Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sering Bela Prabowo & Ingin Merdeka Alasan Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu Mundur Jadi ASN

Sering Bela Prabowo, Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu Bukan Lagi ASN 'Saya Ingin Meredeka'

Capture Indonesia Busines Forum di tvOne/YOUTUBE
Mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Said Didu mengungkapkan ada yang paling bahaya dari China, Rabu (8/5/2019). 

Sering Bela Prabowo & Ingin Merdeka Alasan Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu Mundur Jadi ASN

TRIBUN-TIMUR.COM,- Said Didu merupakan salah satu orang yang sering membela Prabowo-Sandi

Dan Mantan Staf Khusus Menteri ESDM ini resmi mengajukan pengunduran dirinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Senin (13/5/2019).

Baca: Said Didu Ungkap Ada Makelar Proyek Antara China dengan Indonesia, Orangnya Dekat dengan Penguasa?

Baca: Mahfud MD Sebut Ciri Hacker Akun Said Didu Serang Ustadz Abdul Somad, Tunggu Pilpres Selesai

Penyampaian pengunduran dirinya sebagai ASN disampaikan di kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Said Didu menyampaikan pengunduran dirinya sebagai ASN tak ada kaitannya dengan situasi politik saat ini.

Meskipun namanya kerap disematkan sebagai pendukung capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ia menyebut, dirinya sudah tidak mampu lagi bertugas sebagai ASN terlebih seorang peneliti di BPPT.

"Saya menganggap tidak mampu lagi sebagai peneliti," ucap Didu.

Ia pun mengatakan, alasan lain memilih mundur sebagai ASN untuk mengembangkan pemikiran agar lebih objektif melihat situasi bangsa.

Sebab, ia menyebut, statusnya sebagai ASN tidak membuatnya merdeka dalam mengkritik kebijakan publik.

"Saya supaya saya merdeka sebagai sebagai orang. ASN (red-Aparatur Sipil Negara) sekarang sangat ketat, padahal ASN boleh berbeda pendapat kecuali pemerintah sudah menetukan pilihan. Sekarang berbeda pendapat sedikit melawan pemeritah," kata Said Didu.

Selain itu, pria berkaca mata ini juga ingin memberikan pelajaran bagi pegawai ASN lain di BUMN.

Ia menuding, jajaran BUMN mulai dari direktur hingga pimpinan telah melanggar Undang-undang karena terlibat dalam ranah politik.

Namun, jajaran petinggi BUMN tak ditindak pemerintah Jokowi.

"Agar saya tidak dianggap melanggar aturan karena mengeluarkan pendapat yang berbeda," jelas Didu.

Didu pun menyampaikan alasan lain terkait pengunduran dirinya.

Ia merasa pengabdiannya selama 32 tahun, 11 bulan, 24 hari sebagai Pegawai Negeri telah mencapai puncaknya.

"Hari ini tanggal 13 Mei 2019 saya mengajukan berhenti sebagai pegawai negeri di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tempat saya berkerja sejak 1986," ungkap Didu.

Diketahui, karier Said Didu sebagai pejabat struktural telah mencapai puncak sejak tahun 2005 sebagai pejabat eselon I pada umur 43 tahun (Sekretaris Kementerian BUMN 2005-2010).

Pangkat tertinggi ASN, yaitu Pembina Utama.

Golongan lV/e yang di capai pada umur 48 tahun (2010).

Sebagian besar karier dihabiskan di BPP Teknologi.

Sebagai pejabat struktural mulai sebagai Pimpinan Proyek, Pimpinan Pusat Bioteknologi, Kepala Sub Direktorat Peralatan dan Mesin (eselon Ill), dan Direktur Teknologi Agroindustri (Eselon ll).

Jabatan fungsional yang dicapai adalah : (1) Peneliti Madya bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (2001-2005) dan (2) Perekayasa Madya bidang Agroindustri (2011- sekarang).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mundur dari Aparatur Sipil Negara, Said Didu: Saya Ingin Merdeka

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved