Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Didesak Dewan Bayar Gaji Pegawai, Manajemen RSUD Bulukumba: Sudah Kita Bayar!

Beberapa gaji pegawai non PNS yang dibayarkan, yakni gaji Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), satpam, sopir, cleaning service, dan petugas laundry

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Syamsul Bahri
Fikri/Tribun Timur
Kasubag Humas dan Promkes RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, Gumala Rubiah 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Pihak Manajemen RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, mengaku telah membayarkan gaji dan insentif pegawai, khususnya non Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, dr H Abdur Rajab, Senin (13/5/2019).

TransNusa Layani Penerbangan ke Kalimantan Mulai 18 Mei

Baca: Ratusan Pemuda Jeneponto Demo di Kantor Bupati dan Kejari, Ini Tuntutannya

"Sudah kita bayarkan sejak tanggal 8 kemarin, melalui rekening pegawai masing-masing," kata dr H Abdur Rajab.

Beberapa gaji pegawai non PNS yang dibayarkan, yakni gaji Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), satpam, sopir, cleaning service, dan petugas laundry.

Juga gaji non PNS pada bagian Administrasi dan Pelayanan, serta Insentif bagi pegawai jaga bergilir.

Namun, Abdur Rajab mengakui, bahwa pembayaran belum rampung secara keseluruhan, karena beberapa masih menunggu rekapan Surat Pertanggungjawaban (SPJ).

"Kalau semuanya sudah rampung, kenapa tidak kita bagikan. Saya tegaskan, Manajemen RSUD tidak berhak menunda maupun mengulur-ulur yang menjadi hak pegawai," tegasnya.

Sebelumnya, RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba disorot sejumlah pihak, termasuk DPRD Bulukumba.

Pasalnya, insentif pegawai belum dibayarkan lebih dari tiga bulan lamanya.

Kasubag Humas dan Promkes RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, Gumala Rubiah
Kasubag Humas dan Promkes RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, Gumala Rubiah (Fikri/Tribun Timur)

"Pos anggarannya sudah jelas, jadi sebaiknya dibayarkan secepatnya. Jangan ditunda-tunda karena itu adalah hak mereka yang seharusnya memang dibayarkan," kata Ketua DPRD Bulukumba, Andi Hamzah Pangki.

Bahkan, beberapa pihak menuding manajemen RSUD menggunakan dana honor pegawai untuk studi banding di RSAU dr Salamun, Bandung, Jawa Barat.

Namun, hal tersebut dibantah oleh Kasubag Humas dan Promkes RSUD, Gumala Rubiah.

Terhambatnya proses pencairan honor, kata Gumala, tak ada hubungannya dengan kegiatan tersebut.

Tapi, lanjut Gumala, pihak rumah sakit bakal memberlakukan sistem remunerasi atau sistem balas jasa.

Namun, peraturan bupati (Perbup) tentang remunerasi tersebut baru sementara dibuat.

"Lambat diproses karena kita mau memberlakukan remunerasi, tapi karena perbub-nya sementara dibuat jadi kita masih menggunakan pola lama. Kalau sudah remun nanti tidak adami honor," kata Gumala.

"Semua sudah ada posnya masing-masing dalam RBA. Harus diketahui, bahwa dalam akreditasi benchmarking mutlak dilakukan, karena sangat mempengaruhi penilaian surveyor, dan RSAU dr Salamun Bandung merupakan rumah sakit yang direkomendasikan oleh KARS," kata Gumala menambahkan. (TribunBulukumba.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube Tribun Timur:

Follow juga Instagram Tribun Timur:

A

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved