Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bukan Orang Sembarang, ini 7 Fakta Tentang TJ alias Tajudin Mantan Marinir yang Mau Bunuh 4 Jenderal

Bukan Orang Sembarang, ini 7 Fakta Tentang TJ alias Tajudin Mantan Marinir yang Mau Bunuh 4 Jenderal

Editor: Ilham Arsyam
(Tangkapan layar Kompas TV/youtube)
Mantan Marinir TNI AL Terlibat, TJ Rencana Bunuh 4 Jenderal, Senjata Disita 

Bukan Orang Sembarang, ini 7 Fakta Tentang TJ alias Tajudin Mantan Marinir yang Mau Bunuh 4 Jenderal

TRIBUN-TIMUR.COM - TJ alias Tajudin ditetapkan menjadi tersangka rencana pembunuhan 4 pejabat negara atau tokoh nasional di tengah kerusuhan aksi 22 Mei.

Polisi menangkap dan menetapkan 6 tersangka kepemilikan senjata api (senpi) ilegal yang diduga akan digunakan untuk membunuh 4 tokoh nasional pada kerusuhan aksi 22 Mei 2019 di Jakarta.

Polisi menyebut, rencana aksi mereka gagal dilaksanakan karena sudah terangkap terlebih dahulu sebelum melakukan aksi.

Dari hasil pengembangan, senpi di tangan para tersangka tersebut yang akan digunakan membunuh 4 tokoh nasional dan seorang pemimpin lembaga survei.

Baca: Ayah Ungkap Kejanggalan Kematian Harun di Aksi 22 Mei Diberi Nama Mr X hingga Dilarang Lihat Jenazah

Salah satu tersangka rencana pembunuhan 4 tokoh tersebut adalah Tajudin alias TJ yang berperan sebagai eksekutor.

Dia memegang senjata api laras pendek dan laras panjang yang diserahkan oleh HK alias Iwan untuk membunuh tokoh nasional.

Berikut TribunSolo.com (grup TribunJatim.com) rangkum soal sosok Tajudin dari Kompas.com (grup TribunJatim.com) :

1. Eksekutor

Tajudin ditangkap atas kepemilikan senpi ilegal.

Dari hasil pengembangan, senpi tersebut juga akan digunakan membunuh 4 tokoh nasional dan seorang pemimpin lembaga survei.

Dalam rencana kejahatan luar biasa ini, Tajudin akan berperan sebagai eksekutor.

Dia memegang senjata api laras pendek dan laras panjang yang diserahkan oleh HK alias Iwan untuk membunuh tokoh nasional.

Baca: Mengapa Budi Gunawan Jadi Sasaran Pembunuhan Ketimbang Kapolri Tito Karnavian? Analisa Peneliti LIPI

2. Pecatan Marinir

Belakangan terungkap, Tajudin merupakan pecatan marinir.

Ia ditangkap di Parkiran Indomaret, Jalan Raya Sirkuit Sentul, Babakan Madang, Desa Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Tajudin ditangkap dua hari pasca-kerusuhan unjuk rasa menolak hasil Pilpres 2019.

3. Asal Cibinong

Tajudin merupakan warga Cibinong di Jalan H.M Ashari, RT 05/01, Kelurahan Cibinong, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Namun, sejak lima tahun belakangan ini, dia bersama keluarganya tak lagi tinggal di Cibinong.

Ia diketahui telah menjual rumahnya.

"Iya kalau administrasi kependudukan masih di sini, KTP, KK masih RT 05/01 bukan tinggal di sini kan rumahnya juga sudah dijual. Sudah lebih dari 5 tahun dia pindah sama keluarganya," kata Ketua RT 05 Sulaeman, Rabu (29/5/2019).

Baca: Inilah 4 Jenderal Target Pembunuhan Perusuh Aksi 22 Mei, Siapa Gories Mere?

4. Tak Ada Kabar

Ketua RT 05 Sulaeman mengaku sangat mengenal Tajudin.

Bahkan, Sulaeman sudah kenal Tajudin sejak dia duduk di bangku sekolah hingga diterima sebagai anggota TNI Angkatan Laut (AL).

"Sebetulnya saya sudah lama enggak ketemu dia jadi terakhir memang saya tahu pernah menjadi TNI Angkatan Laut. Nah semenjak dia pindah dari sini saya enggak tahu kegiatanya apa, dia kemana," ucapnya.

"Tiba-tiba saja hilang enggak bikin surat pindah. Padahal dia asli orang Cibinong, lahirnya disini, kecilnya disini kakeknya juga disini, teman saya sekolah juga," tambahnya.

5. Sang Ahli Rakit Senpi

Tajudin diketahui sangat piawai dalam merakit senjata.

Ia bisa dengan mudahnya membuat senpi rakitan laras panjang jenis Majer Cold 22.

Tapi, Sulaeman mengaku tak mengetahui soal keahlian Tajudin itu, lantaran sudah lama tidak bertemu dan berkomunikasi seperti dulu.

6. Tarif Puluhan Juta

TJ diketahui menerima bayaran Rp 55 juta untuk aksinya.

Selain itu, ada lagi deal lain yang diterima Tajudin.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengungkapkan, para eksekutor rencana pembunuhan empat pejabat negara dan seorang pimpinan lembaga survei dijanjikan uang tanggungan keluarga jika misi berhasil.

Hal itu disampaikan Dedi saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

"Ada janji juga pokoknya kalau berhasil mengeksekusi satu yang apa namanya empat, tapi satu dulu yang harus dieksekusi dulu yang lembaga survei itu lho. Kalau misalnya dapat itu, hajar dulu yang lembaga survei, nanti baru dikasih uang dan seluruh keluarganya ditanggung," ujar Dedi.

7. Pakai Narkoba

Setelah dilakukan pemeriksaan, Tajudin adalah salah satu yang positif menggunakan narkoba.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, tersangka berinisial TJ, warga Cibinong, Bogor, yang bertugas menjadi eksekutor terbukti menggunakan narkoba mengandung zat amphetamine dan methamphetamine pada saat ditangkap.

"TJ ini kita periksa urinenya positif amphetamine dan methamphetamine. Kadang-kadang memang orang yang ingin keberaniannya meningkat, mereka menggunakan itu," kata Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5/2019). 

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul 7 Fakta soal Tajudin, Pecatan Marinir yang Mau Bunuh 4 Pejabat Negara, Dari Keahlian Sampai Tarifnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved