Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

IPW Sebut 6 Terduga Dalang Kerusuhan 21 - 22 Mei, Siapa Mereka? Ada Purnawirawan hingga Anak Kiyai

IPW sebut 6 terduga dalang kerusahan 21 - 22 Mei di Jakarta, siapa mereka? Ada purnawirawan hingga anak kiyai.

Editor: Edi Sumardi
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Para tersangka pelaku kericuhan dalam aksi 22 Mei dihadirkan saat rilis di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019). Selain menangkap sejumlah tersangka, polisi juga mengamankan satu buah ambulans milik Partai Gerindra yang diduga disalahgunakan untuk membawa batu. 

TRIBUN-TIMUR.COM - IPW sebut 6 terduga dalang kerusahan 21 - 22 Mei di Jakarta, siapa mereka? Ada purnawirawan hingga anak kiyai.

Siapa dalang kerusuhan berdarah di Jakarta, pekan ini?

Ternyata ada 6 orang versi IPW.

Indonesia Police Watch ( IPW) ungkap ada 6 diduga dalang kerusuhan dalam aksi pada tanggal, 21 hingga 22 Mei 2019 lalu.

Dari 6 dalam kerusuhan tersebut, 2 di antaranya adalah purnawiran perwira tinggi.

Untuk itu, IPW mendukung dan mendesak Polri bertindak cepat untuk menangkap dan menahan diduga dalang kerusuhan itu.

Menko Polhukam, Jenderal (Purn) Wiranto sebelumnya juga telah mengatakan, dalang kerusuhan 22 Mei di Jakarta sudah diketahui.

"Berkaitan dengan itu, IPW mendesak Polri segera menangkap dalang kerusuhan itu, sebelum mereka melarikan diri atau membuat kerusuhan baru," ujar Ketua Presidium IPW, Neta S Pane kepada Tribunnews.com, Jumat (24/5/2019).

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane (SCREENSHOT TV ONE)

Dari informasi yang diperoleh IPW, ada 6 orang diduga dalang kerusuhan, yakni terdiri dari dua purnawirawan perwira tinggi, dua purnawirawan perwira menengah, satu tokoh preman, dan satu anak kiyai ternama.

Kata Neta, untuk melancarkan aksinya keenam dalang ini menggunakan salah satu ormas kepemudaan, para preman Tanah Abang, santri muda, dan anak muda lainnya.

IPW meminta dalang kerusuhan tersebut diproses secara hukum hingga ke pengadilan.

"Jajaran kepolisian tak perlu takut untuk mengungkap keenam nama dalang kerusuhan tersebut. Sebab rakyat akan mendukung penuh kinerja jajaran kepolisian untuk mengungkap kasus kerusuhan 22 Mei ini," kata Neta S Pane menegaskan.

Untuk itu Polri perlu bekerja cepat untuk menciduk mereka agar tidak melarikan diri atau berulah kembali membuat kerusuhan baru.

Selain itu, Polri perlu mendata ratusan korban kerusuhan 22 Mei, yang terdiri dari masyarakat, pedagang kecil, pemilik toko dan pihak lain yang dirugikan akibat kerusuhan selama dua hari.

Kemudian semua kerugian masyarakat di sekitar lokasi kerusuhan dibebankan kepada para pelaku maupun kepada keenam dalang kerusuhan dan penyandang dana kerusuhan, dalam bentuk akumulasi hukuman melalui pasal pasal berlapis yang memberatkan.

"Bagaimanapun Polri perlu melindungi warga sekitar TKP yang nyata-nyata menjadi korban akibat ulah demonstran pendukung Capres (nomor urut) 02 yang membuat kerusuhan tersebut . Selain tempat usahanya dirusak, selama beberapa hari mereka tidak bisa melakukan aktivitas usaha dan mereka dilanda trauma," kata Neta S Pane.

Elit-elit politik juga menurut dia, hendaknya tidak hanya fokus memperhatikan demonstran yang luka, tapi mereka juga harus peduli dengan masyarakat sekitar yang menjadi korban ulah para demonstran yang anarkis.

Terutama terhadap para pedagang kecil yang tempat usahanya rusak dan dijarah massa hingga mereka kehilangan mata pencaharian.

300 Perusuh Ditangkap

Kerusuhan terjadi di daerah Sarinah, Slipi, Petamburan, dan Tanah Abang, Jakarta, pada 21-22 Mei 2019.

Aksi massa yang memprotes hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 berbuntut kerusuhan.

Dalam penegakan hukum, polisi menangkap ratusan orang yang diduga provokator.

Menurut keterangan polisi, para provokator merupakan massa bayaran.

Dugaan itu diperkuat dengan temuan sejumlah uang dari mereka.

Polisi menyimpulkan bahwa kerusuhan yang terjadi telah direncanakan.

Jumlah tersangka yang diduga provokator dalam kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta sekitar 300 orang per Kamis (23/5/2019) pagi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, para tersangka ditahan di Mapolda Metro Jaya, Mapolres Metro Jakarta Pusat, dan Mapolres Metro Jakarta Barat.

"Saat ini untuk Polda Metro masih melakukan pemeriksaan secara intens terhadap 300 lebih untuk pelaku kerusuhan yang sudah diamankan oleh Polda Metro Jaya," kata Brigjen Dedi Prasetyo di gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).

Polisi sedang mendalami peran dari masing-masing tersangka, siapa yang menjadi pelaku di lapangan, koordinator, hingga aktor intelektual.

Kemudian, kepolisian juga mendalami barang bukti yang ditemukan, seperti uang, bom molotov, senjata tajam, kendaraan, dan petasan dalam berbagai ukuran.

Data Kepolisian, para terduga provokator menerima uang masing-masing Rp 300.000.

"Amplopnya sudah ada tulisan masing-masing Rp 300.000 per hari. Sekali datang dikasih duit," kata Brigjen Dedi Prasetyo.

Bahkan ada dua tersangka terafiliasi ISIS Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Muhammad Iqbal menyatakan, polisi menangkap dua tersangka yang hendak ikut dalam aksi massa.

Menurut Iqbal, keduanya merupakan anggota Kelompok Gerakan Reformis Islam (Garis) yang terafiliasi dengan ISIS.

"Dari keterangan dua tersangka tersebut, mereka memang berniat untuk berjihad pada aksi unjuk rasa tanggal 21-22 (Mei). Kami menemukan bukti yang sangat kuat," ujar Irjen Muhammad Iqbal.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul IPW Sebut Ada 6 Dalang Kerusuhan 22 Mei, 2 di Antaranya Purnawirawan Perwira Tinggi, Ada Anak Kiai.

Editor: Sugiyarto

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved