikan via WA, IG & FB

Idul Fitri 5 Juni 2019 - Kumpulan Ucapan Selamat Lebaran & Permohonan Maaf, Bagikan via WA, IG & FB

Editor: Ilham Arsyam
HOLIDAYHOLIDAY.COM.AU
Idul Fitri 1440 H 

7. Terkadang mata ini salah dalam melihat
Terkadang mulut ini salah dalam mengucap
Terkadang hati ini salah dalam menduga
Dengan niat tulus ikhlas
Mohon maaf atas semua kesalahan
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Semoga perjuangan satu bulan kita diterima
Ramadan pun akan berlalu
Jiwa yang bersih dibalut kalbu
Dengan kerendahan hati ini
Mohon maaf dengan setulus hati
Selamat Hari Idul Fitri
Minal Aidzin Wal Faa Idzin

10. Beli es di warung Bu Rahma
Disimpan di piring untuk dimakan bersama
SMS sudah diterima
Teriring juga maksud yang sama
Mohon maaf lahir dan batin

11. Sebelum ajal datang
Sebelum takbir berkumandang
Sebelum kuota internet habis
Izinkan saya untuk mohon maaf lahir dan batin

12. Jika terdpat kata yang dusta
Ada perlilaku yang membuat lara dan luka
Semoga saja masih terdapat raung maaf yang tersisa
Selamat Lebaran Mohon Maaf Lahir Batin

13. Teruntuk lisan ini yang susah untuk dijaga
Teruntuk janji yang sekiranya belum yang tertepati
Hati ini yang suka berperasangka
Dengan hati yang ikhlas ini, mohon maaf lahir & batin
Semoga semua amalan kita di ridhoi oleh Allah ta’ala 

Arti Minal Aidin Wal Faizin

Tahukah Anda apa arti minal aidin wal faizin yang diikuti dengan kalimat 'mohon maaf lahir dan batin'.

Apakah memang bermakna mohon maaf lahir batin atau bukan?

Dirangkum dari berbagai sumber, kalimat minal aidin wal faizin terdiri dari beberapa penggal kata.

Kata "min" artinya 'termasuk', "ml-aidin" artinya 'orang-orang yang kembali', "wal" artinya 'dan', serta "al-faizin" artinya 'menang'.

Jika dimaknai secara harfiah, kalimat minal aidin wal faizin dalam bahasa Indonesia menjadi 'Termasuk dari orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang'.

Ucapan minal aidin wal-faizin ini menurut seorang ulama tidaklah berdasarkan dari generasi para sahabat ataupun para ulama setelahnya atau Salafus Salih.

Perkataan ini mulanya berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.

Sumber lain menyebutkan, pada zaman khilafiah rasyidin, ucapan minal aidin wal faizin digunakan sebagai ungkapan bangga atas kemenangan perang yang sebenarnya, semisal Perang Badar.

Jika dimaknai dalam konteks peperangan, akan berbunyi "semoga termasuk dari orang-orang yang kembali (dari perang) dan sebagai orang yang menang (dalam setiap perjuangan Islam)'.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved