Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berita Terpopuler

Penjelasan Pemilik Warung Tegal Usai Viral Pelanggan Bayar Makan Rp 700 Ribu 'Ada Rupa, Ada Harga'

Penjelasan Pemilik Warung Tegal Usai Viral Pelanggan Bayar Makan Rp 700 Ribu 'Ada Rupa, Ada Harga'

Editor: Ilham Arsyam
Youtube
Penjelasan Pemilik Warung Lamongan / Tegal Bayar Makan Rp 700 Ribu Usai Viral, Bu Anny Didatangi Satpol PP 

Penjelasan Pemilik Warung Tegal Usai Viral Pelanggan Bayar Makan Rp 700 Ribu 'Ada Rupa, Ada Harga'

TRIBUN-TIMUR.COM - Berita heboh bayar makan Rp 700 Ribu di rumah makan Lamongan / Tegal Indah Lesehan Bu Anny yang berada di pinggir jalan jadi sorotan.

Harganya dianggap tidak pantas.

MEDIA sosial kembali dihebohkan dengan harga makanan tak lazim yang diunggah oleh warganet.

Baca: 3 Video Mesum Siswi SMP dengan Mahasiswa Banyuwangi, Ada Durasi 2:20 Menit, 1:39 Menit & 1:33 Menit

Baca: Viral Pengakuan Teman, ini Kronologi Tersebarnya Video Mesum Youtuber Banyuwangi dengan Siswi SMP

Baca: Bukan Orang Sembarang, ini 7 Fakta Tentang TJ alias Tajudin Mantan Marinir yang Mau Bunuh 4 Jenderal

Dalam unggahan yang viral di media sosial Facebook tersebut, seseorang mengaku membayar sampai ratusan ribu, saat makan di warung pinggir jalan.

Setelah viral, warung yang berada di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah tersebut kemudian ramai diperbincangkan.

Warung lesehan yang berlokasi di pinggir Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.

Warung itu bernama Lamongan Indah Lesehan Bu Anny.

Baca: Mata Najwa Semalam, Jenderal Moeldoko Bahas Solusi Damai Jokowi & Prabowo, 08 Sudah Telepon Luhut

Berjarak sekitar 100 meter ke arah timur dari Perempatan PLN, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Slawi.

Warung yang bersebelahan dengan Kantor Kecamatan Slawi itu kini sangat sepi akibat viralnya postingan di Facebook.

Warung yang menjual aneka masakan ala Lamongan dan seafood itu dihujat warganet karena harga tak wajar hingga mencapai Rp 700 ribu untuk satu keluarga.

Saking sepinya, warung yang mulai dibuka sehabis Magrib itu baru melayani satu pembeli hingga pukul 20.22, Rabu (22/5/2019).

Tribunjateng.com pun menelusuri lebih jauh dan menemui langsung sang pemilik warung bernama Anny (42), warga asal Malang, Jawa Timur.

Dia mengaku hanya bisa berpasrah diri menerima berbagai hujatan karena dianggap 'menembak harga' di momen-momen tertentu, seperti musim mudik Lebaran saat ini.

"Ya, saya mah pasrah."

"Saya sudah 10 tahun jualan di sini."

"Pada 2-3 tahun lalu sempat viral kayak gini juga, tapi saya tetap menjaga harga tersebut karena ada rupa ada harga," cetus Anny didampingi sang suami Sopikhin kepada Tribunjateng.com.

Dia membenarkan bahwa masakan dan dagangan yang dijualnya tidak murah, terlebih masakan seafood.

Sebab, Anny mengklaim bahan-bahan yang dibelinya tidak sembarangan alias berkualitas super.

"Ada rupa, ada harga."

"Kami dapat kepiting dari pasar saja harganya bisa Rp 175 ribu hingga Rp 225 ribu per kilogram."

"Kami pakai jenis kepiting telur dan udang windu yang terkenal besar-besar."

"Semua fresh, barang-barang dari laut," ucap Anny menggerutu.

Kemudian Anny juga biasa membeli jenis udang windu besar di pasaran seharga Rp 150 ribu per kilogram.

Dia memperoleh barang-barang itu di Pasar Cinde, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.

Baca: Lailatul Qadar Diprediksi Turun Malam ini, Berikut Lafaz Doa Lailatul Qadar, Silakan Baca & Bagikan

"Kalau dari pasarnya saja mahal, ya jelas kami juga akan jual mahal."

"Ini aneh saja, saya sudah bertahun-tahun jual di sini."

"Tapi malah baru viral bahkan dihujat baru-baru ini," Anny menyayangkan.

Disinggung postingan viral yang diunggah pada Selasa (28/5/2019), dia sangat menyayangkan sikap pembeli.

Dia bercerita, pembeli tersebut membeli beraneka ragam seafood seperti udang, cumi, dan kepiting untuk porsi dua orang.

Kala itu, suami Anny menghidangkan masakan udang windu, kepiting telur, dan cumi yang dilihatnya besar-besar untuk porsi dua orang.

Usai menyantap dan hendak beranjak, Anny menghitung total harga yang harus dibayar pembeli yakni sebesar Rp 700 ribu.

"Kepiting yang kami hidangkan itu beratnya sampai 2 kilogram sehingga harganya menyesuaikan bobot barang."

"Namun, pembeli tak punya uang sebanyak itu."

"Akhirnya kami potong untuk membayar Rp 300 ribu saja," cerita Anny.

Singkat cerita, pengalaman pembeli tersebut lalu diposting ke Facebook hingga akhirnya viral di sosial media.

"Padahal sudah kami potong setengah harganya, malah tidak tahu terima kasih."

"Semisal pembeli itu membayar total Rp 700 ribu, baru saya ikhlas dikeluhkan di sosial media."

"Masalahnya, dia sudah dipotong harganya tapi malah seperti itu," sebut Anny kian kesal.

Dari viralnya warung ini, dia mengaku sempat didatangi dan dimintai keterangan oleh dinas terkait.

Kata Anny, dinas terkait datang atas instruksi Bupati Tegal yang ingin lebih lanjut mengetahui ihwal viralnya kejadian ini.

"Satpol PP tadi siang datang."

"Namun, kami tetap tegaskan 'ada rupa, ada harga'."

"Dari dahulu, kami memang menjual dengan harga segini."

"Kami tidak main tembak harga seperti yang disangkakan orang lain," tegasnya. 

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved