Sumanto Al Qurtuby
Sumanto Al Qurtuby: Aneka Ragam Puasa Mulai Hippocrates Hingga Benjamin Franklin
Sumanto Al Qurtuby: Aneka Ragam Puasa Mulai Hippocrates Hingga Benjamin Franklin
Pak Benjamin Franklin, salah satu Bapak Pendiri Amerika Serikat, juga menganggap puasa, selain istirahat, sebagai praktik pengobatan terbaik ("the best of all medicines is fasting and resting).
***
Bukan hanya untuk pengobatan saja, puasa juga dipraktikkan oleh sejumlah masyarakat suku dan non-suku yang berpola hidup nomadik (berpindah-pindah) sebagai strategi terbaik untuk bertahan hidup. Misalnya, puasa sudah lazim dilakukan oleh berbagai suku di Afrika (seperti Gabbra) untuk bertahan hidup khususnya di musim paceklik.
Konon, suku-suku Israel kuno (Israelites) juga menggunakan strategi puasa untuk bertahan hidup di saat dikejar-kejar musuh (misalnya Bangsa Mesir) dan bersembunyi di gua-gua.
Yang lain mempraktikkan puasa sebagai "olah spiritual".
Hampir semua komunitas agama besar di dunia (Yahudi, Kristen, Islam, Hindu, Buddha, Taoisme, Jainisme, Baha'i, dlsb) mempraktikkan puasa, secara teori, untuk tujuan menggapai dimensi spiritual-transendental ini, selain sejumlah tujuan sekunder. Yesus, Muhammad, Siddharta, Bahaullah, dlsb, mempraktikkan puasa.
Mungkin hanya Sikh yang tidak "mengajarkan" puasa sebagai "olah spiritual", kecuali untuk praktik pengobatan saja.
Bagi para guru Sikh, puasa tidak membawa manfaat dan dampak spiritual apapun, selain menyengsarakan diri.
Akhirul kalam, dari Jazirah Arabia, saya ingin mengucapkan selamat berpuasa kepada umat Islam Indonesia khususnya dan lebih khusus lagi teruntuk tetanggaku warga "negeri jiran" Kertanegara.
"Yang tidak berpuasa, hormatilah yang berpuasa; yang berpuasa, hormatilah yang tidak berpuasa." Demikian intisari hasil keputusan Ijtima' Bukan Ulama.
Jabal Dhahran, Jazirah Arabia
Prof. Sumanto Al Qurtuby, Ph.D.
Profesor Antropologi Agama King Fahd University-Arab Saudi
Profil Sumanto Al Qurtuby
Sumanto Al Qurtuby salah satu cendekiawan Muslim Tanah Air yang mukim di luar negeri.