BI Sulbar Siapkan Uang Rp 1,5 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Idulfitri 1440 H
"Ini meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya, yang dimana penukaran uang terjadi di Sulbar sebesar Rp 909 miliar,"ujarnya.
Penulis: Nurhadi | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulbar, siap memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang tunai pada periode Ramadan dan Idulfitri 1440 H atau 2019 M.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Barat Dadal Angkoro mengatakan, berdasarkan data histori dari tahun ke tahun, pada periode Ramadan dan Idulfitri selalu terjadi lonjakan permintaan akan kebutuhan uang tunai masyarakat.
"Lonjakan ini terjadi karena tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan sehari-hari, dalam merayakan Ramadan dan tahun baru. Makanya tahun ini kita siapkan Rp 1,5 triliun untuk penukaran," kata Dadal kepada wartawan di Mamuju.
Dadal menambahkan, tradisi memberikan uang kepada sanak keluarga turut mendorong peningkatan penukaran uang baru di perbankan.
Datangi Bawaslu Sulsel, Pengunjukrasa Cari Arumahi
TRIBUNWIKI - Ramadan Pertama Bersama Anak, Yuk Simak Perjalanan Karier Raisa Andriana
Sehingga pihaknya selalu melakukan estimasi kebutuhan uang tunai dan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 950 miliar.
"Ini meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya, yang dimana penukaran uang terjadi di Sulbar sebesar Rp 909 miliar,"ujarnya.
Dikatakan, mengantisipasi kenaikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ASN dan beroperasinya pusat perbelanjaan Mall Mtos yang diperkirakan menjadi opsi peningkatan kebutuhan uang rupiah dibelanjakan masyarakat.
Dadal juga menyampaikan,,ada lima strategi pelayanan akan dilakukan selama bulan ramadan dan Idulfitri, diantaranya BI menyediakan uang sebesar Rp 1,5 triliun, kedua BI Sulbar akan mengoptimalkan distribusi uang melalui layanan kas titipan di Polman dan Pasangkayu.
"Dengan strategi ini diharapkan kebutuhan masyarakat di wilayah Polman dan Pasangkayu dapat terpenuhi melalui kas titipan,"kata Dadal.
Lanjut Dadal, strategi ketiga BI Sulbar bekerjasama dengan 12 perbankan untuk menyediakan layanan penukaran uang tunai, sehingga masyarakat bisa mendatangi 44 titik kantor perbankan yang tersebar di Sulbar.
"Strategi keempat BI Sulbar menjemput bola dengan menyediakan layanan kas keliling di pusat-pusat keramaian untuk menjangkau lebih banyak masyarakat,"ucapnya.
Hati-hati Melintas di Poslantas Enrekang, Ada Pembagian Pappabuka
"Kas kelilingnya ada di depan Matos, pasar lama Mamuju, pasar baru Mamuju, pasar Botteng Mamuju, dan pasar Tasiu Mamuju.
Kita harap penyediaan uang dapat menjangkau masyarakat di tingkat kecamatan dan desa,"kata dia.
Selain itu, BI Sulbar juga menyediakan layanan penukaran uang di kantor BI dengan konsep drive thru untuk mempermudah masyarakat seluruh Indonesia.
"Masyarakat dapat melakukan penukaran uang di halaman kantor BI tanpa harus turun dari kendaraannya. Layanan ini dimulai pada hari Rabu 15 Mei 2019 setiap hari hingga tanggal 29 Mei 2019," ujar Dadal.
Sementara Deputi BI Sulbar Tri Adiriyanto menuturkan untuk kas keliling dimulai pada tanggal 13 Mei sampai 16 Mei, sementara kas keliling instansi vertikal dan pemerintah dilakukan tanggal 20 Mei sampai dengan 23 Mei 2019.
"Untuk kas keliling Matos, BI bersama perbankan (BPD, BRI, dan BNI) dimulai tanggal 27 sampai dengan 29 Mei,"katanya.
Hati-hati Melintas di Poslantas Enrekang, Ada Pembagian Pappabuka
Pihaknya menghimbau, agar masyarakat menukar uangnya di tempat-tempat resmi baik yang dilakukan BI maupun perbankan.
"Masyarakat juga diimbau memerlakukan rupiah dengan baik melalui 5 jangan yakni jangan dicoret, disetepler, diremas, dibasahi, dan dilipat," katanya.
"Kita juga imbau agar memastikan keaslian uang rupiah dengan metode 3D, perbankan juga diminta untuk menjaga ketersediaan uang tunai di seluruh ATM khususnya menjelang Ramadan atau Idulfitri dan selalu mengkampanyekan ciri keaslian uang rupiah dan cara memperlakukan uang dengan benar,"tutur Dadal Angkoro.
Pihaknya mengimbau, agar masyarakat hati-hati pada peredaran uang palsu yang pada dasarnya uang palsu itu merupakan kertas biasa dan rata-rata para pelaku melancarkan askinya dengan membelanjakan.
"Makanya kita imbau agar masyarakat atau pedagang yang menerima untuk lebih hati-hati. Tipsnya memang mudah yakni 3D, dilihat, diraba, dan diterawang, sehingga segera melaporkan jika menemukan uang palsu," imbaunya. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @nurhadi5420
Kejari Jeneponto Bawa Satu Koper Dokumen Saat Geledah RSUD Lanto Dg Pasewang
Ke mana uang Abutours yang Rp 1.6 miliar?