Beredar Nama Calon Menteri Jokowi, Ada Grace Natalie, Mahfud MD, AHY, Sandi, dan Eks Bos Telkomsel
Beredar nama calon menteri Jokowi-Maruf, ada Grace Natalie, Mahfud MD, AHY, Sandi, hingga eks bos Telkomsel.
TRIBUN-TIMUR.COM - Beredar nama calon menteri Jokowi-Maruf, ada Grace Natalie, Mahfud MD, AHY, Sandi, hingga eks bos Telkomsel.
Pemilu Presiden (Pilpres) masih berlanjut prosesnya setelah pasagan Capres dan Cawapres RI, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengajukan gugatan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Diprediksi, tanggal 28 Juni 2019, MK baru akan memutuskan sengketa Pilpres tersebut.
Meski demikian, kubu Jokowi - KH Maruf Amin sudah yakin menang setelah KPU menetapkan hasil rekapitulasi suara pada 21 Mei 2019 lalu.
Jokowi - Maruf Amin meraih 85.607.362 suara atau 55,50 persen.
Sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen.
Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen.
Meski Jokowi - Maruf Amin belum ditetapkan sebagai pasangan Capres dan Cawapres RI terpilih, kini sudah mulai beredar nama-nama anggota kabinet Jokowi - Maruf Amin periode tahun 2019-2014.
Tribunnews.com memperoleh bocoran susunan menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo jilid II periode 2019-2024.
Dalam susunan tersebut, ada perubahan pada beberapa pos menteri.
Namun, lebih banyak pos-pos menteri dan lembaga yang dijabat oleh orang-orang yang ada saat ini.
Dalam info tersebut, misalnya, Menko Polhukam akan dijabat oleh Moeldoko.
Sedangkan Menko Perekonomian diisi oleh Sri Mulyani.
Luhut Binsar Panjaitan tetap sebagai Menko Kemaritiman.
Wajah Baru
Nama-nama baru yang disebut dalam informasi yang kini beredar antara lain Pramono Anung, mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan Vice President Corporate Communications PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Adira Irawati, Andi Widjajanto, Rizal Malarangeng, dan mantan Jubir KPK Johan Budi SP.
Ada juga nama Chatib Basri, Yenny Wahid, Saifulah Yusuf, hingga Grace Natalie.
Menariknya, ada nama Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY serta Sandiaga Uno yang akan duduk dalam kabinet Jokowi - Maruf Amin.
Saat coba dikonfirmasi, salah seorang anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi yang enggan disebut namanya, tegas membantah informasi tersebut.
"Kami masih fokus pada perhitungan suara. Kami tidak membuat dan belum berpikir nama-nama anggota kabinet," ujarnya kepada Tribunnews.com, baru-baru ini.
Sementara, calon Wakil Presiden RI nomor urut 02 Sandiaga Uno membantah mendapatkan tawaran jabatan dari kubu Jokowi - Maruf Amin.
"Ke saya sih enggak ada. Nanti mungkin bisa dicek ke Pak Prabowo, tapi ke saya enggak ada tawaran sama sekali," kata Sandiaga Uno ditemui usai menghadiri acara di Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2019).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan pihaknya masih fokus menyelesaikan proses Pemilu hingga ke tahap akhir.
"Saya yakin semua pihak masih menahan diri karena ini kan bukan tentang bagi-bagi jabatan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Capres dan Cawapres RI nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut Prabowo-Sandi ditawari jabatan politik.
"Banyak sekali tawaran-tawaran jabatan ke Prabowo, Bang Sandi. Bang Sandi berulang kali menyebutkan bahwa ia tidak akan tertarik dengan tawaran-tawaran jabatan," kata Dahnil Anzar Simanjuntak, Kamis (23/5/2019).
Jokowi dan Bahlil Lahadalia
Presiden Jokowi mengaku kagum terhadap sosok Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia.
Kekagumannya tersebut, membuat Jokowi ingin mengangkat Bahlil Lahadalia menjadi menterinya pada kabinet periode selanjutnya bersama Cawapres Maruf Amin.
"Saya lihat-lihat adinda Bahlil cocok jadi menteri, saya lihat dari atas sampai bawah cocok jadi menteri," ucap Jokowi saat memberikan sambutan buka puasa bersama dengan HIPMI di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Minggu (26/5/2019).
Jokowi pun meminta para pengurus dan anggota HIPMI yang hadir tidak kaget jika nantinya Bahlil Lahadalia menjadi menteri.
"Pinter membawa suasana, jadi kalau nanti beliau terpilih ya enggak usah kaget. Kan pas kan? Siapa yang setuju?," ucap Jokowi yang disambut kata setuju dari para anggota HIPMI.
Saat kampanye Pilpres 2019, Bahlil Lahadalia menjadi salah satu pendukung pasangan nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin dan dirinya merupakan Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional.
Dimintai tanggapannya, Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyebut Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia memang pantas menjadi menteri.
"Kewenangan untuk memutuskan menteri ada di Presiden, dan untuk itu beliau akan mencermati. Dan pengalaman lima tahun ini, Pak Jokowi tahu mana sosok yang pantas jadi menteri itu," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (26/5/2019).
Hasto memastikan, orang yang akan dipilih oleh Jokowi adalah sosok yang memiliki kemampuan di bidangnya.
Selain itu, sosok itu juga mampu membawa perubahan di kementerian yang dipimpinnya kelak.
"Bukan hanya sekadar aspek usianya muda, seorang menteri itu pemimpin. Maka dia harus memahami kepentingan yang dipimpinnya, punya leadership, punya kemampuan transformatif untuk membawa perubahan," ucap Hasto.(*)