Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ani SBY Berpulang

Duka Mendalam & Kenangan Annisa Pohan kepada Mertuanya Ani SBY 'Memo Maafkan Annisa Belum Maksimal'

Duka Mendalam & Kenangan Annisa Pohan kepada Mertuanya Ani SBY 'Memo Maafkan Annisa Belum Maksimal'

Editor: Mansur AM

Duka Mendalam & Kenangan Annisa Pohan kepada Mertuanya Ani SBY 'Memo Maafkan Annisa Belum Maksimal'

TRIBUN-TIMUR.COM - Kepergian Nyonya Ani Yudhoyono menyisakan duka mendalam bagi Keluarga Besar Yudhoyono di Cikeas.

Ibu Negara Periode 2004-2014 menghembuskan nafas terakhir di Singapura Sabtu (1/6/2019) menjelang siang.

Menantu SBY dan Ny Kristiani Herrawati Yudhoyono, Annisa Pohan, mengungkapkan duka mendalam dan curhatnya di akun Instagram.

15 Mei 2019

Disini Memo dalam kondisi yang paling baik dari 4 bulan di Rumah sakit, karena hasil darahnya cukup bagus untuk keesokan harinya diperbolehkan keluar kamar sebentar untuk menghirup udara segar.

walaupun malam-malam Memo semangat exercise sehingga dapat semakin kuat untuk jalan.
terlihat mukanya sangat bahagia karena tidak sabar menyambut besok.

tidak menyangka tidak lama setelah itu kembali drop kondisinya.

ya Allah maafkan hamba kalau selama menjadi menantu Memo perilaku dan perkataan saya menyakiti hati Memo.

Memo maafkan Annisa, Annisa merasa belum maksimal dalam merawat Memo, seharusnya Annisa bisa lebih baik lagi.

Bagi keluarga besar Yudhoyono, harapan itu hilang pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 di National University Hospital, Singapura.

Saat itu, Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhir setelah berjuang selama empat bulan terakhir melawan kanker darah yang dideritanya.

Kondisinya sempat membaik dan diperkenankan keluar rumah sakit selama tiga hari.

Namun setelah itu, kondisi Ani memburuk hingga harus dirawat di ruang ICU dan dinyatakan meninggal dunia.

Berpulangnya istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu juga menjadi duka bagi seluruh Indonesia.

Segala doa dicurahkan oleh masyarakat Indonesia untuk Ibu Negara 2004-2014 itu.

Doa juga ditujukan untuk keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono.

Meninggalnya jantung keluarga itu memberikan duka mendalam bagi keluarga besar Yudhoyono. Dalam kenangan SBY SBY bercerita mengenai detik-detik terakhir Ani kepada sejumlah tamu yang melayat di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam.

Ketika itu, SBY menitikkan air mata di kening Ibu Ani yang terbaring di rumah sakit.

Dia mengusap air mata itu seraya berbisik kepada belahan jiwanya. "'Memo (panggilan sayang untuk Ibu Ani), kami semua ada di sini. Air mata yang jatuh itu adalah air mata cinta, air mata kasih dan air mata sayang'," ucap SBY.

Meski Ibu Ani dalam kondisi tidak sadarkan diri, SBY yakin istrinya mendengar kata-katanya.

Dia melihat Ibu Ani menitikkan air mata. Menurut dia, wajah Ibu Ani tampak bahagia. Dia kembali berbisik untuk mengucapkan selamat jalan kepada Ibu Ani.

"Saya ucapkan, 'Ibu, selamat jalan, semoga Memo hidup tenang di sisi Allah SWT'," ujar SBY sambil menitikkan air mata dan nada bicaranya terbata-bata.

Selama Ibu Ani dirawat, SBY nyaris tidak pernah meninggalkan Singapura. Dia saksi bagaimana kerasnya sang istri melawan sel kanker yang menggerogoti tubuhnya.

Dia juga saksi atas ungkapan harapan-harapan Ibu Ani yang ingin diwujudkan setelah sembuh.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Duka Mendalam Keluarga Yudhoyono... ",  

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved