Kabar Sumanto Kanibal Pemakan Daging Mayat Sekarang, ini yang Dilakukannya di Bulan Puasa
Ingat Sumanto, kanibal pemakan daging mayat yang digalinya dari kuburan tahun 2003 silam?
Sumanto langsung saja menunjuk menteri agama di hadapannya sebagai orang yang masuk kriteria itu.
Sang menteri sontak terhenyak, tubuhnya agak mundur, saat ditunjuk Sumanto dengan tatapan matanya yang tajam.
"Yang enak itu mayat orang yang baik seperti pak Menteri,"kata Supono menirukan jawaban Sumanto
"Yah, jangan saya Sumanto, saya kan menteri agama," kata Supono menirukan balasan dari Menteri Agama
Belasan tahun tinggal di panti semenjak keliar dari penjara, sekitar 2006 silam, Sumanto dinilai Supono telah mengalami banyak perubahan.
Sumanto menjadi pribadi yang lebih religius dan rutin mengikuti kegiatan keagamaan baik di dalam maupun luar panti.
Ia juga sering diajak Supono saat mendapat undangan untuk berceramah di tempat pengajian di berbagai daerah.
Sumanto bahkan tak jarang 8 diberi porsi khusus untuk berceramah di hadapan masyarakat.
Oleh Supono, ia sering didaulat sebagai muazin di musala panti. Wajar saja, Sumanto memiliki warna suara yang khas, agak serak dan lantang.
Sumanto juga pandai menyanyikan tembang Jawa. Alunan kidung Jawa sering menggema dari sebuah kamar khusus yang dihuni Sumanto di dalam panti.
Nyanyian syahdu itu seakan melukiskan kesepian seorang pria bujang yang telah belasan tahun terkungkung di dalam panti.
Setiap nada seperti letupan kerinduan dari pria yang selalu ditolak untuk pulang di tanah kelahiran sendiri.
Sumanto hanya bisa menatap wajah orang-orang yang sama telantar di dalam panti. Orang-orang yang meskipun tinggal bersama, namun saling sibuk sendiri, terasing dari dunia yang pernah memberi mereka kebahagiaan. (kompas.com/tribun jateng)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ingat Sumanto, Kanibal Pemakan Daging Mayat? Jadi Bintang Tamu Ceramah, Sang Kyai Sampai 'Kalah', http://surabaya.tribunnews.com/2019/05/15/ingat-sumanto-kanibal-pemakan-daging-mayat-jadi-bintang-tamu-ceramah-sang-kyai-sampai-kalah?page=all.