Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kisah Perjalanan Hidup Ustaz Arifin Ilham, Suka Berkelahi saat Kecil dan Pernah Hampir Meninggal

Kisah Perjalanan Hidup Ustaz Arifin Ilham, Suka Berkelahi saat Kecil dan Pernah Hampir Meninggal

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Waode Nurmin
Tribunnews
Ustaz Arifin Ilham Buat Surat Wasiat Kematian Saat Sakit, Mau Dikubur di Sini & Disalatkan 2 Masjid 

Bayi itu selanjutnya tumbuh sehat. Usia setahun sudah bisa berjalan dan tak lama setelah itu ia mulai bisa berbicara. Setelah Siti Hajar, satu demi satu adik Arifin Ilham pun lahir. Yaitu, Qomariah yang lahir tanggal 17 Mei 1972 dan si bungsu Fitriani yang lahir tanggal 24 Oktober 1973.

Saat berusia lima tahun, Arifin Ilham dimasukkan oleh ibunya ke TK Aisyiah dan setelah itu langsung ke SD Muhammadiyah tidak jauh dari rumahnya di Banjarmasin.

Arifin Ilham mengaku, saat masih di SD itu ia tergolong pemalas dan bodoh. “Kata orang Banjarmasin, ia itu orangnya itu babal. Ia baru bisa baca-tulis huruf Latin setelah kelas 3,” kenang Arifin Ilham yang setiap kali berbicara tentang dirinya selalu menyebut namanya sendiri.

Baca: Lantunan Al Quran dari 2 Putranya Antarkan Kepergian Ustaz Arifin Ilham, Ini Video Momen Terakhir

Baca: Kata-kata Terakhir Ustaz Arifin Ilham ke Ustaz Yusuf Mansur: Kekasih Ketemu Kekasihnya, Pasti Senang

Baca: Ternyata Ustaz Arifin Ilham Sudah Tentukan Lokasi Makamnya Sejak 2015, Tandanya Pohon Kedondong

Sering Berkelahi

Dalam biografi Ustaz Arifin Ilham diketahui bahwa saat bersekolah di SD Muhammadiyah, ia hanya bersekolah disana sampai kelas 3 dan dikeluarkan karena berkelahi melawan teman sekelasnya.

Masalahnya, dia tidak rela ada salah seorang temannya yang berbadan kecil diganggu oleh teman sekelasnya yang berbadan cukup besar.

Ia kalah berkelahi karena lawannya jagoan karate. Wajahnya babak belur dan bibirnya sobek. Agar tidak berkelahi lagi, oleh ayahnya, ia kemudian dipindahkan ke SD Rajawali.

Rumah tempat tinggal orang tua Arifin Ilham terletak di Simpang Kertak Baru RT 7/RW 9, kota Banjarmasin, tepat di sebelah rumah neneknya, ibu dari ibunda.

Sebagai pegawai Bank BNI 46, ayahnya sering kali bertugas ke luar kota Banjarmasin, kadang-kadang sampai dua-tiga bulan.

Ayahnya mengakui bahwa ia tidak banyak berperan mendidik kelima anaknya, sehingga akhirnya yang banyak berperan mendidik Arifin Ilham adalah istri dan ibu mertuanya.

Ia mengungkapkan bahwa cara mendidik kedua orang tua itu keras sekali. “Baik Mama maupun Nenek kalau menghukum sukanya mencubit atau memukul. Dua-duanya turunan, kalau nyubit maupun memukul keras dan sakit sekali,”

Titik Balik Kehidupan Ustaz Arifin Ilham

Ustaz Arifin Ilham termasuk seorang penyayang binatang.

Di rumah ibu angkatnya di Jakarta, ia banyak memelihara binatang, antara lain burung hantu, kera, dan ayam kate. Awal April 1997, ia diberi seekor ular hasil tangkapan warga kampung yang ditemukan di semak belukar.

Karena kurang hati-hati ustadz kondang ini pernah digigit binatang melata. Namun, ia tidak menyadari kalau dirinya keracunan.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved